Muslim paling Suka
Menyalahkan Orang Lain
Farooq Sulehria (Muslim)
Selasa, June 17, 2008
S |
eperti biasanya, dunia Islam masuk kategori laporan terburuk! Setiap negara Muslim dituding oleh Amnesti Internasional sbg yg telah melakukan berbagai pembunuhan, penyiksaan, diskriminasi terhadap perempuan, ras yang berbeda, dan minoritas umat non-Muslim. Hukuman-hukuman yang tidak pernah diterapkan bahkan di jaman batu sekalipun, ternyata dilaksanakan di dunia Muslim di abad ke-21. Dlm satu kasus, dua warga Saudi Arabia dijatuhi hukuman 7.000 cambukan. Benar itu: 7.000 cambukan! Dan berapa banyak hukuman mati, nih? Lihat tuh, di Iran ada 335, di Saudi ada 158 dan di Pakistan 'cuma' 135. Penindasan HAM tampaknya hanya satu-satunya hal yang menyatukan dunia Muslim yang terpecah-belah.
Klik gambar:
Laporan Amnesti Internasional tentang
HAK AZASI MANUSIA tahun 2007.
Bukan laporan itu saja yang menyatakan begitu. Dunia Muslim selalu mencapai rekor sangat jelek setiap kali badan dunia manapun melaporkan hasil penelitiannya. Kebebasan berpendapat dipasung, begitu hasil laporan tahunan Reporters Sans Frontieres. Malah tentang kebebasan berpendapat ini, dunia Arab punya sebuah lelucon:
Di sebuah rapat, seorang wartawan AS berkata, “Kami benar-benar punya kebebasan berpendapat di AS. Kami dapat mengritik Presiden AS sepuas hati.”
Wartawan Arab menjawab, “Kamipun punya kebebasan berpendapat penuh di dunia Arab; kami juga bisa mengritik Presiden AS sepuas hati.”
Negara-negara seperti Bangladesh, Pakistan atau Nigeria bergiliran mencapai kedudukan tertinggi dalam laporan Transparency International tentang tingkat korupsi negara-negara di dunia. Dan setiap kali penerima hadiah Nobel berkumpul di Stockholm setiap bulan Desember, para ilmuwan dan penulis Muslim jarang ada. Ketika Naguib Mahfouz (Muslim Ahmadiyah) dianugerahi hadiah Nobel, dia malah lalu ditusuk sampai lumpuh gara-gara bukunya dituduh mengkritik islam. Yg paling ironis atau tepatnya, paling tragis, adalah sang penusuk bahkan tidak pernah membaca buku-buku hebat tulisan Dr. Mahfouz. Dunia Muslim juga mengutuki Dr. Abdul Salam hanya karena dia merupakan bagian dari masyarakat Ahmadiyah. Kasus yang terjadi pada Dr. Salam layak ditelaah karena menekankan rusaknya sifat Muslim di dunia Islam.
DAN jika semua usaha Muslim gagal, masih ada orang-orang ‘Yahudi’ dan ‘Kristen’ yang bisa disalahkan karena kebobrokan kita (Muslim). Dunia Muslim bukannya penuh pemikiran saintifik dan rasional, tapi malah penuh dgn berbagai teori tipu muslihat. Pada setiap kasus pelanggaran HAM di Iran, Saudi Arabia atau Pakistan, jawaban Muslim selalu sama: Lihat tuh apa yang dilakukan Barat terhadap Irak, Afghanistan, Palestina, dan Chechnya. Memang benar imperialisme dan Zionisme telah ambil bagian dlm kegagalan kita, akan tetapi, banyak sekali luka-luka yang justru diakibatkan oleh para Muslim sendiri.
Ambil contohnya perang Iran-Irak yang merupakan perang paling
berdarah abad lalu. Memang benar AS saat itu mendukung rezim Saddam. Tapi para sheikh Arab-lah yang panik karena revolusi Islam Iran, yang benar-benar menyulut peperangan. Dan ironisnya, manakala pihak Barat yang ‘Kristen’ rela menghapus hutang Irak di jaman Saddam bernilai $66 milyar, justru pihak saudara-saudara Muslim Arab sendiri yang TIDAK mau menghapus hutang Irak pada mereka sebesar $67 milyar.
Juga lihat bahwa pembantaian massal Muslim abad lalu TIDAK dilakukan oleh orang Serbia, Israel, Amerika, Eropa atau Hindu. Pihak militer Pakistan menolak keputusan demokrasi sehingga mengakibatkan Pakistan Selatan (sekarang Bangladesh) menjadi lautan darah. Jutaan dibunuh, dipotong-potong, diperkosa, dan tidak punya tempat tinggal lagi. Untunglah, Pakistan punya tetangga ‘Hindu.’ Orang-orang Hindu adalah musuh Islam sejak lahir. Anak-anak Pakistan sekarang diajari bahwa pengkhianat Bengali (= pendiri Bangladesh) bekerjasama dengan tetangga ‘Hindu’ mereka dan memecah belah Pakistan. Meskipun begitu, ternyata dari semua tetangganya di Asia Tenggara, Pakistan punya hubungan yang sangat baik dengan satu-satunya negara Hindu di dunia, yakni NEPAL. Pembantaian massal yang lain dilakukan oleh INDONESIA. Yang dibunuhi kali ini adalah: warga negara sendiri yang jadi anggota Partai Komunis.
Tampaknya ISRAEL tidak bisa bersaing dengan Iran dalam hal membunuhi orang-orang Arab. Rezim Islam Iran paling bersemangat membela kepentingan Arab Palestina di ‘tanah jajahan’, tapi rezim ini pun secara teratur menghukum mati warga Arabnya di propinsi Khuzestan. Contoh lain bisa dilihat bagaimana para pengungsi Afghan diusir keluar dari Iran seakan-akan orang-orang Afghan itu bukan Muslim saja. Juga harus diingat bahwa ketika Emirat Afghanistan jatuh, ribuan kaum Hazara dibantai Taliban sekitar 10 tahun yang lalu – terutama karena kaum Hazara adalah Muslim Shiah. Di Irak, lebih banyak orang yang mati gara-gara pertikaian Shiah-Sunni daripada melawan pendudukan AS. Pertikaian Shiah-Sunni di Pakistan memakan korban lebih banyak daripada perang Pakistan vs. India. Ironisnya, Pakistan sebagai satu-satunya negara Muslim yang punya senjata nuklir, tidak kehilangan kekuasaan di daerah selatan yang berbatasan dengan tetangga ‘Hindu,’ tapi malah kehilangan kekuasaan di daerah barat gara-gara warga negaranya sendiri.
Kita juga bisa ingat peristiwa Irak menyerang Kuwait sampai ke kejadian terakhir perang saudara Hamas vs. Fatah (ini peristiwa memalukan saat Israel merayakan hari jadinya yang ke-60). Daftar perang Muslim vs. Muslim sangat panjang. Malah tidak berkesudahan. Muslim selalu berkhayal bahwa jalan keluarnya adalah kembali ke jaman kejayaan Islam di abad ke-7 yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Setiap kali seorang saintis Barat siap untuk mengungkapkan penemuan barunya, jawaban Muslim selalu saja: kami para Muslim sudah tahu akan hal itu 1.400 tahun yang lalu.
Kita, Muslim, membunuh Theo van Gogh cuma karena tidak suka dgn filmnya. Kita bakar kota-kota kita sendiri sebagai balasan atas karikatur yg dianggap menghujat. Meksipun demikian, kita tetap tidak mau mengerti mengapa jawaban kita terhadap setiap ‘provokasi’ adalah fatwa atau kekerasan membabi-buta – mungkin karena kita tidak benci kreativitas?! Kita tidak kekurangan pikiran-pikiran yang hebat, tapi kita tidak punya kebebasan dan kemerdekaan – bebas dari sikap dan moral yang merusak diri sendiri dan budaya yang gemar main sensor. Selain itu kita juga tidak punya kebebasan untuk berpikir dan mengungkapkan pendapat. Ini saatnya untuk menelaah penyair besar Syria bernama Nizar Qabbani yang menulis:
Lima ribu tahun
Tumbuhkan jenggot
Dalam gua-gua kita.
Mata uang kita tidak dikenal,
Mata kita adalah sarang lalat.
Wahai kawan,
Hancurkan pintu-pintu,
Cuci otak kalian,
Cuci baju kalian.
Wahai kawan,
Bacalah buku,
Tulislah buku,
Tumbuhkan kata, delima, dan anggur,
Berlayarlah ke negara yang berkabut dan bersalju.
Tiada yang tahu kalian tinggal di gua-gua.
Orang-orang menganggap dirimu anjing buduk.
Penulis adalah seorang freelance contributor di mfsulehria@hotmail.com
Special Dispatch Series - No. 1951
June 6, 2008
KOLUMNIS ARAB:
KERUSAKAN ISLAM
DIAKIBATKAN MUSLIM SENDIRI
Dlm artikel di harian Kuwait, Al-Siyassa, berjudul "Muslim Melawan Islam," seorang muslim, Dr. Ahmad Al-Baghdadi menulis:
Quote: |
"Dimana-mana didunia, Muslim mendobrak masuk san membakar kedubes-kedubes Denmark, mereka menyerukan bagi larangan impor barang-barang Denmark. Muslim juga melancarkan kampanye di saluran TV dgn tujuan membela nama nabi [Muhammad] dan agama Islam... Apakah Muslim pernah memikirkan kesalahan-kesalahan yg mereka lakukan sendiri terhdp Islam baik didalam maupun diluar negara-negara Islam ?
|
SIAPA YG MELUKAI NABI?
Dlm artikel di situs liberal Aafaq.org, penulis Mesir, Ahmad Al-Aswani, mendaftarkan tindak-tindak kriminal dunia Muslim yg ia percaya telah melukai nabi Muhammad dan mendiskreditkan nama baik Islam:
Quote: |
"Bukan kartun, buku atau film yg bisa merusak agama atau mempengaruhi sebuah kepercayaan.
“Mereka yang merugikan nama baik nabi Muhammad itu adalah mereka yang mengajar anak-anak di sekolah-sekolah (terutama sekali yang disebut sekolah Islam), untuk membenci orang-orang Kristen dan terlarang untuk mengasihi mereka... |
MURDEROUS ACTS HAVE
DESTROYED THE IMAGE OF ISLAM
TINDAKAN-TINDAKAN PEMBUNUHAN
TELAH HANCURKAN citra ISLAM
Similar claims were made by Bahraini columnist Abdallah Al-Ayoubi in an article in the Bahraini daily Akhbar Al-Khaleej: "The harm to the Muslim religion has not been caused only by the publication, in Danish papers, of cartoons disparaging the Prophet Muhammad or by the film... produced by the Dutch MP. There are many [other], graver, dangers that Muslim religion is exposed to. They come from those who use religion as a cover for their criminal conduct, which they attribute to the teachings of the Islamic faith...
Quote: |
"Humane and noble [religious] precepts have been destroyed by extremist 'Islamic' movements such as Al-Qaeda, the Taliban, and others, that perpetrate hideous crimes against innocent [people] in their own countries as well as in other, non-Muslim, countries... When base, despicable acts are carried out by [Muslim] societies and nations, they cause tremendous harm to [Islamic] religious teachings. |
------------------------------------------------------
[1] Al-Siyassa (Kuwait), March 31, 2008.
[2] According to some interpretations of Muslim law, the presence, or mere passing, of a woman, a dog, or a donkey during prayer detract from the purity of the prayer.
[3] www.aafaq.org, April 5, 2008.
[4] Akhbar Al-Khaleej (Bahrain), March 31, 2008.
Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=26073
Trans: Adadeh & ali5196 & namasamaran.