SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all



Apakah Quran
Perkataan Tuhan?



Muslim sangat percaya – haqul yaqin – bahwa Quran adalah perkataan langsung dari tuhan yg ditujukan kepada manusia. Tetapi benarkah keyakinan itu? Ayo kita buktikan kebenarannya...

Dalam Quran terdapat ayat-ayat yg memberitahu bahwa kata-kata didalamnya adalah kalimat-kalimat tuhan seperti:
1) Surat Al-An’am 6:19: “Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku”
2) Surat Al-Kahf 18:1: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur'an)
3) Surat An-Najm 53:4 : Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)

1) Perkataan Muhammad:
Ensiklopedi Islamik, halaman 8166-8167 dibawah judul Muhammad and the Quran:
Menurut Sunnah muslim, terdapat ayat-ayat quran yg mengatakan bahwa isi Quran adalah dari kalimat tuhan yg diwahyukan, dimana tuhan sebagai pembicara dan Muhammad penerima, tapi ada ayat-ayat lain dari Quran yg punya indikasi lain, didalamnya kelihatan bahwa Muhammad adalah sang pembicara (bukan tuhan): seperti Surat At Takwir 81:15-21 dan Surat Al-Inshiqaaq 83:16

Terdapat ayat-ayat lain seperti: “Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (mu).” Surat Al-An’am 6:104.

· “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Qur'an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.” [6.114]
· “dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.,” [11.3]
· “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” [27.91]
· “Dan supaya aku membacakan Al Qur'an (kepada manusia)” [27.92]
· “itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakal” [42.10]

Jadi jika ayat-ayat tsb adalah perkataan tuhan, dia tidak mengatakan ayat itu seakan-akan dialah pembicaranya, adalah Muhammad yg mengatakan perkataannya sendiri.

Al-Tabari menjelaskan bahwa mengatakan, kelihatannya bahwa tuhan yg mengatakan “O Muhammad katakan aku begini dan begitu” Tapi itu tidak rasional bagaimana seseorang berani menyisipkan kedalam ayat tsb kata-kata yg sebenarnya tidak ada dalam teksnya, dan bagaimana mengenai kata-kata sisipan tsb, apa kata-kata itu ada pada “buku yg ada dan dipelihara” sebelum dimulainya jagat raya ini?

2) Perkataan Malaikat
Terdapat ayat-ayat yg diucapkan oleh malaikat, seperti:
“Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” [19.64]

Para Isnad melaporkan:
Diceritakan oleh ibn Abbas: Jibril berhalangan muncul dihadapan rasul, rasul jadi berduka, dan kemudian Jibril datang pada Muhammad dan berkata “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu”

Diceritakan oleh Mugahed: Malaikat terlambat datang pada rasul (kena macet kaleee), lalu Jibril datang padanya terlambat, Muhammad bertanya: Kenapa kau terlambat?, dia menjawab, “bagaimana kita bisa datang sementara kau tidak memotong kuku dan kumis dan tidak membersihkan gigi menggunakan miswak (sejenis kayu, kebiasaan Arab jaman dulu) Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.”

Saya bertanya-tanya kenapa malaikat-malaikat tidak bisa datang pada Muhammad, hanya karena dia tidak menggosok giginya, memotong kukunya, apa mereka jijik? Apa itu alasan kenapa mereka terlambat?

“Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu, dan sesungguhnya Kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” 37.164-166

Al-Galaleen bercerita: Jibirl berkata pada rasul: kita malaikat punya kedudukan tertentu disurga dalam memuja tuhan dan tidak melampaui itu. Jadi malaikat berkata bagi diri mereka sendiri dalam ayat itu dan tidak diilhami oleh perkataan tuhan (hal ini juga disebutkan dalam ‘the perfection in the quran sciences’ oleh Al-Syouty).

Kemana semua itu yg katanya dalam ayat “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Jadi sebagai perkataan tuhan, ayat-ayat itu seharusnya tidaklah diucapkan seakan-akan sebagai ucapan Muhammad atau malaikat.

3) Kata-kata tanpa Pesan apa-apa:
Ensiklopedi Islamik menyebut dihalaman 8166: ‘Analisa dari teks Quran menunjukkan bahwa ayat-ayat lama dari quran lebih rumit, karena ayat-ayat tersebut tidak menunjukkan bukti-bukti adanya pesan apapun dari tuhan bagi manusia, seperti:

“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,” [91.1-8]

“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” [Surat 101]

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” [Surat 102]

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” [Surat 103]

4) Perkataan Doa:
Ensiklopedi Islamik menyebut ini dihalaman 8246: ‘terdapat kata-kata dalam Quran dg memakai pola seperti doa:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” [Al Fatihah Surat Pembuka]

Dapatkah tuhan mengatakan dengan menyebut namanya sendiri? Dan dapatkah tuhan mengatakan: “kami menyembah” dan meminta pertolongan dan minta petunjuk utknya sendiri?

5) Perkataan Pujian:
Ensiklopedi Islamik juga menyatakan ayat-ayat yg berisi kata-kata pujian ;
· “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [62.1]
· “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).” [28.68]
· “Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.” [37.180]
· “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi” [36.36]
· “Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya Arasy, dari apa yang mereka sifatkan itu.” [43.82]

Jadi apakah tuhan memuliakan dan memuji diri sendiri (narsis)? Perkataan ini pastilah bukan perkataan tuhan.

6) Perkataan memberkati
Dihalaman 8247 ensiklopedi yg sama menyebutkan ayat-ayat Quran yg berisi kata pemberkatan seperti “Diberkatilah Allah (Blessed be Allah)”:
(Surat Al-A'raf) 54:"Blessed be Allah, the Lord of the 'Alamîn (all that exists)"
The Believers chapter (Surat Al-Mu'minun) 14:" So blessed be Allah, the Best of creators."
The Dominion chapter (Surat Al-Mulk) 1:" Blessed is He in Whose Hand is the dominion"

Juga dalam Surat Ghafir dan Al-Furqan disebutkan “blessed be Allah"
Jadi mungkinkah pembicara ayat-ayat ini tuhan itu sendiri dan dia memberkati dirinya sendiri??
Atau pastilah itu adalah perkataan manusia yg memuji tuhan.

7) Perkataan Terima kasih
Juga menurut ensiklopedi Islamik ada ayat-ayat yg berisi ucapan-ucapan terima kasih:
The opening chapter (Surat Al-Fatihah):"All the praises and thanks be to Allah"
The Originator of Creation chapter (Surat Fatir) 1:" All the praises and thanks be to Allah, the Originator of the heavens and the earth"

Juga dalam surat Al-An’am, Al-Kahf dan Saba terdapat ucapan yg sama. Dan ucapan terima kasih tidaklah dapat menjadi perkataan tuhan karena dia tidak mungkin berterima kasih pada dirinya sendiri. Jadi kesimpulannya, perkataan dalam Quran bukanlah perkataan Tuhan!


Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=11230
http://www.fatherzakaria.net/books/Is_the_Qouran_the_Gods_words.doc