Why Islam Is In Shambles
Mengapa Islam AMBURADUL
Posted by: *Amil Imani
Islam amburadul karena sejumlah alasan; Alasan utama adalah adanya berbagai versi Islam, spt juga adanya segudang juru bicara Islam dgn versi Islam masing-masing. Alasan kedua; islam dapat ditafsirkan sesuai dgn kemauan orang. Quran, Hadis dan Sunnah sangat kontradiktif dan bahkan mengandung informasi yg jelas-jelas keliru.
Dari wadah doktrin islam ini orang bisa memilih bagian yg disukainya dan bagian yg tidak disukainya. Oleh karena itu ada muslim baik (alias muslim bingung) dan ada juga yg moralitasnya diragukan. Dan luar biasanya, kedua tipe itu bisa membenarkan sikap mereka atas dasar Quran, Hadis dan Sunnah.
Ini salah satu contoh: Jihad fi sabilullah (jihad di jalan auwloh). Kalau diterjemahkan secara letterlijk, maka ini berarti Muslim harus berjuang keras demi auwloh. Masalahnya adalah mengartikan kata ‘berjuang’ ini. Ada yg mengatakan, ini berarti perjuangan dlm bentuk spiritual, tetapi ada juga yg mengatakan ini perintah utk mengasah pedang! Dan keduanya benar karena Quran memang gagal menjelaskan secara tegas arti istilah Jihad itu. Spiritual atau pedang? Dua-duanya dihalalkan Quran.
Memang ada pernyataan indah dalam Qur'an. Contohnya :Yang paling dicintai dimata auwloh adalah ia yg paling bijaksana. Bukan yang kaya, bukan yg berkuasa dan bukan orang yg membenci. Yang paling bijaksana adalah yang paling dicintai, katanya. Tetapi kelompok islam radikal menafsirkan ‘tindakan bijaksana’ ini sbg tindakan melukai kafir, yaitu tindakan yg akan membuat mereka paling dicintai auwloh.
Mereformasi islam sayangnya sudah tidak lagi dimungkinkan. Satu-satunya hal yg disetujui oleh penguasa islam sedunia adalah bahwa setiap kata yg tercatat dlm Qur'an adalah ucapan Tuhan dan oleh karena itu manusia tidak boleh memodifikasinya, dimanapun dan kapanpun. Hadis juga disakralkan sedemikian rupa. Dan tentunya, para pengikut menganggap tingkah laku Muhamad spt yg tercatat dlm Sunnah sbg contoh mereka. Jadi, orang bisa memilih, tetapi tidak boleh mengubah atau membuang sebagian teks sesukanya. Oleh karena itu reformasi tidak akan pernah terjadi dari dalam Islam.
Absurditas Dlm Kitab Islam
Misalnya, Muhamad dikatakan dapat membelah bulan menjadi dua bagian. Jelas, membelah bulan harus ditafsirkan secara simbolis. Ada yg menganggap ‘bulan’ merupakan dewa/dewi saat itu yg kemudian dihancurkan Muhamad dgn pedang agama barunya. Tapi pedang itu jugalah yg memimpin tentara Arab dari gurun pasir dan memaksakan islam ke seluruh pelosok dunia.
Fakta bahwa islam sendiri spt rumah yg terkotak-kotak semakin menimbulkan komplikasi. Ada sekte Sunni, Shiah, belum lagi banyak sub-sekte lainnya beserta varian-variannya. Perbedaan ini begitu kontroversial karena anggota masing-masing sekte menganggap halal darah anggota sekte lainnya.
Meminjam istilah Injil, "Dari buah mereka, kau akan mengenali mereka." Buah hasil islam dapat dilihat semua orang. Islam mungkin memberikan dunia pilihan buah, tetapi islam juga memastikan bahwa buah yg diberikan islam kpd dunia adalah buah simalakama yg be-RACUN.
Ada yg mengatakan bahwa islam sebenarnya baik, mayoritas Muslim memang orang baik dan hanya minoritas kecil telah menyandera “agama indah” Muhamad dgn mengadakan tindakan-tindakan tanpa toleransi, kebencian dan kekerasan. Pertanyaannya adalah: mengapa bukan ‘islam yg baik’ itu yg merajai dunia, sementara ‘islam yg buruk’ yang lebih suka menghancurkan islam yg ‘baik’ itu?
Kebencian memang mudah dijual. Tidak diperlukan bermacam keahlian utk dapat membenci. Kebencian seseorang atau sekelompok orang bisa terjadi karena menumpuknya frustrasi, kekhawatiran, paranoia dan banyak lagi emosi negative kelompok itu. Sejarah penuh dgn kasus kebencian yg membakar semangat massa agar melakukan kekejaman kecil dan besar. Jual-lah ‘kebencian’ dan banyak orang akan antre utk membelinya. Juallah ‘cinta’, dan kau kemungkinan besar harus menjualnya pada diri sendiri. Jualanmu tidak laku, nak!
Otoritas agama memainkan peran penting dlm mengarahkan massa dari kebencian. Pernyataan Paus Johanes Paulus II, contohnya, utk membebaskan Yahudi dari julukan ‘pembunuh Kristus’, berupaya utk mengurangi rasa anti-Semitisme diantara kaum Kristen. Fatwa oleh para Mufti dan Ayatollah juga sangat dihormati oleh pengikutnya. Sayangnya, kebanyakan keputusan otoritas Islam itu bersifat ekslusif dan bahkan bermusuhan terhdp orang luar. Madrasah di Pakistan, di Saudi dan Makhtab —sekolah agama— di Iran, dan juga mesjid menjadi tempat subur penjangkitan kebencian yg dgn mudah bisa ditransmisikan secara sukses kpd para pengikut yang mudah percaya pada apa saja tanpa daya nalar.
Penyakit parah menbenci ‘orang lain’, dimulai dari masyarakat tradisional Muslim dan menginfeksi kota & desa & bahkan keseluruh pelosok dunia. Muslim percaya bahwa seluruh dunia adalah milik auwloh. Muslim percaya bahwa udara dan semua yg ada didalamnya memang HAK MUSLIM. Non-Muslim dimanapun dianggap sbg lintah darat dan penjajah yg harus ditundukkan kpd islam atau mereka harus minggir dan mempersilahkan jalan kpd satu-satunya manusia yg sah – Muslim!
Dlm teokrasi islam, otoritas religius didapatkan lewat konsensus informal oleh sebuah kelompok agama. Menjadi seorang Ayatollah, misalnya, adalah lewat menunjukkan kesetiaan kuat terhdp dogma agama kpd para ayotallah lain. Jika melenceng dari garis yg sudah ditetapkan, maka jangankan jadi ayatollah, jadi ustadz saja sulit. Ini sebuah problema sistematis yg tidak pernah terbuka bagi pembaharuan. Ini macam sebuah ‘perkawinan anggota sebuah kelompok’ (inbreeding) teologis yg sudah berakar kuat.
Dlm teokrasi Islam, setiap orang berpura-pura menyatakan kesetiaan mati mereka kpd agama mereka. Kalau ada yg tidak percaya, ragu ataupun tidak setuju, mereka tidak dapat berterus terang. Mereka harus sembunyi-sembunyi. Tekanan utk menjadi religius begitu besar shg teknik berpura-pura diasah menjadi sebuah seni.
Mungkin masih ada jalan keluar dari islam. Presiden Iran, Ahmadinejad, mengundang Presiden George W. Bush, dlm surat sejumlah 18 halaman, utk memeluk islam. Ahmadinejad merasa bahwa kalau Bush, pemimpin yg paling kuat di dunia ini memeluk islam, maka massa kafir juga akan mengikuti contohnya. Padahal kalau kita mau menerima undangan Ahmadinejad, pertanyaannya adalah: sekte islam yang mana yg harus kita peluk? Shi’ah, Sunni atau ratusan sekte lainnya yg kesemuanya yakin bahwa merekalah yg mewakili islam yang paling benar? Kepercayaan islam versi Ahmadinejad-pun berbeda dgn mayoritas Shi’iah. Ia dilaporkan memeluk Hojjatieh, sebuah sekte rahasia yg didasarkan atas kebencian yg pada saat ini beroperasi dibelakang sekte Haghani dibawah kepemimpinan seorang pemimpin fanatik dan sangat picik—Ayatollah Mesbah Yazdi.
Belum lagi status perempuan. Di Quran dikatakan : Alrejalo qawaamun al-alnesa — lelaki adalah penguasa perempuan (men are rulers over women). Perempuan dari negara-negara non-islam berupaya keras utk mencapai persamaan derajad dgn lelaki. Mereka tidak akan semudah itu menyerahkan hak-hak yg sudah mereka perjuangkan secara susah payah dan menukarnya dgn ‘hak’ utk menjadi warga kelas dua dan ditutupi kain dari ujung kepala sampai ujung kaki, kehilangan hak pendidikan dan kesempatan lainnya. Kami, lelaki non-Muslim, juga tidak semudah itu meninggalkan masyarakat beremansipasi yg berpartisipasi penuh dlm masyarakat dan menundukkan diri kami kpd undang-undang biadab bernama Shari’ah yg diberlakukan oleh mentalitas jaman batu.
Kesimpulan; islam bukan hanya terpecah-pecah, tapi juga amburadul. Saking amburadulnya sampai tidak lagi dapat memperbaiki diri, apalagi menguasai seluruh dunia. Sudah waktunya sekarang utk Muslim yg menganggap diri baik dan damai, bahkan mereka yg mengidap versi yg lebih barbasis, agar memeriksa diri dan bergabung dgn sisa umat manusia lainnya. Tidak ada jalan mundur. Kebiadaban harus disimpan di masa lalu.
*[Amil Imani adalah aktivis pro-demokrasi kelahiran Iran dan tinggal di AS].