SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all

ISLAMOPHOBIA;
SAMA OMONG KOSONGNYA DNG
JUDEOPHOBIA ATAU NAZIPHOBIA

Berikut adalah dua artikel yang secara cerdas mengupas tuntas “salah duduk”-nya terminologi atau istilah “Islamophobia” yang selama ini digunakan sebagai tameng oleh para muslim dalam usahanya untuk membungkam para pengritik ideologi islam. Istilah yang salah kaprah tersebut diulas oleh Ali Sina dalam artikel pertama, dilanjutkan kemudian oleh tulisan Daniel Pipes dari FrontPageMagazine.com.

Bagi para muslim yang membaca artikel ini, semoga anda tercerahkan dan semakin cerdas. Jangan sedikit-sedikit islamophobia, sedikit-sedikit islamophobia; islamophobia kok sedikit-sedikiiit..(?) Hwueheheheeee..

Selamat menikmati sajian bagi akal sehat yang tercerahkan ini.

"ISLAMOPHOBIA"
ADALAH AD HOMINEM

By Ali Sina [2006/05/26]

Seorang teman memperingatkan saya mengenai sebuah diskusi yang sedang berlangsung di wikipedia tentang kata baru "islamophobia".

Seseorang telah menyarankan bahwa kategori ini sebaiknya dihapus karena istilah islamophobia adalah memecah belah, menghasut, dan seringkali digunakan untuk menghambat kritik yg sangat benar dari islam.

Saran ini, tentu saja, seperti yang telah diduga, telah ditolak oleh muslim yang telah mengislamkan segalanya termasuk wikipedia. Teman ini menanyakan pendapat saya. Inilah pendapat saya:

Islam adalah sebuah ideologi. Penolakan terhadap sebuah ideologi tidak dapat digolongkan sebagai phobia. Menyebut lawan dari sebuah ideologi sebagai phobic adalah sebuah pemikiran yang salah. Semua ideologi mempunyai pengritik dan lawannya tetapi kita tidak mendengar orang kristen menyebut pengritik kekristenan sebagai Christianophobe, orang komunis menyebut pengritiknya sebagai communotophobe atau orang Hindu menyebut pengritiknya Hinduphobe. Istilah "Islamophobia" secara teknis dan logis adalah tidak benar dan menyesatkan.

Menurut Dictionary.com Phobia adalah "a persistent, abnormal, and irrational fear of a specific thing or situation that compels one to avoid it, despite the awareness and reassurance that it is not dangerous.” atau "sebuah ketakutan yang terus menerus, tidak normal, dan tidak rasional atau tidak masuk akal terhadap benda atau keadaan tertentu secara spesifik yang mengharuskan seseorang untuk menghindarinya, walaupun kesadaran dan kembali ditenteramkan bahwa benda atau keadaan tersebut adalah tidak berbahaya.". Karena itu kata baru "Islamophobia" menyatakan bahwa Islam adalah tidak berbahaya dan ketakutan kepada Islam adalah tidak masuk akal.

Klaim ini belum ditetapkan dan belum disetujui secara universal. Ada banyak yang memperdebatkan bahwa Islam adalah memang sebuah ideologi yang berbahaya dan mereka mempunyai argumen yang logis untuk membuktikan klaim mereka. Terlepas dari apakah pengritik Islam adalah benar atau salah mengenai apakah Islam berbahaya atau tidak, dengan menyebut mereka "phobic" menyatakan bahwa kritik mereka telah dibantah dan ketidak masuk akalan mereka terhadap ancaman Islam telah ditetapkan. Karena itu ketidak setujuan mereka terhadap Islam bukan bersifat logis melainkan sebuah gangguan kejiwaan.

Semua ideologi mempunyai lawannya. Adalah kesombongan yang sangat besar menyebut kritik dari sebuah ideologi sebagi phobia. Ini menyatakan bahwa kebenaran dari ideologi tersebut sudah ditetapkan dan siapapun yang menentangnya adalah mengambil posisi yang tidak masuk akal dan memerlukan bantuan psikologis.

Hanya muslim yang mampu akan ketidak-masuk-akalan dan kesombongan sebesar ini. Kita semua kembali mengingat Muhammad Abdullah, orang Afghanistan yang berpindah ke kekristenan dan ia menghadapi hukuman mati. Pada waktu pemerintah Afghanistan ditekan untuk membebaskannya, untuk menyelamatkan muka pemerintah Afghanistan menuduhnya sebagai gila dan tidak mampu untuk disidangkan. Dalam pikiran muslim hanya seorang gila yang akan tidak setuju dengan Islam. Ini adalah kesombongan yang sangat besar.

Buddhisme dipandang dari segala sudut adalah sebuah agama yang damai dengan anti kekerasan sebagai intinya. Walaupun demikian Buddhisme memiliki pengritiknya dan kita tidak pernah menyebutnya sebagai Buddhistphobe, apalagi menganggap orang yang tak setuju budhisme sebagai gila!

Kata baru Islamophobia sangat tidak masuk akal. Istilah ini menghina dan digunakan secara melecehkan untuk mendiskreditkan pengritik ideologi Islam dari awalnya.

Phobia adalah sebuah kelainan. Berikut ini adalah daftar pendek dari beberapa phobia: Achluophobia atau Lygophobia (takut akan kegelapan), Acrophobia (takut akan ketinggian), Androphobia (takut akan laki-laki), Aviatophobia (takut akan terbang), Chiraptophobia (takut akan disentuh), Claustrophobia (takut akan ruangan tertutup), Coitiphobia (takut akan coitus), Decidophobia (takut akan membuat keputusan), Agrophobia atau Demophobia (takut akan keramaian), Eleutherophobia (takut akan kebebasan), Gynophobia (takut akan perempuan), Hadephobia (takut akan neraka - ini adalah phobia yg mengenai semua muslim), HylophobiaInsectophobia (takut akan serangga), Isolophobia (takut akan kesunyian, sendirian), Necrophobia (takut akan kematian atau benda-benda yg sudah mati), NeophobiaPhasmophobia (takut akan hantu), Philophobia (takut akan jatuh cinta atau dalam cinta), Xenophobia (takut akan orang asing atau bangsa lain), dll.
(takut akan hutan), (takut akan apapun yang baru), -- (Untuk selebihnya lihat ini: http://phobialist.com/ )

Bagaimana bisa kritik terhadap Islam masuk ke dalam kategori ini? Hal-hal ini adalah ketakutan yang tidak masuk akal yang memerlukan therapy/perawatan. Apakah muslim menyarankan bahwa pengritik islam harus menerima therapy/perawatan? Kita tidak dapat menggolongkan ketidak-setujuan terhadap Islam sebagai phobia. Islam adalah sebuah ideologi. Phobia adalah ketakutan yang tidak masuk terhadap benda-benda, orang-orang, atau keadaan tetapi bukan terhadap kepercayaan. Anda tidak dapat phobic terhadap sebuah sistem kepercayaan. Kepercayaan saja tidaklah menakutkan. Orang-orang yang mengikuti kepercayaan jahatlah yang menjadi berbahaya dan menakutkan. Seperti yang terlihat, istilah "Islamophobia" itu sendiri adalah bodoh karena Islam adalah sebuah sistem kepercayaan dan tidak mungkin untuk menjadi phobic terhadap sebuah kepercayaan. Dari sudut manapun anda melihat Islam anda akan melihat kebodohannya sedang melotot kepada anda.

Muslim menderita ketakutan yang tidak masuk akal terhadap orang Yahudi. Anak-anak muslim diajarkan bahwa orang Yahudi adalah jahat dan mereka makan anak-anak muslim serta membuat kue dgn darahnya. Orang Yahudi dikarikaturkan secara menghina dan di buat seperti jahat, digambarkan sebagai monster penghisap darah. Pada sebuah acara televisi yang mengudara di Palestina, seorang anak berusia 3 tahun sedang diwawancara dan ditanya apakah yang paling dibencinya, dan anak itu menjawab "orang yahudi" dan jurnalis tersebut memuji Allah setelah mendengar pernyataan bodoh ini. Dengan demikian kata baru JUDEOPHOBIA

Jika anak-anak dimanapun diajarkan untuk takut akan muslim seperti halnya anak-anak muslim diajarkan untuk takut akan orang Yahudi, maka kata baru Muslimphobia akan menjadi masuk akal. Tetapi masalahnya bukan ini. Islam adalah sebuah sistem kepercayaan. Adalah hak azasi manusia untuk tidak setuju dengan kepercayaan apapun. Menyebut ketidak-setujuan tersebut sebagai "phobia" adalah kesalahan fatal dalam cara berpikir. Islam adalah satu-satunya ideologi dimana para pengikutnya mencoba mendiskreditkan para pengritiknya melalui cara menyebut kritik tersebut "phobia".

Islamophobia sama sekali tidak masuk akal. Istilah ini sama tidak berartinya seperti "Facistophobia" atau “Naziphobia.”
(takut akan orang Yahudi) adalah kata yang benar, karena ketakutan yang tidak masuk akal akan orang Yahudi tertanam pada semua muslim sejak masa kecil. Muslim menderita kelainan ini dengan sangat parah. Tentu saja orang mempunyai hak untuk tidak sependapat dan mengritik ideologi apapun, apakah yang baik maupun yang buruk. Kebaikan sebuah ideologi terletak pada mata penganutnya. Menghambat kritik terhadap sebuah ideologi adalah pelanggaran terhadap hak dasar manusia yaitu kebebasan berpendapat.

Kebodohan dari pikiran muslim adalah sedemikian rupa sehingga mereka berpikir bahwa boleh-boleh saja bagi mereka untuk menyulut kebencian terhadap non-muslim umumnya dan orang Yahudi khususnya tetapi orang lain tidak boleh mengritik ideologi kebencian mereka.

Apa dibelakang paranoia (penyakit gila karena ketakutan) dan phobia (ketakutan yang tidak masuk akal) akan kritik ini? Ketidakmampuan muslim untuk menjawab kritik yang benar dari Islam. Gagal untuk menjawab, mereka menggunakan ad hominem untuk mendiskreditkan para pengritiknya melalui merusak karakternya. Dengan menggolongkan kritik terhadap Islam sebagai kelainan, muslim membebaskan diri mereka dari menanggapi kritik yang benar melawan kepercayaan mereka.

Oleh karena itu, kata baru "Islamophobia" adalah gejala dari kebangkrutan intelektual ulama-ulama Islam untuk memberikan argumen yang logis dan membela Islam terhadap kritik secara rasional. "Islamophobia" adalah sebuah AD HOMINEM. Istilah ini adalah sebuah kesalahan cara berpikir dan sebuah hinaan yang dilontarkan kepada para pengritik Islam. Istilah ini menyoroti fakta bahwa Islam adalah sebuah kebohongan, tidak mampu bertahan terhadap kritik. Itulah sebabnya mengapa muslim memerlukan sensor dan harus menghilangkan kebenaran melalui cara-cara yang brutal (tuntutan hukum atau kekerasan) untuk melindungi kebohongannya.

Keberadaan kata baru ini saja adalah pengakuan diam-diam dari muslim bahwa Islam adalah sebuah kebohongan, yang tidak dapat dipertahankan secara logis dan bahwa ad hominem serta sensor adalah satu-satunya cara untuk mempertahankannya.

* [Artikel ini diterjemahan secara bebas oleh Logic]


ISLAMOPHOBIA?

By Daniel Pipes | FrontPageMagazine.com | October 25, 2005


Kelompok Islam, Hizb ut-Tahrir, berusaha untuk membuat dunia menerapkan hukum Islam dan menganjurkan serangan bunuh diri terhadap orang Israel.
Karena dilarang beroperasi di Inggris, mereka lalu melaksanakan berbagai operasi gelap di perguruan-perguruan tinggi Inggris. Surat kabar Sunday Times menulis operasi mereka itu berjudul “Stop Islamophobiaâ€.

Stop apaan neh?
Kata baru “Islamophobia” diciptakan satu dekade yang lalu di Inggris dan disebarkan di tahun 1996 oleh organisasi yang menyebut dirinya “Commission on British Muslims and Islamophobia.” Maksud Islamophobia sebenarnya adalah “hilangkan rasa takut akan Islam” tapi kata ini juga diartikan sbg “prasangka buruk terhadap orang Muslim” dan kata ini tergabung dalam 500 istilah phobia yang lain yang terdapat di semua bagian kehidupan.

Kata ini sudah diterima sampai pada taraf ilmu bahasa dan istilah politik, bahkan sekretaris umum PBB memimpin sebuah konferensi yang berjudul “Confronting Islamophobia” (Menghadapi Islamophobia) di bulan Desember, 2004, dan di bulan Mei, sebuah dewan konferensi tingkat tinggi Eropa mengecam “Islamophobia.”

Akan tetapi, istilah ini mengandung beberapa masalah. Pertama, apakah yang termasuk dengan “hilangkan rasa takut akan Islam” mengingat orang Muslim sendiri yg merupakan pelaku utama agresi di seluruh dunia melawan orang non-Muslim? "Rasa takut" mana yang ingin mereka hilangkan?

Kedua, meskipun prasangka terhadap Muslim memang ada, “Islamophobia” bisa berarti dua hal; takut akan islam dan takut akan islam radikal. Saya sendiri mengalami masalah ini; meskipun berkali-kali membuat tulisan yang melawan ideologi radikal Islam, dan bukan agama Islam, saya jadi bahan ejekan dan diberi anugrah “Islamophobia Award” (Penghargaan Islamophobia) di Inggris. Saya juga dianggap “penderita Islamophobe yang paling parah” dari Amerika, dan bahkan disebut sebagai “Jelmaan Islamophobe.” (Sebenarnya aku ini adalah orang yang “Islamismophobe” (takut akan Islamisme).

Ketiga, para penyokong konsep Islamophobia biasanya melebih-lebihkan persoalan:

¨ Penegakan Hukum: Orang Muslim Inggris katanya terus-terusan menderita perlakuan diskriminatif dari polisi tapi statistik penelaahan terakhir oleh Kenan Malik menyangkal mitos Islamophobia ini.

¨ Budaya: Muslim menghadapi begitu banyaknya tulisan-tulisan yang sangat anti-Islam yang mengkhotbahkan kebencian akan Islam, begitu kata presiden dari Sekolah Paska Sarjana Islam dan Sains Sosial di Virginia, Taha Jabir Al-Alwani. Dia berkata; novels, films, buku-buku dan riset banyak yang anti-Islam. Dari novel-novel yang paling laku saja sudah terdapat 1000 buah novel dengan tema benci Islam. Seribu buku paling populer menjelek-jelekan Islam? Masak? Ah, nggak tuh! Belum sampai seribu kok!

¨ Tata bahasa: seorang profesor penelitian Islam dari George Washington University yang bernama Seyyed Hossein Nasr (dalam ceramahnya di PBB, Confronting Islamophobia) mencoba menutup-nutupi asal istilah-istilah bahasa Inggris seperti adobe dengan mengatakan ini berasal dari bahasa Arab. Padahal istilah itu berasal dari bahasa Mesir dan bukan Arab. Dasar muslim keblinger!

¨ Sejarah: istilah anti-Semitisme awalnya digunakan untuk melawan orang-orang Arab di Spanyol. Nasr menyatakan bahwa istilah ini hanya ditujukan untuk kaum Yahudi baru setelah terjadinya Perang Dunia ke-2.

Ahhh, bohong itu! Yang benar adalah: istilah anti-Semitisme hanya mulai digunakan di tahun 1879, yang disebarkan oleh Wilhelm Marr dan selalu dihubungkan dengan kebencian atas kaum Yahudi.

Keempat, penyalahgunaan istilah “Stop Islamophobia” yang dilakukan oleh Hizbut-Tahrir mengungkapkan hal terselubung. Seperti yang diterangkan surat kabar Sunday Times, tujuan kegiatan kampanye Stop Islamophobia ini pura-puranya untuk melawan prasangka anti-Muslim setelah pemboman di London, tapi seperti dikutip Anthony Glees dari Universitas Brunel di London, sebenarnya tujuannya adalah untuk menyebarkan sikap anti-Semitisme, anti-Hindu, anti-Sikh, anti-homoseksual, dan anti-kebebasan hak-hak perempuan dan anti peradaban Barat."

Terakhir, dengan menyebut Muslim moderat (seperti Irshad Manji) sbg Islamophobe berarti menunjukkan sifat agresif dari istilah ini. Seperti ditulis di Daily Telegraph; para Muslim moderat sendiri takut akan tindakan orang-orang islam yang menjadikan kepercayaannya sebagai alasan pembunuhan. Merekalah yang paling takut akan islam. Ingat Algeria, Darfur, Iraq, Iran dan Afghanistan. Mereka tidak berani dan tidak bisa memilih kata yang tepat untuk menjabarkan besarnya masalah yang dihadapi islam di dunia modern. Malik menambahkan, tuduhan-tuduhan akan Islamophobia ditujukan untuk membungkam pengritik Islam, bahkan membungkam orang Muslim sendiri yang berjuang untuk mengubah masyarakatnya.

Orang Inggris Muslim macam Yasmin Alibhai-Brown mengungkapkan tujuan penggunaan istilah ini yang lebih ambisius: Istilah Islamophobia terlalu sering digunakan untuk MEMERAS dan menakut-nakuti masyarakat (yg kritis thd islam).

Orang Muslim seharusnya membuang istilah yang merendahkan ini dan sebaiknya melakukan penelaahan diri sendiri dengan jujur. Janganlah menyalahkan calon korban yang merasa takut akan calon pembunuh, tapi lebih baik mereka (orang Muslim) berpikir kok bisa-bisanya islam menjadi keyakinan yang menjunjung tinggi pembunuhan (statement Al Qaeda: Kalian mencintai kehidupan, kami mencintai kematian!) dan mengembangkan cara untuk memperbaiki citra agamanya dengan melawan paham totalitarisme yang bengis ini.


* Diterjemahkan oleh Adadeh dari http://www.frontpagemag.com/Articles/ReadArticle.asp?ID=19946

Naskah artikel ini dikutip (dengan edit seperlunya) dari:

http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2879