SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all



Oleh Sang Anti-Jihadis - 14 Jul, 2007


Mengapa negara maupun komunitas muslim meraih prestasi yg paling rendah diatas planet bumi ini? Sebutkan saja satu area prestasi, penciptaan, kualitas kehidupan, kebebasan dan transparansi politik, universitas dsb dsb yg dicapai muslim. Pasti negara-negara islam ada pada kategori paling bawah, sederajad dgn negara-negara Afrika yg paling miskin. Mengapa, oh mengapa?

Jawabannya sederhana — Intelektualitas (intellectually paralyzed) muslim cacad oleh filosofi mereka sendiri.

Dlm hal intelek, muslim GAGAL TOTAL. Ini bukan karena bentuk otak mereka, namun karena filosofi yg meradang di otak mereka; Islam. Sejak bayi sampai dewasa, sejak ia mengucapkan kalimat syahadat, mandek-lah otak Muslim.

Filosofi memiliki 5 cabang utama :

  1. Epistemologi — metode bahwa pengetahuan ditemukan atau disahkan,

  2. Etika — standar budaya ttg kelakuan ‘baik’

  3. Politik — aplikasi etika terhdp kelakkuan sosial,

  4. Metafisika — ttg sifat realitas dan terakhir,

  5. Estetika (akan dijelaskan dibawah)


Secara singkat, inilah perbedaan antara filosofi islam dan filosofi Yudeo-Kristen (Barat) :

Epistemology Barat = logika (reason) dan metode sains
Epistemology islam = “wahyu”, alias : apapun kata Auwloh

Western ethics = sakralnya nyawa manusia
Islamic ethics = penyebaran Islam dgn cara apapun

Western politics = pengakuan hak-hak individu
Islamic politics = submisi dan totalitarianisme

Western metaphysics = alam semesta dan isinya mengikuti hukum alam
Islamic metaphysics = setiap peristiwa dikuasai kemauan Auwloh

Bentuk Muslim metaphysics: Expresi “insya’auwloh” yg di dengungkan setiap hari oleh Muslim bukan hanya menyatakan rasa hormat pd Auwloh, tapi pernyataan ketakutan seseorang yg merasa bahwa ia tidak dapat mengontrol nasibnya sendiri.

Estetika tidak perlu dijelaskan panjang-panjang. Seni, dlm bentuk apapun, adalah manifestasi nilai-nilai metafisik sang artis.
Nilai-nilai itu bisa disampaikan dgn gambar secara efektif, misalnya. Lihatlah pada lukisan terkenal, “The Scream (Jeritan)” oleh Edvard Munch—siapapun bisa merasakan kepedihan yg disampaikan goretan-goresan kanvas tsb! Atau pandanglah ukiran/pahatan Yunani purbakala, dimana bentuk fisik manusia digambarkan dg kuat, cantik & bahkan jaya.

The Scream - Edward Munch

Patung Yunani


Seni Kristen:
Kristus memberikan Kunci kpd St Peter.
By Michael Angelo. Sistine Chapel.


Seni dlm masy totaliter disensor habis; karena adanya ketakutan bahwa nilai-nilai seni sang artis akan konflik dgn nilai-nilai pemerintah yg berkuasa (status-quo). Di Uni Soviet, misalnya, hanya kejayaan masyarakat kolektif dan negara diijinkan utk digambarkan. Dan yg digambarkan selalu adalah penggeloraan negara. Banyak artis Soviet dipenjara karena menghasilkan seni yg melanggar kebijakan negara.

SENSOR dlm Islam bahkan lebih ketat dng 'hilangnya nilai-nilai' kehidupan, khususnya kehidupan manusia. Kecuali tanaman, semua bentuk manusia atau hewan di-LARANG oleh Seni Islam. Ya, memang disana sini ada saja anda lihat seni islam yg menyelipkan bentuk tubuh manusia atau hewan. Namun dimanapun islam dipraktekkan secara murni dan paling islami, disitulah tidak pernah terlihat gambar-gambar mahluk bernafas.

Islam memberi alasan bahwa “Hanya Auwloh yg menciptakan kehidupan, dan itu tidak boleh ditandingi manusia biasa.” Alasan sebenarnya adalah: ISLAM TIDAK MENGHARGAI KEHIDUPAN, khususnya kehidupan manusia. Islam murni sangat takut pada artis (seniman) yg menyelundupkan nilai-nilainya sendiri.

Di Barat, seniman bebas utk menciptakan karya-karyanya ttg apapun yg dianggapnya berharga. Dan 'nyawa' adalah yg paling berharga dlm diri seorang artis. Ini sangat bertolak belakang dgn seniman islam.

Muslim tidak bego, namun otak mereka hancur karena filosofi anti-kehidupan yg terus menerus dicekoki ke dlm benak mereka. (APALAGI kalau yg dimaksud adalah kehidupan Yahudi, Kristen dan non-Muslim; mereka sih pantas diberantas sekarang juga. Dunia harus bebas dari setiap elemen non-Islam, demikian filosofi Islam.)


ByTheWay

YAHUDI juga aneh bin ajaib! Kalau baca Taurat sambil goyang-goyang badan ... persis spt anak-anak kecil di madrasah tapi kok Yahudi otaknya paling encer yah?!?

Tuh, malah pakai kopiah putih nangkring di kepala, persis kayak Muslim.


Gua juga nggak habis pikir: Yahudi BERJENGGOT spt Muslim


Hindu jg berjenggot spt Muslim



Jadi: Mengapa MUSLIM, Hindu, dan Yahudi berpenampilan serupa tapi kok otaknya tidak sama? Apakah Muslim lebih BODOH karena KEPALA mereka selalu ditaruh lebih rendah dibawah itu yg namanya Pantat ?!?


Gagal maning,.. gagal maning...

(jawa kowek, mode on)


Sumber:
Klik:
MengapaMuslimGagalMelulu, islam-watch.org