SAAT-SAAT JATUHNYA ISLAM
(dari POSO SAMPAI PARIS)
by: Ali Sina
Islam Agama Orang Miskin & Bodoh
Hadiah terbesar Islam kepada pengikutnya adalah kemiskinan. Semua negara Islam, kecuali mereka yang memiliki minyak, miskin. Bahkan di Arab Saudi-pun, terdapat kemiskinan, kebodohan dan naiknya pengangguran.
Negara kaya minyak, Iran, sebelum rejim Khomeini adalah negara makmur. Dengan penghasilan 20 milyar dollar dari minyak, income per capita Iran teorinya adalah $1200 per tahun. Namun baru-baru ini seorang anak gadis berumur 18 tahun membakar diri sendiri. Ketika dirumah sakit, ia ditanya mengapa, ia mengatakan bahwa ia tidak lagi mau memberatkan keluarganya dan tanpa dia adik-adiknya bisa makan lebih banyak. Ia mati beberapa hari kemudian. (Di Indonesia, seorang anak SD bunuh diri karena ortunya tak bisa bayar sekolah. Seorang tukang tempe bunuh diri karena naiknya harga bahan baku kedelai, dll, dst. -adm).
20 juta orang Bangladesh berimigrasi ke India utk mencari kehidupan yang lebih baik. Bangladesh dan Pakistan masih saja terjerat kemelaratan sementara India mengalami economic boom. Afghanistan, jangan ditanya deh! Perempuan Afghan malah banyak terpaksa makan rumput. Mereka menaiki gunung mencari rumput (this is not a joke! saya tidak melucu!) untuk menghidupi anak-anak mereka. Semua negara Islam tidak produktif, malah "completely unproductive". Setengah penduduknya, i.e. perempuan, tidak disediakan tempat dalam pekerjaan. Dalam bulan Ramadhan, satu bulan penuh, produksi menurun, belum lagi hari Jumat mereka kerja setengah hari.
Dalam hitungan ekonomis ini berarti negara kehilangan jutaan jam kerja produktif. Ketimbang mengajarkan ilmu sains, madrasah mengajarkan Fiqh, Sharia dan mencuci otak generasi penerusnya dengan mumbo-jumbo cerita-cerita penciptaan dunia dan mukjizat-mukjizat Muhamad. Kalau bukan karena minyak, semua negara muslim sekarang masih naik onta. Lihat saja berapa juta Muslim dari negara-negara Islam antre di kedutaan negara-negara Barat minta visa kerja. (belum lagi yang pengungsi gelap!)
Ekspansionisme Islam
Migran-migran ekonomi yang meninggalkan kemelaratan di negara mereka, seharusnya sadar bahwa Islam-lah yang menjadi sebab musabab kemiskinan negara mereka dan seharusnya mereka meninggalkan kepercayaan mereka setelah meraih kekayaan di negara yg mereka sebut Negara Kafir. Aneh kalau akhirnya mereka berniat menghancurkan negara yang memberikan mereka kesempatan emas dan mencoba menyelundupkan Islam ke tempat tinggal mereka yang baru ini.
Ternyata, Muslim tidak sedikitpun memiliki kesadaran. Begitu sampai di daratan kafir yang makmur itu, langsung mereka menuntut hak-hak khusus untuk mempraktekkan dan berdakwah Islam (di negara yg mayoritas Kristen, kegiatan dakwah agama lain tidak pernah dianggap ilegal. Sedangkan di negara mayoritas islam, menyebarkan agama non-islam selalu dianggap sbg aktivitas ilegal. Keadaan yg tdk seimbang inilah yg dibangga-banggakan muslim sbg “mukjizat” auwloh yg menaikkan jumlah pengikut islam. –admin). Mereka memanfaatkan demokrasi di negara tuan rumah dan memulai membangun mesjid dimana-mana. Mereka mencoba menggantikan demokrasi dgn hukum syariah yang barbar & brutal itu. Mereka mencobanya di Canada (gagal), di beberapa bagian Inggris (sukses: pengakuan akan poligami, bank-bank Islam, perempuan pakai burqa, pelarangan gambar babi dan salib, dakwah-dakwah di SD, pengajaran olah raga terpisah utk perempuan berhijab, orang dipecat dari pekerjaan kalau mengritik Islam/muslim dsb dsb). Muslim imigran ini menjerat orang-orang kulit putih (bule) agar masuk Islam dgn menanamkan kebencian terhadap budaya orang putih sampai para pengikut Islam baru ini tega hati merusak gereja-gereja orang tua & kerabat mereka, membenci demokrasi dan kapitalisme dan mencoba menerapkan peraturan Islam dan teokrasi khalifat se-dunia.
Dalam pernyataan Dewan Legislatif negara bagian Assam di India bulan Juni 2000, Shri Prafulla Kumar Mahanta, Menteri Kepala negara bagian Assam, menulis:
“Baru-baru ini, polisi Assam mengumpulkan cukup bukti bahwa intel Pakistan, ISI, terlibat secara aktif dalam mengipas-ngipasi kekerasan dan terorisme disini. Kegiatan ini khususnya berlangsung di beberapa wilayah ini:
a. mempromosikan kekerasan tanpa pandang bulu di negara Bagian ini dengan memberikan dukungan kepada militan setempat.
b. menciptakan pos-pos militansi baru atas dasar SARA.
c. Suplai bahan peledak dan senjata mutakhir ke berbagai grup teroris.
d. sabotase saluran minyak dan instalasi komunikasi, kereta dan jalan.
e. Mempromosikan fundamentalisme dan militansi jihad diantara remaja muslim setempat.
f. meningkatkan ketegangan antar masyarakat Hindu dan Muslim dengan menyebarkan propaganda palsu.” (Ingat: dari POSO sampai PARIS, sama saja modus operandi mereka! Dari dulu sampai sekarang!)
Laporan ini menunjukkan aktivitas ISI di Assam dan bgmn Pakistan melatih Muslim militan, sebagian besar migran ekonomi dari Bangladesh bagi aktivitas teror di India.
Reaksi Dunia atas Islam
Banyak orang India khawatir atas meningkatnya jumlah penduduk muslim di India dan bahwa ini akan berakibat terulangnya perang saudara dan lagi-lagi penuntutan kemerdekaan dari India.
Gerakan mirip sudah terjadi di England dimana remaja Pakistan huru hara dengan remaja garis kanan dan remaja kulit hitam yang mengakibatkan hancurnya toko-toko dan kantor bisnis. (Sama seperti peristiwa Mei 1998! Cuma korbannya sekarang orang hitam, orang putih, kafir. Kalau ada Cina-pun pasti akan dihajar juga).
Akibatnya sentimen anti Islam ini mulai berkobar di Italia, Perancis, Denmark, Jerman, Belanda dsb dst. Kekhawatiran akan ekspansionisme Islam bukannya tidak berdasar. Islam harus dikonfrontasi dgn metode yang tepat. Karena salah-salah, muslim akan menyangka diri pahlawan dan martir. Dan ini malah akan semakin menguatkan niat mereka dan semakin tenggelam dalam kebodohan, fundamentalisme dsb dsb yang ujung-ujungnya akan berakibat bom sana sini.
Dunia harus sadar bahwa terorisme bagi muslim sejati adalah sekedar cara mencapai tujuan. Terorisme sah-sah saja dalam Islam kalau tujuannya memang untuk kepentingan muslim. Jihad diperintahkan Muhamad (Q.2:216) dan membunuh non-muslim dianggap membawa pahala dari Auwloh (Q.4:84).
Masalahnya disini bukan muslim, tetapi Islam. Islam yang menghalangi Muslim dari integrasi dengan budaya negara tuan rumah mereka. Apa-apa najis, kafir, tidak halal, ini nggak boleh, itu nggak pantas ... Islam membagi dunia kedalam dua bagian; Darul Harb (kawasan perang – kafir) dan Darul Islam (kawasan dng sistem syariah islam).
Solusinya tidak dapat datang dari non-Muslim tetapi dari Muslim sendiri.
Apa yang Mengakibatkan Muslim Histeris?
Kenyataan bahwa jumlah pengikut Muslim bertambah membakar semangat mereka. Padahal ini tidak benar. Memang jumlah mereka meningkat karena angka kelahiran. Para perempuan muslim cenderung buta huruf dan tinggal dirumah jadi pabrik anak. Jumlah kelahiran yang meningkat ini diartikan mereka bahwa ISLAM adalah "agama" yang terpesat berkembangnya. Mereka bahkan girang membohongi diri sendiri.
Saya pernah menulis essay berjudul "Siapa membakar semangat Fundamentalisme" ttg perempuan kelas menengah muslim di MALAYSIA. Dia menjadi teroris dan jihadi setelah membaca buku ttg perempuan Barat yg masuk Islam (dia lupa baca buku ttg para tokoh perempuan muslim yang murtad!).
Cerita-cerita itu mengantarnya pada kesimpulan bahwa Islam pasti benar. Ia mulai mengenakan hijab, melemparkan cat kepada perempuan yang menolak pakai hijab (Jilbab) dan mendorong suaminya utk mengambil istri kedua. Malah ia bangga bercerita bahwa puteranya nanti harus memegang senjata. Teruslah ia tenggelam dalam rasialisme, kebencian, dan kegelapan.
The Other Side of the Coin
Namun satu keping uang memiliki dua permukaan. Disamping berita tumbuhnya (bayi) Islam, berita kegagalan Islam juga membuat mereka geram. Dalam beberapa tahun belakangan ini, Islam mengalami set-back yang jarang diumumkan. Para Muslim murtad berbondong-bondong, kebanyakan dari mereka adalah tokoh intelektual, orang penting dan berpengaruh dalam masyarakat. Cuma mereka tidak terorganisir dan enggan mengumumkan kemurtadan mereka. Dalam Islam, murtad patut dihukum mati. Dan Brown (penulis Da Vinci Code) dan Karen Armstrong tidak dapat hidup lama seandainya mereka adalah Muslim yang mengritik Islam.
Ahmad Kasravi dibunuh secara brutal dan Ali Dashti dipenjarakan terlepas dari usianya yang sudah jompo di penjara Khomeini. Kenyataannya adalah bahwa banyak Muslim mulai muak dgn islam dan jumlah mereka semakin meningkat. Dari statistik orang Iran yg migrasi ke negara-negara Skandinavia ternyata 50% dari mereka telah menyatakan diri sbg atheis atau agnostic. 40% mengatakan mereka Muslim KTP. Hanya 10% masih menganggap diri Muslim yang rajin ke mesjid. Belum lagi orang-orang Iran yang ikut agama lain. Sentimen anti-Islam Iran bisa didapatkan dari obrolan dengan tukang emas Iran. Hanya 5% dari mereka yang membeli kalung emas memesan ukiran-ukiran Islam seperti Auwloh, Muhamad atau Ali. 95% sekarang meminta ukiran-ukiran Iran ala Cyrus, tentara Hakhamanish, Persepolis dan ikon-ikon nasional Iran lainnya.
23 tahun keadaannya memang terbalik. SEKARANG, PEMERINTAH IRAN HARUS MEMBAYAR ORANG UTK PERGI KE MESJID. Hanya orang yang benar-benar miskin dan perlu makan yang pergi ke mesjid, tetapi mesjid tetap kosong. Kebencian anak muda Iran terhadap Islam terbukti bahwa sekarang mereka lebih suka nama-nama tradisional Iran ketimbang nama-nama Arab. Hanya 5% yang masih menamakan anak mereka Muhamad. Padahal satu generasi sebelumnya 80% doyan nama Arab.
Iran secara tradisional memainkan peran penting dalam Islam. Orang Persia kuno menyumbang filosofi, kebanyakan filsuf Islam memang orang Persia. Sufisme adalah hasil rekaan orang Iran dan bahkan keempat cabang Sunni adalah orang Iran. Tanpa Iran, Islam hanyalah cult primitif. Kebesaran Islam adalah karena kemajuan Iran dibidang arkitektur, budaya, filosofi dsb dsb. Revolusi Islam Iran-lah yang membangunkan fundamentlasime islam diseluruh dunia.
Menyurutnya Air Pasang
Sekarang, rejeki Islam semakin menyurut. Di Iran, Islam dibenci, khususnya oleh generasi yang lahir setelah Revolusi Islam. Iran penuh dengan peristiwa-peristiwa yang menandakan sejarah. Sebentar lagi generasi muda Iran akan memberontak dan Islam akan mengalami kemundurannya yang paling parah. Cukup anda nongkrong di internet dan melihat situs-situs Iran dan tingginya kebencian mereka terhdp Islam. (LIHAT artikel "BLOGGING IN IRAN").
Sekarang mereka belum sanggup protes secara langsung dan terbuka. Tetapi begitu atmosfir teror diangkat, semua kemarahan itu akan MELUAP dan ISLAM AKAN MATI DI IRAN dengan kecepatan yang sama yang diterapkannya 1400 tahun yang lalu. Begitu orang Iran mulai menyerang Islam secara terbuka dan menudingnya sebagai kehancuran negara mereka, ini akan mengakibatkan EFEK DOMINO di seluruh dunia Islam. Hasilnya akan dirasakan DARI POSO KE PARIS: grup-grup teror di Lebanon, Palestine, Pakistan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Philippines dan negara-negara lain akan terputus sumber finansial mereka.
Ini akan menghalangi aktivitas mereka dan menurunkan semangat jihad. Namun tamparan terbesar islam adalah hantaman psikologis. Iran memainkan peranan penting dan merupakan standar seluruh Timur Tengah. Setelah matinya islam di Iran, Muslim di negara-negara tetangga akan kecewa dan kepercayaan mereka melemah.
Muhamad sendiri sadar bahwa Islam akan di-eradikasi DARI DALAM. Oleh karena itu ia tidak ada ampun/paling kejam terhadap para pembelot. Jika para ex-Muslim mengorganisasikan diri dan menyerang Islam secara sistematis, kita akan lebih cepat mencapai hasil daripada membiarkan non-muslim menyerang Islam.
Kami, atheis dan agnostik tidak merupakan anggota agama manapun shg muslim tidak dapat menyerang kami. Kasihan memang Kristen dan Yahudi jadi tumbal, tapi itu bukan salah kami. Islam bisa dan memang berhasil menyelamatkan diri dari agama lain, tetapi tidak dari orang-orang mereka sendiri yang murtad. Islam tidak akan dilemahkan oleh serangan-serangan fundamentalis kelompok agama lain tetapi dari kritik orang-orangnya sendiri (karena itu, mungkin kita perlu mendukung JIL-nya Ulil ya, heheee.. udah tuh, lewat dana-dana asing kafir yg banyak mengalir ke mereka. Hehehe.. –admin)
Akhir Islam Akan Tiba
Banyak kaum intelektual Muslim sudah mengaku bahwa ISLAM TIDAK MEMBERIKAN KEMAKMURAN, DEMOKRASI DAN KEDAMAIAN dan secara terang-terangan menuntut terpisahnya urusan kenegaraan dari urusan agama. Pengakuan bahwa ISLAM GAGAL ini SUDAH KEMAJUAN BESAR. Secara tidak sadar mereka mengaku bahwa Islam gagal! Karena berbeda dengan Christianity, Hinduism or Buddhism, KALAU ISLAM DIPISAHKAN DARI NEGARA, MAKA YANG TERSISA DARI ISLAM HANYALAH BEBERAPA PERATURAN MORAL. ISLAM TIDAK LAGI BERARTI APA-APA. Just Nothing!
Esensi islam adalah perang dan dakwah bagi Auwloh SAMPAI ISLAM MENJADI SATU-SATUNYA AGAMA DUNIA (Q.3: 85), (Q.2:193). Tanpa motivasi ekspansionis ini, Islam akan melemah dan MATI dengan sendirinya!
Seluruh pesan Islam bukannya menjadi orang baik tapi untuk “percaya” dan membuat orang lain percaya kpd Auwloh dan rasulnya. Dalam Islam, arti "kebenaran" dan "nilai" tidak sama dengan yang kita temukan dalam kamus. Kata-kata itu hanya berarti percaya dalam Auwloh dan kepatuhan TOTAL kepada rasulnya. Berbeda dengan agama lain, islam bukan agama penyelamatan individual namun DOMINASI NEGARA. Sekularisme di negara Islam TIDAK AKAN SUKSES. Turki menjadi negara sekuler di tahun 1912 tetapi sekarang kaum fundamentalis bekerja keras untuk kembali meraih kekuasaan dan membuatnya kembali menjadi negara Islam.
Reza Shah di Iran memberlakukan sekularisme dan mencoba memodernisasi negara itu. 50 tahun kemudian fundamentalis menghantamnya dengan keras dan memundurkan negara itu sebanyak 1400 tahun. Muhammad Ali Jinah menginginkan Pakistan yang sekuler, nah anda lihat sendiri sekarang bgmn negara itu! Semakin tenggelam dalam fundamentalisme dan kebodohan. (dan sekarang bapak-bapak dan ibu-ibu, INDONESIA kepingin jadi kayak Pakistan!)
Islam TIDAK DAPAT BERHASIL TANPA KEKUATAN POLITIK. Pemisahan negara dan agama dalam Islam TIDAK AKAN PERNAH BERHASIL. Kalau negara-negara Islam ingin sekularisme, demokrasi dan kebebeasan mereka harus mengenyahkan Islam mentah-mentah. Mereka harus pilih: islam atau demokrasi; Demokrasi atau Islam. Anda tidak dapat menaruh domba dan serigala disatu kamar, maka Islam dan demokrasi juga tidak bisa disatukan. Negara demokratis berdasarkan Islam adalah SANDIWARA BELAKA! (oh Indonesia, kalo ingin demokrasi, tendang pantat islam dr bumi pertiwi!)
Hari ini kami bisa membuat sejarah! Untuk pertama kali para pembangkang Islam bersatu lewat Internet dan jumlah mereka MENINGKAT PESAT dari hari ke hari!!!
Memang benar bahwa agama membutakan orang dan muslim akan shock berat jika terbukti bahwa nabi mereka ternyata pembohong, pemerkosa, maling, pembunuh keji, psikopat dan PEDOFIL. Mereka yang punya mata akan melihat, yang punya telinga akan mendengar. Tetapi muslim yang memilih untuk buta dan budek, maka seberapa banyak bukti atau debatpun tidak akan mempengaruhi mereka. Mereka memilih untuk mengikuti kata-kata orang yang tidak memiliki rasa HAM, nilai-nilai etika, dengan naluri seksual yang amoral.
Belum pernah mereka terekspos pada informasi ini. Belum pernah mereka berpikir untuk bertanya. NAMUN ARUS INFORMASI TIDAK DAPAT MEREKA BENDUNG. TANDA-TANDA JAMAN SUDAH NAMPAK. Si Ali yang paling dongo-pun ngerti bahwa Islam tidak memiliki jawaban. CARA-CARA ISLAM MENCARI JAWABAN ADALAH LEWAT EKSEKUSI, PENJARA, BAKAR GEREJA/KELENTENG (TERIAK-TERIAK KRISTENISASI, BOM KIRI KANAN, PENGGAL ANAK KECIL SEKALIPUN!)
Internet akan mengakibatkan revolusi. Revolusi pemikiran. Negara-negara Muslim tidak dapat menghalangi rakyat menggunakan Internet. Semakin banyak orang memiliki Internet, semakin banyak orang mendapat info, dan semakin melemah islam dan pada akhirnya MATI!!! KO’IT! HABIS! DEAD! MOKAT! FINISH! FINITO!!!
Oleh karena itu saya, ALI SINA dkk di FFi masih dapat menyaksikan kematian Islam dalam generasi kami juga. INI BUKAN MIMPI ATAUPUN KHAYALAN. SEBERAPA GELAP-PUN MALAM, PADA AKHIRNYA TERBITLAH TERANG! Seberapa tebal tembok kebodohan, akhirnya seperti batu sungai juga akan terkikis oleh banjir informasi.
Selama 1400 tahun para mullah berhasil membiarkan orang dalam kebodohan. Sekarang mereka ngibrit terbirit-birit. Tidak lagi mereka dapat mengontroll pikiran orang. Satu otak terang lebih kuasa dari semilyar otak bodoh. # (Aug. 2001)
THE FIELDS BLOOM IN SPRING
By Ali Sina (2005/12/14)
Dear Mr. Sina,
Saya rajin mengikuti situs anda.
Banyak aspek sudah diliputi dan memang kedengaran meyakinkan dan pasti sudah banyak muslim yang mulai meragukan agama mereka. Tetapi mayoritas orang-orang macam itu tidak pernah akan mengumumkan kemurtadan mereka secara terbuka karena takut konsekwensinya, apalagi kalau mereka tinggal di negara Islam.
Jadi, bgm anda bisa memastikan matinya Islam?
Best Regards,
- Ad.
-----------------------
JAWAB A SINA Hi! Mereka itu tidak perlu mendeklarasikan kemurtadan mereka. Itu akan datang secara alamiah. Di Iran, kebanyakan orang tidak lagi percaya. Mereka banyak secara terbuka mengatakannya. Jika kita membuat Muslim ragu-ragu, budak-budak teroris itu tidak lagi bisa mencuci otak mereka dgn kata-kata, “Islam dlm bahaya”. SO WHAT gitchu lhooh.. kalo Islam dlm bahaya? Nah, jika mereka tidak lagi percaya, mereka tidak lagi mau menjadi suicide bombers. Ini semua akan terjadi. Tetapi terlebih dahulu kita harus meraih non-Muslims. Muslim mendapat konfirmasi mereka kalau mereka diterima non-muslim. Begitu seluruh dunia menolak Islam, mereka akan menjadi putus asa dan mulai meragukan Islam. Ini langkah penting. Mendidik non-Muslim utk menolak Islam adalah maha-penting! Kaum kiri, teman-teman Muslim dan 'the useful idiots' (idiot-idiot berguna - istilah Stalin), adalah musuh terbesar peradaban. Jangan anggap enteng ancaman dari mereka. Mereka lebih bahaya dari teroris. Jika teroris adalah api, 'useful idiots' ini adalah bensin-nya. Api perlu bensin! Kombinasi keduanya akibatnya fatal bagi kita semua! Jadi jangan biarkan mereka membohongimu. Lihat saja Spanyol. Akibat pemboman teroris, rakyat tunduk kpd tuntutan mereka dan dipanas-panasi oleh oposisi sayap kiri, rakyat kemudian memilih sayap kiri ke tampuk pimpinan. Mereka ini kemudian melakukan sesuatu yg sangat membahayakan. Mereka tidak hanya mensahkan imigran gelap, tetapi malah membuka lebar-lebar pintu Spanyol bagi imigran Muslim. Dalam beberapa tahun lagi, Spanyol akan terbakar seperti neraka. Lihatlah Perancis dgn 10 juta imigran Muslimnya!! Apa yang terjadi? (DIMANA ADA GULA DISITU ADA SEMUT, DIMANA ADA MUSLIM, DISITU ADA DARAH! –admin). Kehancuran terhdp masa depan Spanyol tidak lagi dapat diperbaiki. Spanyol harus siap-siap menanggapi pertempuran berdarah di jalan-jalan mereka. Apapaun kemenangan mereka dgn mengusir kaum Arab Moor hilang oleh satu pemerintahan sayap kiri. Ini sungguh tragis!
Kaum sayap kiri adalah musuh terbesar peradaban Barat. Mereka menghancurkan India dan Iran. Tanpa mereka, tanpa persetujuan, rasionalisi, justifikasi dan bahkan kerjasama mereka, Islam akan semakin lemah dan dgn melemahnya Islam, terorisme akan hilang. Terorisme datang dari Muslim. Jika Muslim mulai meragukan Islam, ini berarti berakhirnya terorisme. Sangat simpel bukan?
Langkah kedua adalah meraih Muslim dan ini berarti lewat macam-macam cara selain internet. Ini memang nampak sbg 'mission impossible'. Tetapi jika kita meraih kelompok elite, mereka dgn sendirinya akan mempengaruhi orang lain dan orang lain akan meraih orang lain dst dst. Ini akan tumbuh menjadi eksponensial!
Semua pertumbuhan eksponensial, mulai dgn pertumbuhan pelan-pelan. Tetapi dgn lewatnya waktu, pertumbuhan ini akan menjadi semakin besar walaupun tingkat pertumbuhan tetap sama ataupun hilang. Lalu kemudian semuanya akan berubah.
Utk tumbuh, kita akan gunakan kekuatan para Muslim yg dibebaskan dari Islam (liberated Muslims). Mereka adalah kekuatan terbesar kampanye ini. Itulah mengapa mereka yg menyebarkan kekerasan terhdp Msulim salah besar. salah secara moral maupun strategis. Sukses kami tergantung dari sukses menyadarkan hati dan otak Muslim. Ini sudah pasti. Orang normal tidak suka dibohongi. Pada mulanya mereka memang sudah pasti akan bertahan sekuat tenaga, tetapi begitu bibit sudah tertanam, bibit itu pada akhirnya akan tumbuh.
Kaum non-Muslim harus mengarahkan kemarahan mereka atas Islam dan menggebraknya berulang-ulang tanpa kompromi. Tetapi kemarahan itu tidak boleh diarahkan kpd orangnya. Cukup menunjukkan kekuatan dan tidak boleh menyerah kpd tuntutan mereka. Kau harus tegas dgn mereka, dan kalau perlu, kumpulkan mereka dan kirimkan mereka pulang ke tanah air mereka atau taruh mereka di kamp konsentrasi. Kalau mereka menjadi bahaya, kita harus berani membela diri.
Bgm kalau anak kita sendiri terinfeksi dgn flu burung? Kita akan meng-karantina mereka, bukan? Ketegasan terhdp Islamic hooliganism dan tindakan curang mereka adalah sangat esensial. Kita harus melakukan kekuatan utk menahan tindakan mereka tetapi jangan pernah sekali menyalahgunakan kekuasaan itu. Pesan harus diberikan dgn jelas dan tegas bahwa kita tidak menerima Islam dan ini tidak dapat ditawar-tawar. Semua agama disambut baik dalam masyarakat beradab, tetapi sebuah doktrin fasis yg mencoba menghancurkan pemerintahan kita bukan sebuah agama walaupun mengaku sbg agama.
Pada akhirnya perubahan akan terjadi. Petani tahu bahwa ia harus menanam bibit pada musim gugur dan tidak mengharapkan panen sebelum musim panas. Musim dingin tidak akan membuatnya putus asa. Ia mengenal alam dan cara kerjanya. Ia menunggu dgn sabar. Dan saat datangnya musim semi barulah tumbuhan mulai bersemi.
Hari ini kami hanya menanam bibit. Pesan ini harus disampaikan keseluruh penjuru dunia, khususnya kpd non-Muslim. Tetapi jangan berharap hasil segera. YA! Orang sudah meninggalkan Islam. Tetapi ini belum permulaan. Yg anda lihat sekarang adalah mirip 'pre dawn twilight'.
Kami baru mulai dari kegelapan total. Sebelum 9/11, dunia masih gelap total. Kebohongan dimana-mana. Sekarang situasi sudah mulai berubah. Orang sudah menyadari kebenaran dan setiap hari semakin banyak orang bertanya-tanya ttg Islam. Tetapi ini belum saatnya matahari terbit. Tapi tunggu sampai matahari mencapai titik zenith.
Kebenaran sangat kuat. Sekuat cahaya matahari. Kegelapan tidak dapat membendungnya. TRUTH IS VERY POWERFUL. IT IS AS POWERFUL AS THE LIGHT OF THE SUN. NO DARKNESS CAN STAND IT.
SAAT ISLAM HANCUR
Theodore Dalrymple*
Memang ada benarnya kalau Muslim mengritik aspek-aspek budaya Barat. Tapi mereka hanya memandang Barat dari satu segi: sumber budaya sex bebas (Barat versi Hollywood). Muslim menolak utk mengakui bahwa ada juga aspek lain budaya Barat; bahwa kebebasan juga mengantar pada kebebasan utk bertanya, berpikir dan berkreasi, yg pada akhirnya hanya membuahkan power/kekuatan.
Pemikiran picik ini pada dasarnya mengakibatkan sikap reaksioner negatif Muslim di jaman sekarang ini. Muslim tulen takut bahwa kalau ia membuka diri bagi kebebasan satu incipun, pada akhirnya ia akan kehilangan kontrol.
Ketakutan ala Muslim ini sangat nampak di masyarakat Muslim yg semakin membengkak jumlahnya di kota saya, Birmingham, England. Hanya sebagian kecil Muslim, dari golongan menengah atas yg terdidik, menganggap agama sbg masalah pribadi yg tidak perlu digembar-gemborkan. Yang Muslim tulen, nah... mereka itu emoh integrasi dan lebih suka utk bergerombol di satu daerah, melanjutkan tradisi mereka yg dibawa dari pedalaman Punjab dan Timur Tengah.
Mereka tidak pernah mengantisipasi ataupun menerima transisi budaya yg tidak bisa dielakkan. Mereka hanya interes utk menjaga keutuhan agama, tradisi dan budaya mereka. Namun generasi tua mereka kini sadar bahwa cara berbusana ala Muslim tidak menjamin penerimaan Islam dlm hati. Sex bebas, narkoba, kemurtadan, juga rawan dlm masyarakat mereka. Inilah membuat mereka semakin frustrasi dan fanatik.
Belum lama ini saya berdiri diluar halaman RS tempat saya kerja, menunggu taxi bersama-sama dgn dua Muslimah yg mengenakan tenda hitam penuh (burqa), hanya mata mereka yg kelihatan. Yg satu mengatakan pada temannya, “Minta rokok dong, Say; gua gerah nih !” Nah, cabutlah tekanan budaya terhdp anak-anak muda ini, dan mereka akan membuang kostum ninja hitam mereka dalam sekejap.
Siapapun yg hidup di kota spt kota saya ini pasti akan heran, dari mana datangnya frustrasi Muslim ini. Apakah ini memang intrinsik dlm Islam yg membuat Islam tidak mampu mengadaptasi dunia modern? Apakah memang ada elemen esensial yg menjebak Darul-Islam kpd keterbelakangan abadi yg mengakibatkan Muslim terus menerus merasa terhina? Muslim tahu bahwa seluruh dunia Arab MINUS MINYAKNYA sama sekali tidak berpengaruh pada dunia secara ekonomis, dibandingkan dgn perusahaan telpon Nokia dari Finlandia.
Problema Islam adalah kegagalannya memisahkan urusan agama dari urusan negara. Berbeda dgn agama Kristen, yg menghabiskan abad-abad pertamanya mengembangkan institusi-institusi yg pada akhirnya mengakui pemisahan antara gereja dan negara. Islam dari permulaannya memang merupakan negara dan agama, satu dan tidak terpisah, dgn tidak ada pembedaan antara otoritas negara dan agama.
Kekuasaan Muhamad mencakup spiritual dan kenegaraan, dan inilah model yg diwariskan pada pengikutnya. Karena menurut Islam, ia nabi terakhir, yg kesempurnaannya tidak boleh ditantang ataupun dipertanyakan karena ini hanya akan membawa kelemahan bagi agamanya.
Namun modelnya ini mengakibatkan dua problema. Yang pertama, adalah politis. Muhamad lupa menginstitusikan cara-cara yg dpt digunakan pengikutnya utk memilih penerus. Akibatnya terjadilah perpecahan antara Sunni-yg mengikuti bapak mertuanya (Abu Bakr) dan Shiah (yg mengikuti menantunya, Ali).
Belum lagi legitimasi pemimpin negara yg selalu bisa ditantang pemimpin spiritual, yg selalu mengikuti contoh Muhamad, yg selalu menganggap diri lebih tinggi secara spiritual ataupun otoritas; mereka yg lebih fanatik dalam Islam jelas jauh lebih kuat dlm soal agama ketimbang mereka yg moderat. Karena tantangan kaum beragama ini, TIRANI-lah menjadi jaminan stabilitas dan pembunuhan adalah satu-satunya cara utk reformasi. Oleh karena itu kita tinggal nantikan The Saudi Time Bomb: cepat atau lambat, kaum agama akan mengadakan revolusi religius utk mendepak dinasti Saud yg dianggap korup dan hedonis.
Problema kedua adalah segi intelektual. Di Barat, Reformasi membawa kebebasan bagi individu utk dapat berpikir sendiri yg pada akhirnya mengakibatkan kemajuan pesat yg tidak dapat dibendung. Islam, tanpa adanya ruang terpisah dan sekuler dimana pemikiran bebas dapat mengalir dgn tenang tanpa dirantai agama, ketinggalan secara menyedihkan: selama 1400 tahun, sampai sekarang.
Budaya dimana semua gerak gerik dan adat harus mendapat pengesahan agama, akan menganggap setiap perubahan sbg suatu ancaman atas seluruh sistim kepercayaan.
Cara hidup mereka yg dibayang-bayangi oleh ketakutan dihajar Auwloh -- baik secara intelektual dan politik — akan runtuh kalau diutak-atik. Oleh karena itu, kepatuhan adalah pertahanan terhdp segala bentuk keraguan yg tidak memungkinkan ko-eksistensi secara sederajad dgn mereka yg tidak sama kepercayaannya.
Bukan kebetulan bahwa hukuman bagi murtad dlm Islam adalah MATI. Ini cara Islam menghindari pertanyaan mantan pengikutnya akan ke-ilahian sang nabi.
Dari pengalaman saya, Muslim tulen menuntut kebebasan utk mengritik doktrin dan adat orang lain, sering dgn semangat meluap-luap. Saya ingat pengalaman saya tinggal dgn Muslim Pakistan di Afrika Timur, orang sangat soleh dan baik tapi sering mengecam absurditas Kristen: Trinitaslah, Resureksi yg tidak mungkinlah dsb dsb. Walau saya sendiri bukan Kristen, saya membalasnya dgn menyebut absurditas-abusrditas dlm Islam spt adat berhala hijrah ke Mekah ataupun kepercayaan Muhamad pada jin dsb dsb. Tidak heran kalau persahabatan kami tidak berlangsung lama.
Status Quran yg tidak boleh dipertanyakan menghasilkan pendidikan, pemikiran dan masyarakat Islam yg mandeg dan lemah. Sebelum Muslim didalam negerinya sendiri, bebas mengecam Quran sbg buku amburadul yg inferior yg penuh kontradiksi, atau spt apa yg dikatakan Carlyle, Qu’ran adalah “ocehan yg membingungkan dan melelahkan dan tidak ada habis-habisnya..” Sebelum Muslim dibebaskan utk menyusun kembali dan memodernisasi Qu’ran dng interpretasi kreatif, jangan heran kalau mereka hanya bisa puas dgn status terbelakang mereka.
Sbg ilustrasi, saya berikan contoh buku karangan Sir Arthur Conan Doyle, yg pertama terbit thn 1898, yg sebenarnya fiksi tapi sangat mirip dgn fakta. Buku ini bercerita ttg seorang pemimpin karismatik dan fundamentalis, Muhamad al-Mahdi, yg mencoba mendirikan teokrasi di Sudan dgn memberontak melawan kekuasaan Inggris-Mesir. Buku yg disebut dgn 'The Tragedy of the Korosko' ini adalah cerita ttg sekelompok turis di Mesir yg disandera oleh kelompok Mahdi dan lalu dibebaskan oleh Korps Onta Mesir. Seorang mullah Mahdi yg menyekap para turis mencoba memaksakan Islam kpd para turis Eropa & AS itu, menghina peradaban maju sbg tidak penting dan tidak berguna.
“ 'Ttg ajaran [sains] yg kalian sebutkan...’ kata sang Mullah... ‘Saya sendiri belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, dan saya tahu apa yg anda maksudkan. Tapi ajaran orang-orang beriman tidak spt ajaran para kafir, dan tidak pantas utk terlalu memata-matai cara-cara Auwloh. Ada bintang yg memiliki buntut... dan ada yg tidak; apa gunanya utk mengetahui mana yg punya dan mana yg tidak? Karena Tuhan juga yg menciptakan mereka, dan mereka semua selamat di tanganNya. Oleh karena itu jangan anda besar kepala karena ajaran dari Barat dan mengertilah bahwa hanya ada satu kebijaksanan, yg terdiri dari ketakwaan pada keinginan Auwloh yg nabi terpilihnya sudah paparkan utk kami dalam Buku ini.' "
Dan inilah problema dgn Muslim. Mereka terbentur dan mandeg pada Quran. Tapi mereka ingin kemajuan. Jadi, MUSLIM INGIN MANDEG DAN MAJU (???). Muslim ingin penyempurnaan ajaran abad ke 7 mendominasi abad ke 21! Muslim ingin kemajuan yg dibawa oleh kemerdekaan berpikir, tapi mereka tidak suka dgn kemerdekaan berpikir. Loh! KOK??
Oleh karena itulah Muslim dihadapkan pada dilemma: tinggalkan agama mereka atau selama-lamanya ketinggalan dgn kemajuan teknis manusia lainnya. Dan orang yg menghadapi dilemma yg pelik, selalu akan MARAH: mereka akan histeris. Tetapi kemarahan ini, tuntutan mereka agar lebih dihormati dari non-Muslim bukan merupakan tanda kekuatan. Ini tanda KELEMAHAN —atau persisnya, KERAPUHAN — Islam dlm dunia modern, yg frustrasinya suatu saat akan meluap.
Kontrol yg dimiliki Islam atas pengikutnya dlm era globalisasi ini mengingatkan saya pada cengkraman Ceausescu terhdp rakyat Romania: sebuah cengkraman absolut, sampai suatu hari Ceausescu tampil di balkon istananya dan diteriaki oleh massa yg sudah kebal, tidak lagi bisa ditakut-takuti. Nah, mulai detik itu tamatlah riwayat sang tiran.
Salah satu tanda semakin melemahnya cengkraman Islam terhdp pengikutnya di Inggris saya lihat sendiri dari para pemuda Muslim yg semakin banyak membanjiri penjara di Inggris. Ternyata para Muslim ini sama sekali tidak memiliki interes kpd Islam sama sekali. Mereka tidak solat, tidak menuntut makanan halal, tidak baca Quran, tidak mau menemui ustadz dsb. ‘Penyebaran’ Islam dlm penjara hanya diarahkan kpd orang-orang Jamaica, kelompok lain yg juga mengalami ‘inferiority complex.’ Mereka masuk Islam hanya sbg protes atau balas dendam terhdp masyarakat yg menghukum mereka. Tidak kurang, tidak lebih!
Tetapi Islam tidak sedikitpun memperbaiki tingkah laku para pemuda Muslim di penjara. Sebagian besar mengkonsumsi & berdagang heroin, sebuah kebiasaan yg sama sekali tidak dikenal dlm masy Sikh ataupun Hindu di Inggris.
Yg ditunjukkan oleh para pemuda Muslim ini adalah kekakuan tradisi orang tua mereka yg dari luar nampak soleh. Tapi kalau topeng itu diangkat, isinya kosong melompong. Para Muslim muda ini tahu benar fakta ini.
Islam dlm dunia modern sangat lemah dan rapuh. Islam tidak kuat: itulah alasan Muslim sering berteriak dan mengaum. Para pengungsi Iran yg membanjiri Barat sudah lari dari Islam. Ini saya lihat dari kota ke kota. Islam akan sangat bahaya utk waktu yg pendek, tapi pada akhirnya akan mati. Kelompok fanatic dan para suicide bombers bukan tanda bangunnya Islam, tetapi tanda gemercing kematiannya..!!!
*(Theodore Dalrymple adalah psikiater dan dokter penjara dgn spesialisasi pencandu narkoba. Ia juga kolumnis the London Spectator, the Daily Telegraph, dan editor pembantu the Manhattan Institute’s City Journal. Karena pengalamannya di penjara (yg jumlah penghuni Muslimnya semakin meningkat), ia sering menulis ttg remaja Muslim di Inggris. Ia tinggal di Birmingham, England.)