TEORI KONSPIRASI ISLAM
Disadur dari: http://www.islamundressed.com/
[diterjemahkan dr Bab 27]
Rasa takut adalah emosi manusia yang melekat dalam-dalam pada psikologi kita semua. ... Emosi dasar ini menjadi alat yang baik bagi spesies kita utk menjamin perjuangan dan keselamatan hidup kita, tapi naluri dasar ini juga bisa menjadi sumber bencana jika kita manipulasi. Ketakutan yang tidak beralasan disebut paranoia. Paranoia tanpa pembenaran biasanya menghasilkan kelakuan buruk, kadang berefek sangat jelek dan menyakitkan.
Naluri waswas sangat penting utk perjuangan/keselamatan manusia, namun persepsi adanya ancaman yang sebenarnya tidak ada hanyalah membuang-buang tenaga dan usaha dengan sia-sia dan juga mencegah kita berfokus pada perkembangan pribadi, ekonomi atau budaya. Sebaliknya, tanpa naluri dan persepsi, ketika tidak mampu menghadapi ancaman yang benar-benar ada... ini bodoh sekali.
Dunia adalah tempat berbahaya bagi manusia mortal, dan sikap waswas akan bahaya itu sangatlah bijaksana, tapi kalau sikap ini berlebihan, maka ini tidaklah bijaksana. Ada peribahasa yang mengatakan: “Cuma karena anda paranoid, tidaklah berarti mereka itu benar-benar mentargetkanmu...”
Bila anda memperhatikan, orang-orang dan negara-negara muslim kelihatan cenderung mudah dan tergesa-gesa menerima atau menciptakan “teori konspirasi” yang tidak masuk akal. Dengan perkataan dan tindakan mereka sendiri, umat muslim disibukkan dengan berbagai konspirasi yang berbeda-beda, dan semua itu mengunci mereka dalam lingkaran ketakutan dan ‘over acting’. Sering, utk membelokkan perhatian mereka dari keadaan naas mereka sendiri, yakni: kemiskinan, kegagalan, dll, pemerintah/diktator muslim mengijinkan bahkan mengabadikan informasi-informasi salah ini.
Didunia islam, ketakutan sosial atau ketakutan budaya juga dibesar-besarkan oleh kabar burung dan berita-berita, baik TV atau radio, internet, siaran satelit, dan yang paling berpengaruh adalah dari para pemimpin ulama mereka sendiri, lewat media apapun. Bukan tidak sengaja bahwa semua alat komunikasi ini mendukung dinamika penipuan.
Utk mengerti pola pikir yang menciptakan dan menyuapi teori-teori yg tak habis-habisnya ini, kita harus melihat lebih jauh kedalam filosofi dan doktrin islam itu sendiri dan sejarahnya dalam hubungan dengan non muslim.
Banyak karya-karya muncul utk membantu non-muslim mengerti cara islam mempengaruhi para pengikutnya secara emosional dan psikologis. Karya-karya tsb penting utk membantu mengerti perspektif yang benar akan psikologi dan budaya islami, karena konsep dan dinamikanya berada diluar pola pikir khas Barat. Sebelum bisa mengerti, orang harus memperlajari konsep tak biasa dan berpikir “diluar kotak”. Karya yang anda baca sekarang ini juga adalah satu dari banyak evaluasi akurat akan Islam sebenarnya yang ada sekarang. Situs www.jihadwatch.org dan www.faithfreedom.org tetap menjadi situs internet terbaik utk mendapatkan perspektif berdasarkan realitas versus propaganda.
Kabar burung yang paling terakhir didunia islam adalah bahwa, Tsunami tgl 26 Dec lalu yang membunuh lebih 100.000 muslim, dipicu oleh eksperimen nuklir India-Amerika didaerah rantai pegunungan berapi, atau mungkin karena pemboman beruntun di Afghanistan. Sebuah koran terkenal di Mesir baru saja mendukung konsep ini dengan terus menerus mengklaimnya dalam artikel-artikelnya. Sementara manusia normal bisa dengan mudah mengenal bencana alam berdasarkan gejala-gejalanya, tapi kelihatannya hal ini tidak mungkin bagi para muslim. Mereka tidak bisa terima bahwa Allah mereka mengijinkan hal demikian terjadi di daerah-daerah tempat tinggal ‘umat terbaiknya’, inilah yang diajarkan pada mereka dari lahir. Bencana alam demikian tidaklah mungkin sebuah ‘Pekerjaan tangan Tuhan”. Malah, banyak tekanan utk menemukan/mencari penjelasan lain dari bencana ini. Target paling mudah saat ini adalah Kristen dan Yahudi, serta Hindu.
“Teori” terakhir dari untaian teori konspirasi selama ini sangatlah menyedihkan. Orang mungkin merasa pingin ketawa dan mengejek kepicikan pemikiran demikian, kalau saja bukan karena akibatnya yang buruk terhadap kita, banyak orang terperangkap dalam ‘kelompok pemikiran’ islamik yang demikian.
Perihal lain, kabar burung tentang 9/11 dengan cepat muncul di timur tengah bahwa ribuan orang yahudi sudah diperingatkan dan tidak pergi kerja di WTC hari itu. Meski tidak adanya bukti-bukti yang mendukung klaim menggelikan ini, kabar burung itu dengan cepat menjadi fakta dibenak sejumlah besar muslim. Meski kejadian itu sudah lama terjadi, meski al-Qaeda jelas-jelas mengaku bertanggung jawab akan kejadian itu, tetap saja sejumlah besar muslim, termasuk yang berpendidikan, benar-benar percaya bahwa Mossad (dinas intelijen Israel) terlibat dalam penyerangan 9/11 di Amerika. Hal ini masih menjadi bahan tertawaan dibarat. Tapi sementara dibarat tidak ada yang percaya hal itu, orang-orang Barat itu tetap tidak bisa mengerti kenyataan penting dibelakang semua itu; masalahnya ini bukan cuma sejumlah orang bodoh yang mempercayai berbagai kebohongan itu saja, tapi kemungkinan ratusan juta muslim hakul-yaqin bahwa Mossad ada dibelakang serangan-serangan itu utk memprovokasi Amerika terhadap para muslim. Malah “kebenaran mereka” terwujud,... buktinya tanah islam dan militan islam menjadi target dari serangan balasan Amerika.
Para muslim tidak mampu menghadapi kenyataan tanggung jawab saudara mereka, Osama. Alasan penyangkalan itu sangat sederhana, yaitu bahwa ini semua akibat pola pikir dan doktrin islam yang kuat. Ini merupakan pertanda bahwa ‘penyakit’ ini sudah sistematis dan sulit diperbaiki, karena berpaku kuat pada inti kepercayaan muslim bahwa mereka adalah “orang-orang terbaiknya” Tuhan, jauh lebih hebat dari orang-orang kafir yang “tidak dicintai” Tuhan mereka. Dg demikian, kesalahan apapun yang terjadi, .. PASTI-lah kesalahan dari orang-orang kafir. Percaya sebaliknya akan menguncangkan fondasi kepercayaan dan identitas muslim masing-masing individu. Jika anda mencopot rasa hebat muslim ini, yang tersisa hanya sedikit saja dari makhluk-makhluk miskin ini (dalam istilah keluarga, budaya, ekonomi atau kualitas hidup).
Bagi seorang muslim tulen, tidak ada jalan kembali, karena orang demikian sudah ‘memutuskan semua hubungan’ dgn dunia normal dalam usaha-usahanya utk memenangkan surga erotis islam dengan 72 perawan, anak-anak lelaki cantik, kerakusan dan kekayaan dan istana tak berkesudahan.
Muslim afrika terus menerus menuduh “zionis” menyebarkan AIDS. Tahun lalu saja Imam di afrika mengeluarkan fatwa agar muslim afrika (yg miskin ini) menolak vaksinasi polio karena dokter Barat berkomplot utk menginfeksi mereka dengan virus AIDS. Mereka bilang orang yahudi ada dibelakang ini semua, vaksin polio tersebut sudah dicampur dengan virus AIDS atau menyebabkan kemandulan,.. dan mereka percaya. Tentu saja, klaim demikian ini sangat menggelikan dan tidak berdasar, tapi tetap saja teori konspirasi ini sukses memanipulasi tingkah laku seluruh populasi muslim disana.
Hanya setelah pecahnya polio sampai mengancam populasi yang lebih luas lagi, baru para ulama mengijinkan vaksinasi. Hanya epidemik poliolah yang membuat mereka ketakutan dan berduyun-duyun divaksinasi, ketakutan tsb melebihi ketakutan akan fatwa ulama mereka, hingga ulama itu terpaksa mencabutnya utk menjaga muka. Dalam hal ini paranoia akan penyakit terbukti lebih membantu, tapi sayangnya dalam kebanyakan kasus lain, paranoia biasanya malah merusak dan menghilangkan nyawa orang lain.
[...] Sebuah buku yg sudah lama dibongkar kedoknya sebagai murni fiksi belaka, adalah buku “Protocols of the Elders of Zion”. Teori konspirasi mulanya disebarkan oleh dinas inteligen Rusia Czar tahun 1895 utk memberikan dukungan dan pembenaran bagi kebijakan anti-yahudinya. Tapi para Pemimpin dan orang-orang muslim hingga kini masih percaya bahwa buku itu sungguh-sungguh kisah nyata berisi ‘minutes of meeting’ (catatan pertemuan) konspirasi antara para pemimpin yahudi yang berkomplot utk mengambil alih dunia. Buku Protocols ini memberikan sejarah teori konspirasi yang lengkap dimana para yahudi dianggap setan dan bertujuan jelek utk mendominasi dunia. Bahkan buku tersebut mengklaim komunisme, freemasonry, zionisme dan negara israel itu sendiri, sbg alat skema rencana besar kaum Yahudi.
Daya tarik buku ini makin menguat seiring dengan kekalahan demi kekalahan para muslim oleh Israel. Buku ini bisa disebut sebagai “injil” mereka, dan tidak ada logika sebesar apapun atau argumen masuk akal yang bagaimanapun yang bisa memutar balikkan kepercayaan mereka akan kebohongan buku tsb. Hanya ada satu tujuan utk melanjutkan propaganda kebohongan buku ini, yaitu utk menghalalkan segala cara utk mengalahkan dan membunuh semua konspirator yahudi.
Monsieru Meysson menulis sebuah buku laris di Perancis yang mengklaim tidak ada pesawat terbang yang menabrak Pentagon, karena katanya tidak ada reruntuhan pesawat tsb ditempat tabrakannya. Dalam pikirannya, semua itu hanyalah persekongkolan oleh CIA dan Militer Amerika, yang memakai misil Cruise Angkatan Udara Amerika utk membunuh orang-orang amerika sendiri, dalam sebuah konspirasi dengan tujuan utk membenarkan peperangan baru di Timur Tengah. Dan pemikiran ini dengan cepat diterima oleh kaum muslim.
Satu situs islam menyatakan: “Analisa kita mengindikasikan bahwa kenyataannya, teknologi eksplosif canggih Shaped-charge dipakai utk menciptakan sebuah kejadian yang mengesankan tubrukan pesawat jet, sementara sebuah Boeing 757 secara bersamaan terbang meliwati daerah kejadian dan mendarat di Bandara dekat situ, Reagan National Airport”.
Negara-negara arab juga secara berkala mengadakan konferensi dimana para penyangkal kejadian Holocaust yang menyamar sebagai ahli sejarah mengklaim mampu ‘membuktikan’ bahwa pembantaian Yahudi oleh Nazi selama Perang Dunia II tidak pernah terjadi. Banyak muslim disitu memuji-muji Hitler akan ‘kerja keras'nya, TAPI disaat yang sama mereka juga menyangkal adanya holocaust, dan menyatakan itu hanya “Illusi besar orang-orang Yahudi”.
Bahkan para muslim reforman, yang normalnya senang mendengar kekalahan atau kematian orang Yahudi, malah marah akan pendapat dunia tentang Holocaust, dan lebih suka dunia tidak bersimpati pada korban-korban Yahudi tsb. Klaim bahwa orang yahudi mengontrol pemerintahan Amerika, Hollywood, media barat dan bank-bank global telah lama diterima sebagai sebuah 'kenyataan kuat'. Klaim bahwa Israel mengirim permen, makanan dan air beracun ke Palestina sering diulang-ulang di koran-koran Timur Tengah dan beberapa TV. Teori konspirasi yang menggelikan tentang Yahudi serta Freemasons dikembangkan oleh Muslim dengan level yang sama seperti cerita Elvis diculik oleh mahluk ruang angkasa.
Di Irak saat ini, teori Konspirasi ini tersebar cepat dan mudah. Banyak bahkan mengklaim Al-Zarwaqi adalah mesin propaganda ciptaan Amerika. Ulama terkenal Mesir Mohammed Selim El-Awwa, Secretary-General dari International Association of Muslim Scholars (IAMS), menulis pada harian Mesir Al-Ahram, Dec 2 2004, bahwa perlawanan Irak telah masuk ke "urusan agen intel internasional dan Zionist”.
El-Awwa menjelaskan bahwa muslim tidak akan memancung para sandera dan mengatakan; “Bukan suatu kesengajaan pemancungan atau pembunuhan brutal para sandera selalu muncul tepat setelah pengungkapan skandal pelanggaran pendudukan pasukan asing.” Malah banyak klaim bahwa Mossad punya anggotanya di Irak utk mengorganisasikan aktivitas teror dan menjamin bahwa Irak tetap tidak stabil agar Amerika punya alasan utk tinggal lama disana. Teori-teori bahwa Pasukan Israel bergabung dengan pasukan Amerika dilakukan utk merangsang lebih banyak lagi sukarelawan yang bergabung, karena kebencian pada Yahudi adalah denominator (penyebab utama) yang menyatukan semua muslim dari semua sekte.
Tentu saja, selalu ada teori ‘kuat’ yang bilang bahwa kehadiran Amerika di Irak hanya utk mencuri minyak Arab saja. Tgl 12 December, kolumnis George Haddad di Al-Hayat mengulangi lagi konspirasi populer lainnya, ia mengutip: “Selama beberapa minggu saja, gelombang ketiga pemboman gereja-gereja kristen terjadi di Irak... Jika kita lihat kejahatan ini dari sudut pandang investigasi kriminal, dan bertanya siapa yang untung dari serangan-serangan ini, tidak sulit utk menemukan bahwa pendudukan Amerika, zionisme internasional dan Israel yang mendapat keuntungan nyata dari serangan-serangan tsb”.
Dg demikian CIA dan Mossad disalahkan atas pemboman-pemboman tsb, dan para penyusup muslim (yg membuat onar di Irak) bersih dari segala tuduhan kejahatan. Lagipula, hal-hal yang jahat tidaklah mungkin keluar dari pengikut agama terbaik didunia itu. Juga diklaim, dan kelihatannya diterima secara luas, bahwa tentara Amerika itu kanibal, memakan mayat-mayat rakyat sipil Irak, dan Amerika bertanggung jawab akan bom mobil yang membunuh Pemimpin Shiah Irak, Muhammad Bakir al-Hakim.
Teori yang populer selalu akan dipercaya betapapun tidak masuk akalnya, seperti teori konspirasi di dunia Arab yang mengklaim Yahudi ada dibelakang meledaknya Space Shuttle Columbia, dan Amerika ada dibelakang tersebarnya virus SARS. Para Kolumnis di koran-koran terkenal Arab, termasuk Saudi dan Kuwait, menyalahkan pemboman di Madrid pada orang Yahudi.
Benar, deputy editor dari koran pemerintah Mesir Al-Gumhouriyya, menulis sebuah artikel, tgl 18 Maret 2004, yang menuduh yahudi menginfiltrasi hampir semua serangan teroris besar diseluruh dunia dimana barat lalu menyalahkannya pada garis keras Islam. Malah ada yang berani mengklaim bahwa CIA mengontrol Osama bin Laden.
Baru-baru ini, ada orang Palestina berumur 75 tahun yang sakit dan meninggal di rumah sakit Perancis. Jangan hiraukan rata-rata umur orang Palestina yang berkisar 50 tahunan, banyak orang percaya Israel berkomplot meracuni dan membunuh kakek yang bernama Yasser Arafat itu. ... Bahkan jika Arafat berumur 100 tahun pun, skenario itu kayaknya masih tetap akan muncul. Jadi jangan harap israel bisa lolos dari tuduhan-tuduhan konspirasi akan kematian Arafat.
Sementara itu, didunia nyata, satu-satunya konspirasi global yang ‘nyata’ yang layak diperhatikan adalah yang dilakukan oleh garis keras Islam, yang memaksakan seluruh dunia utk masuk islam, yang menghancurkan mereka yang menolak bekerja sama. Ini bukanlah sebuah Paranoia, tapi sebuah ketakutan yang masuk akal, yang didasarkan pada 1400 tahun sejarah manusia hingga detik ini.
Dari Quran dan Hadis, kita bisa membaca konspirasi-konspirasi yang ‘dilihat’ Muhammad disekitar dirinya, dan yang dia pakai utk membenarkan serangan-serangannya utk membunuh, menjarah, atau menaklukkan mereka yang dianggap ancaman. Yang kita lihat sekarang adalah kepanjangan dari yang dicontohkan oleh Muhammad. Tidak diragukan lagi bahwa semua yang percaya teori konspirasi islam ini juga berpikir bahwa 'ketidakadilan' ini hanya bisa dibereskan dengan jalan Jihad. Mereka tidak bisa diharapkan utk memakai akal dan logika.
Islamophobia dijelaskan sebagai; “sebuah ketakutan tidak beralasan terhadap muslim dan filosofi islam”. Tapi definisi ini berisi kontradiksi raksasa, karena semua kekhawatiran dan ketakutan atas kelakuan Muslim terhadap NON-Muslim punya dasar kuat yg terukir dalam fakta sejarah.
Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=17416