SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all




Scientologi Islam:
KECEPATAN CAHAYA DLM QURAN?


Speed of Light in the Qur'an?
By Ali Sina (2008/02/29)

Muslim selalu kerja keras bukan utk memperbaiki nasib mereka, TETAPI utk mencari mukjizat-mujizat dlm Quran dan setiap harinya mereka 'temukan' hal baru. Mereka meluap-luap dgn kebanggaan mereka, menyebarkan 'berita baru' itu di internet, surat kabar dan menantang siapapun utk membuktikan mereka salah. Begitu mereka terbukti bersalah, mereka berjingkrak-jingkrak lagi dan spt biasanya mengutuk Yahudi, Zionis, Kristen dan islamofobia. Dan skenario tidak mengherankan ini berkali-kali terulang kembali.

Kali ini mereka mengatakan bahwa Qur'an telah meramalkan kecepatan cahaya jauh sebelum para saintis mengkalkulasinya lebih dari ribuan tahun lalu.

Dlm sebuah artikel yg diterbitkan Islamicity.com, Dr. Mansour Hassab-Elnaby meng-klaim bahwa Surat 32:5 menunjukkan bahwa cahaya dlm satu hari melewati jarak sama dgn 12.000 orbit lunar/bulan dan dgn menghitung jarak tsb kita bisa menemukan kecepatan cahaya dgn tepat.
Q32.5: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu [1191]

Menurut Dr. Hassab-Elnaby, kata "urusan" dlm ayat diatas tsb berarti: cahaya. Jadi, ayat ini menunjukkan bahwa 'cahaya bisa bergerak dlm satu hari yg kadarnya adalah 1000 thn pergerakan Bulan.'

Memang hanya imaginasi Muslim yg bisa sekaya ini sampai bisa menyangka bahwa ayat ini benar-benar menunjuk kpd 'kecepatan cahaya,' padahal ayat ini sama sekali tidak menyebut kata-kata 'bulan', 'cahaya' ataupun 'jarak.'

TAPI katakanlah Dr. Hassab-Elnaby memang benar. Realistiskah ?
***

1. Perhitungan SALAH

Bulan dilihat dari Bumi


Jarak rata-rata antara pusat Bulan dan pusat Bumi adalah 384.403 km.

JADI kalau Bulan mengelilingi Bumi 360 derajad, maka Bulan harus melancong sebuah jarak sepanjang 2.415.273 km. Hasil dari penghitungan: jarak orbit Bulan = 2r π = 2 x 384.403 x 3.14159.
(Angka 3.14159 itu dianggap sbg diameter Bumi yg dilambangkan dgn huruf pi: π)

Kalau menurut Muslim, bulan mengorbit Bumi 12 kali dlm setahun, MAKA dlm 1000 thn lunar, Bulan mengorbit bumi sebanyak 12.000 kali, dimana Bulan harus melewati jarak 28.983.278.898 km (2.415.273 x 12.000).

Cahaya bergerak pada kecepatan konstan, yaitu 299.792,458 km per detik.

Dlm satu hari ada 86.400 detik (60x60x24)

JADI dlm 24 jam, cahaya melewati jarak 25.902.068.371 km (299,792.458 x 86,400).

Kedua angka diatas (lihat angka-angka yg di-bold diatas) tidak sama. Bahkan sama sekali tidak mirip Ada perbedaan jarak 3.081.210.527 km (28.983.278.898 minus 25.902.068.371) antara jarak yg dilewati Bulan dlm 1000 thn lunar dan jarak yg dilewati cahaya dlm satu hari.

Malah perbedaannya adalah 20 kali lebih besar dari jarak Bumi dan Matahari KOK bisa !?! Jadi jelas Dr. Hassab-Elnaby salah. Kedua angka tidak nyambung !

Tunggu, kita belon selesai. Ada perbedaan antara bulan lunar (phases) dan orbit lunar. Bulan melakukan orbit mengelilingi Bumi setiap sekali dlm 27,3 hari (bulan sidereal) sementara variasi periodik dlm geometri sistem Bumi–Bulan–Matahari bertangung jawab atas lunar yg berulang setiap 29,5 hari (bulan synodic). Ada perbedaan 2,2 hari antara bulan lunar dan orbit lunar. (Wikipedia)

Dlm satu tahun lunar, Bulan mengelilingi Bumi sebanyak 12,967 kali (29,5 x 12 / 27,3) dan BUKAN 12 kali spt yg diasumsikan oleh Muslim bergelar doktor ini. Jadi jarak perjalanan Bulan dlm 1000 thn lunar sebenarnya adalah 32.045.078.461 km (12,967 x 2,4715,273).

JADI perbedaan antara jarak ini dan jarak kecepatan cahaya dlm satu hari adalah 6.143.010.090 km (32.045.078.461 minus 25.902.068.371). Cahaya memerlukan tambahan 5 jam dan 41 menit utk melewati tambahan jarak ini.

ATAU, kita bisa mengatakan bahwa Bulan mengelilingi Bumi 10.724 kali utk melewati jarak yg dilalui cahaya dlm 24 jam. (yaitu. jarak yg dilalui cahaya dlm satu hari = 25.902.068.371 km dibagi dgn orbit Bulan 2.415.273 km).

JADi Bulan hanya memerlukan perjalanan 827 tahun lunar dan BUKAN 1000 tahun lunar. (10.724 kali Bulan mengelilingi Bumi x 27,3 hari yg diberlukan bagi setiap putaran / 354 hari yg eksis dlm setiap tahun lunar).

Kesimpulan, mau dilihat dari sisi manapun juga, kalkulasi Dr. Hassab-
Elnaby jelas salah. Jarak yg dilalui Bulan dlm 1000 thn dan jarak yg dilalui cahaya dlm satu hari TIDAK SAMA. Kalkulasinya berbeda sebanyak 25%.
***

2. INTERPRETASI SALAH

Ayat yg berbicara ttg “urusan (Tuhan)” yg dikirim ke Bumi dan lalu naik padaNya dlm satu hari, berjarak 1000 tahun?

Dari mana doktor berijazah ini bisa menyimpulkan bahwa "urusan" berarti cahaya??? Kata dlm bhs Arab yg digunakan adalah Amr. Ini berarti perintah, peruntukan, tujuan commandment, order, cause, and affair. Ini merujuk kpd 'agama' Auwloh dan bukan cahaya! Amrullah berarti TUJUAN Allah (The Cause of Allah). Terjemahan yg lebih akurat ayat ini adalah, 'Tuhan mengirimkan tujuanNya ke Bumi yg kemudian akan kembali kepadaNya, yaitu dibatalkan dlm satu hari, yg jaraknya sama dgn 1000 thn. [TETAP AJA NGGAK MASUK AKAL !!]


Inilah bgm Sheikh Ahmad Ahsai (1753 -1826), pendiri mazhab Shiah Sheikhieh dan muridnya, Seyyed Kazim-i-Rashti (1792- 1843), menafsirkan ayat ini. Mereka mengatakan bahwa Islam tidak lagi memenuhi kebutuhan jaman dan karena Islam tidak mengiijinkan reformasi, Islam harus DIABROGASI! Namun karena tidak seorangpun bisa mengabrogasi pernyataan auwloh, maka tanggung jawab ini jatuh ke pundak sang Mahdi, tokoh yg ditunggu-tunggu dan dijanjikan kpd kaum Shiah. Ahsai dan Rashti mengatakan : akhir Islam dan munculnya sang Mahdi sudah diramalkan dlm Hadith dan Qur'an dan ayat 32:5 ini memberikan tanggal persis.

Menurut mereka ini, Amrullah, Tujuan Tuhan sudah tercapai dgn wafatnya Hassan Askari, imam Shiah terakhir. Ialah yg merupakan perantara terakhir antara Tuhan dan umatNya. Hassan Askari wafat thn 260 Hijrah. Ahsai percaya bahwa sejak itu, menurut ayat 32:5, 1000 thn setelah komunikasi antara Tuhan dan manusia di-interupsi, Tujuan Tuhan (Islam) akan dibatalkan يَعْرُجُ إِلَيْهِ , Mahdi harus memanifestasikan dirinya dlm thn 1260 Hijrah (1844 Masehi).

Seyyed Kazem Rashti wafat satu tahun sebelum tahun yg diharapkan. Ia begitu yakin bahwa sang Mahdi akan datang pada tahun berikutnya shngg ia tidak mengangkat seorang penerus. Ia membubarkan mazhab Sheikhieh dan memerintahkan pengikutnya utk menyebar diri keseluruh Persia utk mencarinya (sang Mahdi). Dlm suasana penuh pengharapan inilah, lelaki 26 thn bernama Seyyed Ali Mohammad Bab diangkat sbg sang Mahdi. Karena penampilannya yg jujur dan alim itu, ia menarik kebanyakan pengikut Seyyed Kazem dan dlm waktu singkat muncullah gerakan Babi yg menakjubkan seluruh negeri. Sukses gerakan Babi/Baha'i dlm mengajak orang-orang Iran dianggap sbg sebuah ancaman oleh para mullah yg menuntut agar raja mengeksekusi si Bab. Mereka memulai kampanye persekusi brutal terhdp kaum Babi atau kaum Bahai yg berujung sampai hari ini juga.

Saya bukan apologis bagi si Sheikh Bab. Wong saya tidak percaya Islam dan tidak percaya bahwa Qur'an mengandung ramalan apapun. Siapapun bisa menafsirkan Qur'an semaunya. Saya tidak percaya Bab adalah utusan Tuhan. Saya yakin, lelaki muda itu --spt Muhamad--menderita epilepsi temporal lobe, sebuah kondisi mental yg dikarakterisasi oleh tulisan-tulisannya yg sangat banyak, melambung-lambung (muluk-muluk) dan tidak koheren. Ia jelas percaya akan missinya dan berani mempertaruhkan nyawanya. Tapi paling tidak, Sheikh Ahsai & Rashti memberikan sebuah interpretasi yg lebih logis dari interpretasinya Dr. Hassab-Elnaby yg menafsirkan ayat itu sbg 'kecepatan cahaya.'
***
3. DIMANA 'CAHAYA' itu ?

Bagian mana dari ayat itu berbicara ttg 'cahaya' atau 'kecepatan' ? Dlm ayat itu, Muhammad dikatakan bahwa satu hari Allah = 1000 tahun. Ini caranya utk mengatakan bahwa Allah = besar, apapun ttg Allah = besar, bahkan hari-hariNya pun = besar. Muhammad mengulang hal yg sama dlm ayat 22.47 :

Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.

Nah, mana sebutan 'urusan' ataupun 'cahaya' ataupun 'kecepatan cahaya.'

Panjangnya hari ditentukan oleh sebgmn cepat sebuah planet memutari axisnya. Ini sama sekali tidak ada urusannya dgn ukuran besar kecil penduduknya! Yg hanya nampak dari ayat ini adalah bahwa sang pencipta dunia hidup dlm planet yg bergerak dgn sangat pelan.

Lihatlah absurditas dan kebingungan Qur'an dlm ayat 70:4:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.

Ayat ini mirip dgn 32:5, TAPI panjang harinya Allah kini dikatakan 50.000 thn. NUADZUBILLAH bin AMPLOP! Nggak konsisten nih! Satu hari Allah = 1.000 tahun atau 50.000 tahun?

Jadi diperlukan 50.000 thn bagi malaikat dan Jibril utk mencapai auwloh? Pelan amat! (mungkin auwloh gak pake pentium Core 2 Duo, jadinya lambat banget. Heheheee). Kalau gitu, gimana mungkin Jibril mengantar Muhammad ke surga naik kuda Bouraq pada Isra Miraj dlm satu malam?

Qur'an memang penuh dgn kontradiksi dan absurditas. Muhammad menemukan pengikuti yg tidak kritis dan menelan apa saya yg dikatakannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa satu hari kata-katanya akan dibahas habis dan kebohongannya di-ekspos.
***

4. Parameter RANCU

Satu lagi masalah dgn claim ini: kecepatan cahaya adalah konstan, sementara rotasi Bumi semakin lamban, akibat berkurangnya energi kinetik. Oleh karena itu, hari di Bumi menjadi makin panjang (yaitu matahari semakin lama terbit).

Juga, karena Bulan semakin menjauh dari Bumi, orbitnya semakin lebar. Utk mengorbit Bumi, Bulan harus melewati jarak lebih panjang. NAH, bgm kita bisa mengukur sesuatu yg konstan dgn hal-hal yg variabel?

Pernyataan bahwa kita bisa mengukur kecepatan cahaya dgn orbit Bulan atau panjangnya hari adalah suatu KESALAHAN fatal!
***

5. MUKJIZAT YG DICURI?

Yg paling lucu adalah bahwa pernyataan bahwa Hari auwloh = 1000 tahun DICONTEK dari Injil dan bukan ide original Muhamad.

1000 tahun dlm penglihatanMu spt satu hari yg baru lewat ...
For a thousand years in your sight are like a day that has just gone by, or like a watch in the night. Psalm 90:4

Dgn Tuhan, suatu hari spt 1000 tahun spt satu hari. 2 Peter 3:8

Ketika penulis Kitab Zabur diatas mengatakan 1000 tahun bagi Tuhan adalah seperti a watch in the night, ini berarti bahwa Tuhan tidak terikat oleh waktu. Di jaman itu, orang-orang menggunakan matahari utk mengukur jam (sundials) yg hanya berfungsi dikala matahari terbit. Ini adalah cara manis utk mengatakan bahwa waktu tidak eksis bagi Tuhan. Istilah 1000 tahun ini harus diartikan secara alegoris dan tidak secara harafiah.

Spt ini nih Sundial ...


Santo Petrus saja mengerti hal itu. Ia ingin mengungkapkan bahwa dgn Tuhan, bukan hanya 1000 tahun spt satu hari, tapi bahwa satu hari spt 1000 tahun. Nelayan sederhana tidak berijazah ini bermaksud mengatakan bahwa Waktu TIDAK RELEVAN bagi Tuhan. Bandingkan itu dgn upaya menyedihkan para ulama dan doktor-doktor Muslim berijazah tiga, yg mencontek alegori ini dan mencoba keras mencari arti sains didalamnya.

Lagipula, Yahudi maupun Kristen yg terlebih dahulu menggunakan alegori ini tidak pernah menganggap ayat-ayat tadi sbg mengandung informasi ilmiah. Tapi justru MUSLIM yg sibuk mencari arti-arti sains didalamnya! Ini sih namanya, bergelantungan pada sebuah kepercayaan lewat sebuah tali tipis!
***

6. Qur'an membedakan antara bulan synodic dan sidereal?

Dr. Mansour Hassab-Elnaby mengatakan, "Ayat Quran (10:5) membedakan antara periode synodic utk mengetahui jumlah tahun dan periode sidereal utk mengetahui kalkulasi saintifik."

Q10:5 Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya [SALAH BESAR! Bulan tidak mengeluarkan cahaya, karena BUKAN sumber CAHAYA!] dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu).

It is He Who made the sun to be a shining glory and the moon to be a light [wrong. Moon is not a source of light], and measured out stages for her; that ye might know the number of years and the count. 10:5

Ayat diatas sama sekali tidak membedakan antara bulan-bulan synodic & sidereal.
***

7. The Islamic Divine Comedy

Dlm mencari mukjizat-mujizat dlm Qur'an, Muslim secara tidak sengaja, tidak hanya membuat Islam nampak sbg sebuah lelucon bodoh, tetapi seluruh alam semesta dibuatnya jadi terlihat dungu!

Doktor hebat kita diatas itu mengatakan, "Ayat itu mulai dgn rujukan kpd sebuah "Affairs/kegiatan kosmos" yg diciptakan dan diperintahkan Tuhan. Kegiatan kosmos ini melancong secara permanen lewat seluruh alam semesta antara langit dan Bumi, begitu cepat, sampai kegiatan kosmos itu melewati dlm SATU HARi sebuah jarak maksimum yg sama dgn jarak yg dilewati Bulan selama SERIBU TAHUN LUNAR (yaitu selama 12.000 bulan Sidereal)."

"Affairs traveling permanently through the whole universe at speed of light?" Sepertinya si doktor ini berbicara ttg PIRING TERBANG atau UFO!

Kecepatan cahaya tidak bergerak secepat itu ! "Affairs/Kegiatan kosmos" ini yg melancong dgn kecepatan cahaya memerlukan satu hari penuh utk mencapai Bumi. Kalau kau dlm bahaya, lupakan saja doamu kpd auwloh. Pada saat auwloh mengirimkan bala keselamatannya, hari itu sudah LEWAT dan pertolongannya akan datang terlambat!

Tapi beruntunglah kau bahwa auwloh berjarak cuma satu hari cahaya darimu (Padahal saya menyangka bahwa auwloh lebih dekat dgn kita daripada urat nadi kita). Auwloh tinggal hanya sejengkal dari sistim solar kita. Kasihanilah mahluk-mahluk lainnya yg hidup ratusan ribu tahun cahaya dari auwloh atau jutaan bahkan milyaran tahun cahaya jauhnya dari auwloh. Mana mungkin auwloh mengurusi mereka mengingat lambannya sistim komunikasi gara-gara jarak jauh tsb?

Dlm upaya kerasnya mencari mukjizat-mujizat dlm Quran, Dr. Hassab-Elnaby malah menghapuskan konsep bahwa auwloh berada dimana-mana. Urusan sang pencipta alam semesta, menurut Muslim ini, tergantung dari kecepatan cahaya! Luar biasaaaa...

Islam adalah sebuah lelucon goblok. Ironisnya, para Muslim yg tadinya ber-otak dan berakal sehat malah dgn sukarela menunjukkan diri mereka sbg badut-badut pandir. Semakin banyak Muslim mencoba menunjukkan Islam sbg logis dan ilmiah, semakin konyolnya mereka akan tampak!


Sumber:

http://www.faithfreedom.org/Articles/sina80229.htm
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=23175