LEGENDA THE SEVEN SLEEPERS
DALAM QUR'AN (QS 18 : 19- 26)
I. PENDAHULUAN
Al-qur’an dalam surah Al-Kahfi menceritakan tentang kisah para pemuda yang melarikan diri dari penindasan penguasa. Para pemuda itu memasuki sebuah gua dan kemudian Allah membuat membuat mereka tertidur selama bertahun-tahun. Kisah ini merupakan salah satu kisah yang memukau dalam Al-Qur’an dimana Allah memberi daya tahan hidup pada manusia di luar hukum kebiasaan. Namun bagi non muslim, kisah ini sebetulunya tidak lebih daripada kisah legenda belaka dan membuktikan bahwa Al-Qur’an benar-benar berisikan dongengan dan legenda dahulu kala. Satu tuduhan yang telah ada semasa Muhammad SAW hidup.
QS 8 : 31 :
Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menhendaki niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, (Al Qur'an) ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan orang-orang purbakala".
QS 25 : 5
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang."
Tercatat pula dalam sira yang paling awal ditulis.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq – Kitab Sejarah Nabi Tertua. Muhammad bin Yasar bin Ishaq. Muhamadiyah University Press, 2003, jilid 1, halaman 200–201.
Pada saat itu Nadr bin al Harits adalah salah satu setan dari Quraish. Dia selalu mencaci maki Rasulullah dan menunjukkan sikap bermusuhan. Dia pernah pergi ke al Hira dan belajar di sana tentang hikayat raja-raja Persia, hikayat tentang Rustum dan Isbandiyar. Ketika Rasullulah mengadakan pertemuan dimana dia mengingatkan mereka tentang Tuhan, dan mengingatkan umatnya tentang apa yang telah terjadi pada banyak generasi yang telah lalu akan pembalasan yang ditimpakan Tuhan atas kelaliman mereka, Al Nadr mengatakan kepada mereka, "Aku memiliki kisah dan cerita yang lebih baik dan lebih menarik dari yang dia miliki, ikutlah aku”. Kemudian dia mulai menceritakan kepada mereka kisah tentang raja-raja Persia, Rustum dan Isbandiya, dan kemudian dia berkata, “Atas dasar apa kalian menganggap Muhammad adalah seorang penutur kisah yang lebih baik dari aku?”.
II. LATAR BELAKANG QS 18 : 19 - 26
Ayat-ayat tentang penghuni gua ini masuk dalam Al- adalah karena pertanyaan dari Quraish Mekah atas saran dari rabi Yahudi. Dikisahkan bahwa orang-orang Quraish Mekah mengutus Uqbah bin abi Muait dan Nadr bin al Harits untuk menemui rabi-rabi Yahudi untuk menanyakan bagaimana caranya mengetes klaim Muhammad SAW bahwa dia adalah seorang utusan Allah adalah benar. Rabi-rabi Yahudi menganjurkan untuk mengajukan 3 pertanyaan.
Sumber : Sirah Ibnu Ishaq – Kitab Sejarah Nabi Tertua. Muhammad bin Yasar bin Ishaq. Muhamadiyah University Press, 2003, jilid 1, halaman 201-202.
Ketika Nadr mengatakan hal tersebut kepada mereka, mereka mengirim dia dan Uqbah bin Abu Muait kepada pendeta Yahudi di Medinah ……. Sang pendeta berkata, “Ajukanlah pertanyaan kepadanya tentang 3 hal yang akan kami jelaskan kepada kalian, jika dia memberikan jawaban yang benar, maka dia memang seorang nabi, tetapi jika dia tidak dapat menjawabnya dengan benar, maka dia adalah seorang bajingan…… Tanyakan kepadanya tentang ANAK-ANAK MUDA YANG MENGHILANG dimasa lalu ….. kedua, tanyakanlah kepadanya tentang LAKI-LAKI PENGEMBARA AGUNG yang telah mencapai negeri timur dan negeri barat. TANYAKANLAH KEPADANYA TENTANG ROH. Jika mampu menjawab dengan benar maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.
Muhammad SAW kemudian memberikan jawaban akan menjawab besok, namun kenyataannya dia baru bisa menjawab setelah lebih dari 15 hari.
Sumber : Ibid, halaman 202.
Mereka kemudian menemui Rasullulah untuk mendapatkan jawaban dari ketiga pertanyaan tesebut. Rasulullah mengatakan kepada merka, “Aku akan memberikan jawabannya besok”, tetapi dia tidak mengucapkan insya Allah. Kemudian mereka berlalu ; dan Rasulullah sebagaimana kata mereka, menunggu selama lima belas hari tanpa satu ayatpun yang turun dari Tuhan sebagai petunjuk atas permasalahan tersebut, tidak juga jibril datang menemui, karenanya penduduk Mekah mulai menyebarkan kasak-kusuk, yang mengatakan ‘Muhamamd menjanjikan kepada kita jawaban keesokan harinya, dan sekarang adalah hari kelimabelas kita menunggu tanpa ada jawaban’
Kekosongan ini menyebabkan kesedihan yang mendalam pada diri Rasulullah, hingga akhirnya Jibril datang dengan membawa ayat-ayat dari surat Al-Kahfi dimama didalamnya terdapt jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut.
Satu hal yang tidak disadari oleh Muhammad SAW adalah bahwa pendeta Yahudi menjebak Muhammad SAW dengan 3 pertanyaan. Dari 3 pertanyaan, 2 pertanyaan yaitu tentang pemuda yang tertidur di gua dan Zulkarnain adalah pertanyaan jebakan karena cerita ini jelas adalah legenda yang tidak ada nilai teologisnya sama sekali. Kisah pengembara yang mencapai tempat matahari adalah legenda tentang kaisar kafir Alexander Agung. Lihat pembahasannya di :
Alexander Agung, si Kafir Nabi Islam
Lucunya untuk 2 pertanyaan jebakan ini Muhammad justru bisa menjawab bahkan masuk dalam Al-Qur’an.
Indikasi bahwa Muhammad SAW terjebak pertanyaan rabi Yahudi adalah jelas dari reaksi kaum Quraish Mekah. Rabi Yahudi sudah menyatakan “Jika mampu menjawab dengan benar maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendak”.
Kenyataan bahwa kaum Quraish Mekah tetap tidak mengikuti Muhammad SAW sehingga akhirnya harus ditundukkan dengan kekuatan bersenjata hanya dapat dijelaskan bahwa : Muhammad SAW adalah penipu dan jawabannya jelas salah
III. ALUR CERITA
III.1. MENURUT AL-QUR’AN DAN TAFSIR
Berikut diberikan penjelasan tentang cerita para penghuni gua dengan mengacu kepada tafsir Ibn Kathir.
1) Kisah Sejarah
Menurut Al-Qur’an kisah ini adalah kisah sejarah yang memang terjadi dan adalah bukti nyata kuasa Allah yang mengherankan.
QS 18 : 9 : Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim [872] itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
2) Terjadi pada masa kaisar Decius
Menurut ahli tafsir kisah sejarah ini terjadi pada masa kaisar Decius sesuai catatan kaki Al-Qur’an no [875] Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri..
3) Dikota yang tidak jelas lokasinya
QS 18 : 9 : Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim [872] itu
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
Ad-Dahhak said: "As for Al-Kahf, it is a cave in the valley, and Ar-Raqim is the name of the valley.'' Mujahid said, "Ar-Raqim refers to their buildings.'' Others said it refers to the valley in which their cave was. `Abdur-Razzaq recorded that Ibn `Abbas said about Ar-Raqim: "Ka`b used to say that it was the town.'' Ibn Jurayj reported that Ibn `Abbas said, "Ar-Raqim is the mountain in which the cave was.''
Ad-Dahlak berkata : “Al-Kahf adalah gua dilembah, dan Ar Raqim adalah nama lembahnya.” Mujahid berkata, “Ar-Raqim mengacu kepada bangunan-bangunan.” Yang lain berkata itu adalah mengacu ke lembah dimana gua berada. Abdur Razzaq mencatat bahwa Ibn Abbas berkata tentang Ar Raqim : “Ka’b biasa berkata bahwa itu adalah nama kota.” Ibn Jurayi melaporkan bahwa Ibn Abbas berkata, “Ar Raqim adalah nama gunung dimana gua berada.”
Sementara menurut tim DEPAG, Raqim adalah nama sang anjing yang menyertai pemuda tesebut sesuai catatan kaki no [872] Raqim: sebagian ahli tafsir mengartikan nama anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.
Jadi selain kisahnya sendiri dicomot dari kisah legenda, kata raqim dalam Al-Qur’an sendiri tidak jelas artinya. Kasihan juga yah.
4) Para pemuda adalah pengikut Nabi Isa
Ibn Kathir dalam tafsirnya terhadap ayat QS QS 18 : 13 :... Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka,…., menyebutkan bahwa para pemuda adalah pengikut Isa sekalipun tidak bisa 100% yakin karena dia juga mencatat kemungkinan bahwa para pemuda hidup sebelum era Kekristenan.
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
It has been mentioned that they were followers of the religion of Al-Masih `Isa, `Isa bin Maryam, but Allah knows best. It seems that they lived before the time of Christianity altogether, because if they had been Christians, the Jewish rabbis would not have cared about preserving because of their differences.
Telah disebutkan bahwa mereka adalah pengikut agama Isa Almasih. Isa putera Maryam, tetapi Allahlah yang paling mengetahui. Kelihatannya mungkin mereka hidup sebelum era Kekristenan, karena kalau mereka adalah orang-orang Kristen, rabi Yahudi tidak akan perduli (untuk menjaga kisah mereka) karena adanya perbedaan antara Yahudi dan Kristen
5) Para pemuda adalah putera pembesar di Byzantium
Menurut Ibn Kathir mereka adalah orang-orang kaya dan sangat mungkin adalah putra raja.
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
Here Allah is saying: `We gave them the patience to go against their people and their city, and to leave behind the life of luxury and ease that they had been living.' Several of the earlier and later Tafsir scholars have mentioned that they were sons of the kings and leaders of Byzantium
Disini Allah berkata, “Kami beri mereka kesabaran untuk menghadapi rakyat mereka dan kota mereka, dan untuk meninggalkan semua kemewahan dan kenyamanan yang telah mereka jalani.” Beberapa dari ahli tafsir generasi awal dan kemudian menyebutkan bahwa mereka adalah anak-anak para raja dan pemimpin Byzntium.
6) Bertemu saat festival kafir
Dikisahkan dalam tafsir bahwa suatu hari mereka melihat festival yang memberikan kurban pada para berhala dan saat itu mereka kemudian memisahkan diri.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
… and that they went out one day to one of the festivals of their people. They used to gather once a year outside the city, and they would worship idols and offer sacrifices to them. They had an arrogant, tyrannical king who was called Decianus, who commanded and encouraged the people to do that. When the people went out to attend this gathering, these young men went out with their fathers and their people, and when they saw their people's actions with clear insight, they realized that the prostrations and sacrifices the people were offering to their idols should only be dedicated to Allah, Who created the heavens and the earth. Each of them started to withdraw from his people and keep aloof from them. The first one of them to move away on his own went and sat in the shade of a tree, then another came and sat with him, then another came and sat with them, then four more followed suit one by one. …..
… suatu hari mereka pergi ke festival rakyat. Mereka biasa berkumpul setiap tahunnya diluar kota, menyembah berhala dan membuat kurban. Mereka memiliki pimpinan yang arogan, raja yang tiran yaitu Decianus yang memerintahkan dan meyakinkan penduduk untuk melakukan hal itu. Ketika orang-orang keluar untuk menghadiri festival itu, para pemuda datang dengan ayah mereka dan orang-orang lainnya, dan ketika mereka melihat tindakan orang-orang dengan jelas, mereka menyadari bahwa sujud dan kurban hanya bisa dilakukan kepada Allah, yang menciptakan langit dan bumi. Setiap dari mereka kemudian mulai menarik diri dari kerumunan dan menjauh. Yang pertama menjauh dan diduk dibawah bayangan pohon, dan kemudian yang lainnya menyusul, dan menyusul lagi satu, dan 4 pemuda lagi menyusul satu persatu ...
7) Para pemuda mulai beribadah secara sembunyi-sembunyi
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
…. Another said, "As for me, by Allah I saw what my people are doing and I realized that it was false, and that the only One Who deserves to be worshipped Alone with out partner or associate is Allah ….. '' Another said, "By Allah, the same thing happened to me.'' The others said the same, and they all agreed and became brothers in faith. They adopted a particular location as a place of worship and began worshipping Allah there, but their people found out about them and told their king about them.
Satu dari mereka berkata, “Bagi aku, demi Allah aku melihat apa yang dilakukan saudara-saudaraku dan menyadari bahwa itu adalah palsu……..” Yang satu berkata, “Demi Allah hal yang sama juga terjadi padaku.” Yang lain berkata hal yang sama, dan mereka sepakat untuk menjadi saudara dalam iman. Mereka mengambil lokasi tertentu dan mulai menyembah Allah disana, namun orang-orang menemukan mereka dan melaporkan kepada raja.
Para pemuda dihadapkan kepada Decius
Setelah ketahuan oleh penduduk setempat, mereka kemudian dihadapkan pada Decius.
QS 18 : 14 :
Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri [875], lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".
[875] Maksudnya: berdiri di hadapan raja Dikyanus (Decius) yang zalim dan menyombongkan diri.
Cerita lebih lengkapnya lagi-lagi harus melihat tafsir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
The king ordered them to appear before him, and asked them about their beliefs. They told him the truth and called him to Allah …., he refused, and warned and threatened them. He commanded them to be stripped of their clothing bearing the adornments of their people, then he gave them some time to think about the situation, hoping that they would return to their former religion. This was a way that Allah showed kindness for them, because during that time they managed to escape from him and flee from persecution for the sake of their religion.
Raja memerintahkan untuk menghadapkan mereka dan menanyai mereka tentang kepercayaan mereja. Para pemuda menceritakan tentang kebenaran dan menyeru sng raja untuk menyembah Allah. ….., sang raja menolak, memperingatkan dan mengancam mereka. Raja memerintahkan untuk melepas baju mereka, dan memberi waktu bagi mereka, berharap semuga mereka akan kembali kepada agama lama mereka.Ini adalah jalan dimana Allah menunjukkkan kebaikan bagi mereka, karena diwaktu itulah mereka bisa lolos dari sang raja dan lari dari penindasan atas nama agama mereka.
9) Melarikan diri kegua dan tidur 309 tahun
Setelah dapat melarikan diri kesebuah gua, mereka kemudian tertidur dengan mata terbuka dan anjing mereka berada dipintu gua.
QS 18 : 18 :
Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.47007.html
http://www.theholybook.org/en/a.47009.html
So they left and fled to the cave where they sought refuge.
Some of the scholars mentioned that when Allah caused them to sleep, their eyelids did not close
Maka mereka melarikan diri kesebuah gua …….
Beberapa ulama menyatakan bahwa saat Allah menidurkan mereka, kelopak mata mereka tidak menutup.
Sang anjing harus berada diluar karena malaikat tidak akan masuk ruangan yang ada anjingnya. Wah, malaikat Islam kalah kuasa sama anjing nih.
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
Their dog lay down at the door, as is the habit of dogs. Ibn Jurayj said, "He was guarding the door for them.'' It was his nature and habit to lie down at their door as if guarding them. He was sitting outside the door, because the angels do not enter a house in which there is a dog
Anjing mereka berbaring didepan pintu, karena itulah kebiasaan anjing. Ibn Jurayj berkata ,”Dia menjaga pintu bagi mereka.” …. Sang anjing duduk diluar pintu gua, karena malaikat tidak akan masuk sebuah rumah yang didalamnya ada anjingnya.
Cerita ini juga janggal, buat apa Aulloh SWT menjaga mereka dari malaikat?. Bukankah malaikat adalah utusan Aulloh. Berarti Aulloh menyediakan anjing untuk menjaga jasad ke 7 pemuda terhadap kemungkinan Aulloh SWT mengutus malaikat yang akan masuk dalam gua tersebut?? Aneh sekali.
Mereka tertidur selama 309 tahun.
QS 18 : 25 :
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Yang tertidur termasuk sang anjing.
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
The blessing they enjoyed extended to their dog, so the sleep that overtook them overtook him too. …..
Berkat yang mereka terima termasuk sang anjing, jadi kondisi tidur tersebut dialami juga oleh sang anjing. …..
Wah, anjing saja diberkati dengan bisa melakukan mujizat atas nama Aulloh.
Sementara Muhammad SAW, mujizat apa yang dia pernah lakukan??
10) Berubah wujud menjadi mengerikan
Al-Qur’an menuliskan bahwa penampilan mereka saat tidur menjadi mengerikan (mungkin seperti kolor ijo) agar tidak ada orang yang berani datang. Berikut ayatnya dengan sedikit kalimat dalam tanda kurung seperti kebiasaan Al-Qur'an selama ini.
QS 18 : 18 :
… Dan jika kamu menyaksikan mereka (seperti kolor ijo) tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.
Sumber : Tafir Ibn Kathir
….. meaning that Allah made them appear dreadful, so that no one could look at them without being filled with terror, ….. This was so that no one would come near them or touch them until the appointed time when their sleep would come to an end as Allah willed
… berarti Allah telah membuat penampilan mereka menakutkan, sehingga tidak ada orang yang akan dapat melihat mereka tanpa merasa dipenuhi dengan terror, ….. Ini adalah agar tidak ada orang yang pergi mendekati mereka atau menyentuh mereka hingga batas waktu masa tidur mereka sesuai kehendak Allah.
Heran juga, buat apa Aulloh SWT harus merubah fisik para pemuda menjadi seperti kolor ijo (mungkin). Apa tidak ada cara lain yang lebih baik?.
11) Setelah bangun salah satu dari mereka pergi ke kota Daqsus (Efesus)
QS 18 : 19 :
Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. ..... Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun.
QS 18 : 21 :
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka,
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
…. they wanted to send one of their members out to the city to buy them something to eat, he disguised himself and set out walking by a different route, until he reached the city, which they said was called Daqsus. …….'' Then he went to one of the men selling food, gave him the money he had and asked him to sell him some food. When the man saw the money he did not recognize it or its imprint
… mereka ingin mengutus seorang dari mereka ke kota untuk membeli makanan, dia menyamar dan berjalan melalui rute yang berbeda, hingga dia mencapai kota, yang bernama Daqsus…. Kemudian dia pergi keseorang penjual makanan, memberikan uangnya dan meminta beberapa makanan. Ketika sang penjual meliht uang tersebut dia tidak mengenalinya bahkan tahun terbitnya.
12) Bertemu raja Tedosis (Teodosius) dan kemudian meninggal
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
When he told them about it, they -- the king and the people of the city -- went with him to the cave, where he told them, "Let me go in first and let my companions know.'' It was said that the people did not know how he entered it, and that the people did not know about their story. It was also said that they did enter the cave and see them, and the king greeted them and embraced them. Apparently he was a Muslim, and his name was Tedosis. They rejoiced at meeting him and spoke with him, then they bid farewell to him and went back to sleep, then Allah caused them to die.
Ketika sang pemuda menceritakan kisahnya, mereka – raja dan penduduk kota – pergi bersamanya kegua, disana dia berkata, “Biarkan aku masuk dulu dan memberitahukan pada sahabat-sahabatku.” Dikisahkan bahwa mereka tidak tahu bagaimana sang pemuda masuk kedalam gua, dan bahwa penduduk tidak tahu tentang cerita mereka. Dikisahkan juga bahwa mereka akhirnya masuk dalam gua dan melihat mereka dan sang raja menyambut dan merangkul mereka. Tampaknya sang raja adalah seorang muslim, dan namanya adalah Tedosis. Para pemuda sangat gembira bertemu sang raja dan berbicara dengannya, kemudian mereka mengucapkan selamat tinggal kepadanya dan tidur kembali, dan Allah membuat mereka kemudian meninggal
13) Kejadian ini untuk melawan penentangan terhadap kebangkitan
QS 18 : 21 :
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka [877],
877] Yang mereka perselisihkan itu tentang hari kiamat: apakah itu akan terjadi atau tidak dan apakah pembangkitan pada hari kiamat dengan jasad atau roh ataukah dengan roh saja. Maka Allah mempertemukan mereka dengan pemuda-pemuda dalam cerita ini untuk menjelaskan bahwa hari kiamat itu pasti datang dan pembangkitan itu adalah dengan tubuh dan jiwa.
III.2. MENURUT LEGENDA KRISTEN
Alur cerita dalam kisah legenda Seven Sleepers ternyata sangat mirip dengan apa yang diceritakan dalam Al-Qur’an dan tafsir. Berikut ringkasannya.
Sumber : Catholic Encyclopedia
Decius (249 – 251) datang ke Efesus untuk menegakkan hukumnya terhadap orang-orang Kristen… disini dia menemukan tujuh pemuda dari kalangan terhormat yang bernama Maximillian, Jamblichos, Martin, John, Dionysios, Exakostodianos, and Antoninos (menurut Gregory dari Tours : Achillides, Diomedes, Diogenus, Probatus, Stephanus, Sambatus, and Quiriacus) yang beragama Kristen. Kaisar mengancam dan memberi mereka waktu untuk mempertimbangkan, hingga dia kembali lagi ke Efesus. Mereka kemudian memberikan harta benda mereka kepada orang-orang miskin, membawa hanya sedikit uang dan pergi ke sebuah gua di Gunung Anchilos untuk berdoa dan menanti kematian. Decius kembali setelah melakukan satu perjalanan dan meminta keterangan tentang ketujuh pemuda tersebut. Mereka mendengar kedatangannya dan saat mereka mengucapkan doa terakhir, mereka jatuh tertidur. Kaisar memerintahkan prajuritnya untuk mencari mereka, dan saat menemukan mereka tertidur dalam gua, kaisar memerintahkan untuk menutup mulut gua dengan batu besar, sehingga mereka terkubur hidup-hidup. Namun seorang Kristen datang dan menuliskan nama-nama mereka dan kisah mereka. Tahun berlalu, kekaisaran menjadi Kristen, dan Theodosius (apakah Theodosius Agung (379 – 395) atau Theodosium Muda (408 – 450)) berkuasa. Dalam masanya beberapa bidah menentang kebangkitan tubuh. Saat kontroversi ini berlangsung, seorang tuan tanah yang kaya bernama Adolios, membuka gua “Seven Sleepers” untuk dijadikan kandang ternak. Kemudian para pemuda terbangun, berfikir bahwa mereka hanya tidur satu malam, dan menyuruh seorang dari mereka (diomedes) ke kota dan membeli makanan, sebelum mereka menyerahkan nyawa mereka. Diomedes tiba di Efesus dan terheran-heran melihat gereja-gereja dengan symbol salib dan penduduk tidak dapat mengerti bagaimana dia memiliki uang dari era Decius … akhirnya uskup dan pimpinan kota pergi kegua dengannya dimana mereka menemukan keenam orang lainnya. Theodosius kemudian dipanggil, dan ketujuh pemuda menceritakan kisah mereka. Setiap orang bergembira karena inilah bukti kebangkitan tubuh. Para pemuda setelah menuturkan segala sesuatunya dengan panjang lebar kemudian meninggal sambil memuji Tuhan.
Terlihat bagaimana persamaan alur cerita antara Al-Qur’an dengan legenda Seven Sleepers yaitu :
1. Terjadi diera Decius
2. Para pemuda adalah dari golongan kaya
3. Para pemuda dihadapkan pada Decius dan diberi kesempatan untuk bertobat
4. Para pemuda masuk kegua dan tertidur
5. Seorang dari mereka ke kota Efesus (Daqsus) untuk membeli makanan
6. Para pemuda bertemu Teodosius.
7. Meninggal setelah bertemu Teodosius
8. Kejadian ini untuk melawan pandangan yang menentang kebangkitan tubuh dan jiwa.
IV. TENTANG LEGENDA SEVEN SLEEPERS
IV.1. BERAWAL DARI KATAKOMBE
Kisah legenda ”The Seven Sleepers of Efesus” bermula dari sebuah katakombe di Efesus. Kisah ini muncul untuk menarik peziarah datang ke Efesus.
Sumber : Wikipedia, Seven Sleepers.
The career of the legend
As the earliest versions of the legend spread from Ephesus, an early Christian catacomb came to be associated with it, attracting pilgrims. On the slopes of Mount Pion (Mount Coelian) near Ephesus (near modern Selçuk in Turkey), the 'Grotto' of the Seven Sleepers with ruins of the church built over it was excavated in 1927-28. The excavation brought to light several hundred graves which were dated to the 5th and 6th centuries. Inscriptions dedicated to the Seven Sleepers were found on the walls of the church and in the graves.
Saat versi kisah yang paling awal mulai tersebar dari kota Efesus, sebuah katakombe kuno dihubungkan dengannya, untuk menarik peziarah. Di lembah gunung Pion (Coelian) dekat Efesus (dekat kota Seljuk di Turki modern). Gua Seven Sleepers dengan reruntuhan gereja yang dibangun diatasnya digali ditahun 1927 – 28. Penggalian menghasilkan beberapa ratusan kuburan yang bertarik hingga abad ke 5 dan 6 masehi. Inskripsi yang ditujukan bagi Seven Sleepers ditemukan didinding gereja dan didalam kuburan.
Katakombe sendiri adalah merupakan ruang bawah tanah yang digunakan untuk tempat penguburan sekaligus pengungsian sementara dan peribadatan.
Sumber : http://www.catacombe.roma.it/en/intro.html
The catacombs are the ancient underground cemeteries, used by the Christian and the Jewish communities, above all at Rome. The Christian catacombs, which are the most numerous, began in the second century and the excavating continued until the first half of the fifth.
In the beginning they were only burial places. Here the Christians gathered to celebrate their funeral rites, the anniversaries of the martyrs and of the dead. During the persecutions, in exceptional cases, the catacombs were used as places of momentary refuge for the celebration of the Eucharist.
Katakombe adalah kuburan kuno bawah tanah yang digunakan oleh Kristen dan Yahudi di Roma. Katakombe Kristen yang terbanyak, bermula diabad kedua hingga paruh pertama abad kelima. Awalnya katakombe digunakan sebagai tempat penguburan. Disini orang-orang Kristen berkumpul untuk melakukan ibadah penguburan, peringatan terhadap para martir dan mereka yang telah meninggal. Selama masa penganiayaan, dalam kasus-kasus luar biasa, katakombe digunakan sebagai tempat perlindungan sementara untuk pelaksanaan ekaristi.
Jadi dari sebuah katakombe terdapatlah elemen-elemen yang membentuk kisah legenda tersebut, yaitu :
1. Adalah tempat penguburan orang-orang Kristen yang dianggap suci
2. Adalah tempat pengungsian sementara saat masa penganiayaan
IV.2. CATATAN TERTULIS
Catatan tertulis yang paling tua adalah dari versi Syria yang dilakukan oleh Jacob dari Seruq yang meninggal tahun 521 M.
Sumber :
Ibid
Syriac origins
The legend appeared in several Syriac sources before Gregory's lifetime. It was retold by Symeon Metaphrastes.The Seven Sleepers form the subject of a homily in verse by the Edessan poet Jacob of Saruq ('Sarugh') (died 521), which was published in the Acta Sanctorum. Another 6th century version, in a Syrian manuscript in the British Museum (Cat. Syr. Mss, p. 1090), gives eight sleepers.
Kisah legenda ini muncul dalam beberapa versi Syria sebelum era Gregory (538 M – 594 M.) Kisah itu diceritakan ulang oleh Symeon Metaphrastes (dalam bahasa Yunani). Kisah Seven Sleepers muncul dalam bentuk homily oleh penyair dari Edessa yaitu Yakob dari Saruq (meninggal 521 M), yang diterbitkan dalam Acta Sanctorus. Versi lain di abad ke 6, dalam tulisan Syria tersimpan di British Museum (Cat Syr. Mss, p. 1090), menyebutkan 8 orang.
Kemudian diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gregory dari Tours (538 M – 17 November 594). Tours sendiri adalah sebuah kota yang terletak di Perancis tengah.
Sumber : Encyclopedia Wikipedia, The 7 Sleepers
The legend rapidly attained a wide diffusion throughout Christendom, popularized in the West by Gregory of Tours, in his late 6th century collection of miracles, De gloria martyrum (Glory of the Martyrs). Gregory says that he had the legend from “a certain Syrian,“.
Kisah legenda dengan cepat mengalami difusi dalam abad-adab kekristenan, dipopulerkan dibarat oleh Gregory dari Tours, dalam koleksi mujizatnya di akhir abad ke enam, De Gloria Martyrum (Glory of The Martyrs). Gregory menyatakan bahwa dia memperoleh bahan legenda dari “seorang Syria”
Jadi kisah legenda ini sudah muncul sebelum era Muhammad SAW memulai dakwahnya di Mekah sekitar tahun 610 M yaitu :
• di Syria setidaknya sebelum tahun 521 M atau sekitar 90 tahun sebelum Muhammad SAW memulai dakwahnya
• di Perancis setidaknya sebelum tahun 594 M atau sekitar 16 tahun sebelum Muhammad SAW memulai dakwahnya.
Dan Muhammad SAW tercatat memang pernah melakukan perjalanan dagang ke Syria.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq - Kitab Sejarah Nabi Tertua, Jilid 1
Muhammad bin Yassar bin Ishaq
Muhammadiyah University Press, Surakarta, 2002, Halaman 116 – 117
Abu Thalib sedang mempersiapkan perjalanan dagang ke Syria … sang paman mengerti maksud rasulullah dan mengatakan bahwa dia akan mengajak Rasulullah pergi bersama ……Suatu hari rombongan sampai di Busyra di Syria…
Jadi karena sudah ada hubungan dagang antara Mekah dengan Syria maka tidaklah mengherankan jika kisah ini dapat dicari oleh Muhammad SAW sekalipun membutuhkan waktu lebih dari 15 hari.
V. BEBERAPA PERMASALAHAN
V.1 RENTANG WAKTU KEJADIAN
Al-qur’an seperti biasanya tidak menginformasikan kapan peristiwa terjadi sehingga muslim harus bergantung pada tafsir. Setidaknya ada 2 pendapat kapan terjadinya peristiwa tersebut, yang ironisnya kedua-duanya jelas salah.
1) Menurut tafsir Ibn Kathir yang menyatakan bahwa kejadian bermula dari era Decius dan terbangun diera Tedosis (Teodosius)
Decius berkuasa tahun 249 – 251 M. Sementara Teodosius (Tedosis), kaisar yang berkuasa saat para pemuda bangun menurut legenda Kristen dan tafsir, berkuasa 379 – 395 M. Jadi waktu tidur mereka adalah sekitar 145 tahun. Sementara al-Qur’an menyebutkan mereka tertidur selama 309 tahun. Jika pendapat al-Qur’an benar maka itu berarti mereka bangun sekitar tahun 250 + 309 = 559 M. Saat itu yang berkuasa bukan lagi Tedosis (Teodosius) melainkan Justinian I.
Sumber : Encyclopedia Britannica, edisi 2003
Topik : Justinian I
born 483, Tauresium, Dardania [probably south of modern Niš, Serbia, Yugos.]
died Nov. 14, 565, Constantinople [now Istanbul, Turkey]
Latin in full Flavius Justinianus, original name Petrus Sabbatius Byzantine emperor (527–565)[/b]
2) Menurut situs submission, peristiwa terjadi setelah era konsili Nicea.
Sumber : http://www.submission.org/indonesia/
*18: 16-20 Ephesus berlokasi kira kira 200 batu diselatan Nicene kuno, dan 30 batu diselatan Izmir hari ini diTurkey. Para penghuni Gua adalah pemuda pemuda Kristian yang ingin mengikut ajaran Jesus (Isa), yang menyembah Tuhan Sahaja. Mereka telah melarikan diri dari kekejaman Neo-Kristian yang mengamalkan korup Kristian tiga centeri selepas Jesus , oleh persidangan Nicene, dimana doctrin triniti telah ditubuhkan.
Peristiwa penganiayaan terjadi setelah konsili Nicea yang dilakukan tahun 325 M. Sementara menurut Al-Qur’an mereka tertidur selama 309 tahun maka itu berarti mereka bangun paling awal ditahun 325 + 309 = 634 M saat mana Muhammad SAW sudah meninggal. Berarti peristiwa bangunnya para pemuda belumlah terjadi saat Al-Qur’an diturunkan. Ini akan berkontradiksi dengan al-Qur’an karena pemaparan Al-Qur’an menggunakan kata kerja masa lalu (past tense).
QS 18 : 21 - Thus did We make their case known to the people, …..
V.2 RAJA TEODOSIUS ADALAH MUSLIM.
Dengan mengikuti kronologis legenda Kristen dimana para pemuda bangun diera Teodosius menimbulkan kesulitan karena tafsir Ibn Kathir jelas menyebutkan bahwa sang raja yang bernama Tedosis adalah seorang muslim (http://www.theholybook.org/en/a.47011.html
When he told them about it, they -- the king and the people of the city -- went with him to the cave, …… and the king greeted them and embraced them. Apparently he was a Muslim, and his name was Tedosis.). Padahal Teodosius (379 M – 395 M) beragama Kristen dan pada saat itu kredo Nicea (325 M) telah dinyatakan. Dengan kata lain berarti Kristen setelah era konsili Nicea adalah benar karena salah satu rajanya yang berkuasa disebut sebagai muslim. Konsekuensi inilah yang tampaknya disadari oleh situs submission sehingga mereka menempatkan penganiaayaan setelah era Nicea, sekalipun tetap tidak teliti karena akan menempatkan peristiwa bangunnya para pemuda setelah Muhammad SAW meninggal sementara menurut penuturan Al-Qur’an kisah tersebut telah terjadi terbukti dengan penggunaan kata kerja past tense.
QS 18 : 21 : Thus did We make their case known to the people, ….
V.3 AULLOH SWT TIDAK MAHA TAHU – JUMLAH PEMUDA
Ayat Qur’an berikut menginformasikan tentang adanya perdebatan tentang jumlah pemuda yang tertidur dalam gua tersebut.
QS 18 : 22 :
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan [878] (jumlah mereka) adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain) mengatakan: "(jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah anjing nya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan: "(jumlah mereka) tujuh orang, yang ke delapan adalah anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka.
Karena cerita ini memang hanya sekedar legenda, makanya terdapat variasi tentang jumlah pemuda yang tertidur tersebut. Salah satu versi Syria menyebutkan jumlah pemuda adalah delapan.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Seven_Sleepers
Another 6th century version, in a Syrian manuscript in the British Museum (Cat. Syr. Mss, p. 1090), gives eight sleepers. There are considerable variations as to their names.
Yang menggelikan adalah Qur’an telah mencatat alternative jawaban yang benar sesuai dengan kisah legenda yaitu 7 orang, namun Aulloh SWT malah menyuruh Muhammad SAW mengatakan "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit"..
Lho, bukankan jawaban 7 orang sudah benar, kenapa tidak ditegaskan saja, kok malah Aulloh lebih lanjut menyatakan “Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka”
Begitu juga sahabat-sahabat Muhammad SAW saja sudah tahu jawaban yang “benar” adalah tujuh sebagaimana terekam dalam tafsir.
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
(none knows them but a few.) of mankind. Qatadah said that Ibn `Abbas said: "I am one of the few mentioned in this Ayah; they were seven. …….
… Qatadah berkata bahwa Ibn Abbas berkata : “Aku adalah salah satu dari yang sedikit yang dimaksud dalam ayat ini ; mereka ada tujuh.”
Jadi kalau sahabat-sahabat Muhammad SAW saja sudah tahu jumlahnya tujuh, buat apa pula Aulloh SWT menutup-nutupi jumlah sebenarnya. Kecuali Aulloh SWT sendiri juga kebingungan dengan adanya variasi dongeng legenda tersebut dan tidak bisa memilih mana yang “benar”.
V.4 AULLOH SWT TIDAK MAHA TAHU – LAMANYA TERTIDUR
QS 18 : 25 : Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
QS 18 : 26 : Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan".
Sumber : Tafsir Ibn Kathir
The length of time was three hundred plus nine years in lunar years, which is three hundred years in solar years.
Namun ada yang ganjil dengan urutan ayat 25 dan 26 diatas. Diayat 25 Aulloh telah menyatakan dengan tegas lamanya pemuda tidur adalah 309 tahun. Sementara diayat 26 Aulloh justru menyuruh Muhammad SAW untuk berkata "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal”. Lho kok jadinya Aulloh tidak percaya diri dengan apa yang sudah Dia wahyukan.
Menurut tafsir pengertian ayat diatas adalah :
http://www.theholybook.org/en/a.47014.html
If you are asked about how long they stayed, and you have no knowledge of that and no revelation from Allah about it, then do not say anything. Rather say something like this:
(Allah knows best how long they stayed..)
Jika kamu ditanya tentang berapa lama mereka tidur, dan kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya dan tidak ada wahyu dari Tuhan, maka jangan katakan apapun. Lebih baik katakan (Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal)
Tafsir diatas jelas mengindikasikan bahwa Muhammad SAW belum mendapat wahyu berapa lama para pemuda tidur. Ini hanya bisa dijelaskan bahwa ayat 26 turun lebih dahulu, baru kemudian ayat 25 muncul dan disisipkan.
Waduh, buku yang katanya sudah ditulis oleh Aulloh sendiri sebelum segala sesuatu ternyata harus mengalami proses tambal sulam seperti ini.
QS 57 : 22 : Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Dan menurut hadis berikut.
Sahih Bukhari. Volume 9, Book 93, Number 643:
Narrated Abu Huraira :
I heard Allah's Apostle saying, "Before Allah created the creations, He wrote a Book (wherein He has written): My Mercy has preceded my Anger." and that (Book) is written with Him over the Throne."
Dikisahkan Abu Huraira :
Aku mendengar Rasulullah berkata, “ "Sebelum Allah menciptakan ciptaanNya, Dia menulis sebuah buku (dimana didalamnya Dia telah menuliskan) : “RahmatKu telah melampaui kemarahanKu.” dan buku itu telah ditulisnya diatas tahta”
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/h...tml#009.093.643
Kebingungan tentang lamanya pemuda tidur memang muncul karena kisah itu tidak lebih dari cerita legenda. Versi yang paling umum adalah mereka tertidur sekitar 145 tahun.
Versi lainnya ada yang menyebutkan 372 tahun atau 362 tahun.
Sumber : http://www.christusrex.org/www1/ofm/sbf/escurs/wwc/e.html
Ephesus, seven sleepers at Ephesus who slept 372 years. They are mentioned in Greek Synaxaries, in the Martyrologium Romanum. The Palestinian-Georgian calendar has their feast on April 18, on Aug 2, on Oct 4, on Nov 29.
Atau yang berikut : http://www.fordham.edu/halsall/basis/7sleepers.html
….. Know now that there were three hundred years and seventy two [8] from the day that they entered the cave until the day that they awoke
… mengetahui bahwa ada jangka waktu selama tiga ratus tujuh puluh dua tahun dari hari mereka masuk gua hingga hari mereka bangun.
[8] Our manuscript reads treis cens seissante deus, 362 but most traditions hold to 372.
…….
[8] Manuskrip kami tertulis treis cens seissante dues, 362 namun tradisi umumnya menyatakan 372.
Sementara Al-Qur’an mencatat 309 tahun (kalender bulan) atau 300 tahun kalender masehi.
Yah tentu saja semuanya tidak benar, karena hanya kisah legenda belaka.
V. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. The Seven Sleepers of Ephesus tidak lebih adalah kisah legenda yang diciptakan untuk menarik peziarah datang ke Efesus. Kisah ini tidak pernah masuk dalam kitab suci Yahudi maupun kitab suci Kristen karena mereka tahu betul bahwa kisah ini hanyalah sebuah dongeng legenda.
2. Kisah ini sudah ada dalam versi Syria setidaknya 90 tahun sebelum Muhammad memulai dakwahnya dan Muhammad sendiri pernah melakukan perjalanan dagang hingga ke Syria.
3. Karena kisah ini tidak lebih merupakan dongeng belaka maka-nya jumlah pemuda (7 atau 8 orang) dan lamanya mereka tertidur (145, 300, 362 atau 372 tahun) berbeda beda antara satu dengan yang lainnya.
4. Kisah ini masuk dalam Al-Qur’an karena Aulloh dan Muhamamd terjebak dengan pertanyaan rabi Yahudi. Mereka berdua mengira karena kisah ini ditanyakan oleh rabi Yahudi maka pasti merupakan kisah yang benar dan bernilai teologis.
5. Kalaupun kisah dalam Al-Qur’an benar maka ini justru membuktikan bahwa Kristen post Nicea adalah Kristen yang benar (Alhamdulillah).
6. Kisah ini membuktikan adanya tambal sulam dalam penyusunan Al-Qur’an.
Sekian.
EPILOG
Kisah para pemuda yang tertidur lama ini muncul dalam banyak versi dibanyak Negara.
Sumber : Catholic Encyclopedia
Koch (op.cit.) has examined the growth of this story and the spread of the legend of miraculously long sleep. Aristotle (Phys., IV, xi) refers to a similar tale about sleepers at Sardes; there are many more examples from various countries (Koch, pp. 24-40, quotes German, British, Slav, Indian, Jewish, Chinese, and Arabian versions).
Koch telah meneliti perkembangan kisah ini dan penyebaran kisah ajaib tertidur lama. Aristotleles mencatat kisah yang sama tentang tidur panjang di Sardes ; ada banyak contoh dari banyak Negara, (Koch, halaman 22 - 40) mengutip versi Jerman, Enggris, Slavia, India, Yahudi, Cina dan Arab).
sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=6137
By: vivaldi