SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all



Writers' statement on cartoons;

A group of 12 writers have put their names to a statement in French weekly newspaper Charlie Hebdo warning against Islamic "totalitarianism". Here is the text in full:

12 penulis (sebagian besar murtadin Islam) mencantumkan nama-nama mereka dalam sebuah pernyataan sikap pada sebuah mingguan Perancis, Charlie Hebdo, yg memperingatkan khalayak akan bahaya "totaliterisme" Islam. Ini teks lengkap dari pernyataan sikap tersebut :




MANIFESTO:

TOGETHER FACING

THE NEW TOTALITARIANISM

BERSAMA-SAMA MENGHADAPI

TOTALITERISME BARU



AFTER HAVING OVERCOME FASCISM, NAZISM, AND STALINISM, THE WORLD NOW FACES A NEW GLOBAL TOTALITARIAN THREAT: ISLAMISM.

Setelah mengalahkan fasisme, Nazisme dan Stalinisme, dunia kini menghadapi ancaman totalitarian global baru : Islamisme.

WE, WRITERS, JOURNALISTS, INTELLECTUALS, CALL FOR RESISTANCE TO RELIGIOUS TOTALITARIANISM AND FOR THE PROMOTION OF FREEDOM, EQUAL OPPORTUNITY AND SECULAR VALUES FOR ALL.

Kami, penulis, wartawan, dan intelektual, menyerukan agar dunia melawan totaliterisme religius ini dan mempromosikan kebebasan, persamaan derajad dan nilai-nilai sekuler bagi semua.

RECENT EVENTS, PROMPTED BY THE PUBLICATION OF DRAWINGS OF MUHAMMAD IN EUROPEAN NEWSPAPERS, HAVE REVEALED THE NECESSITY OF THE STRUGGLE FOR THESE UNIVERSAL VALUES.

Kejadian akhir-akhir ini, khususnya dgn penerbitan gambar kartun Muhamad dlm suratkabar-suratkabar Eropa, menunjukkan pentingnya nilai-nilai universal ini.

THIS STRUGGLE WILL NOT BE WON BY ARMS, BUT IN THE IDEOLOGICAL FIELD.

Perjuangan ini tidak akan dimenangkan oleh senjata, tetapi oleh ideologi.

IT IS NOT A CLASH OF CIVILISATIONS NOR AN ANTAGONISM BETWEEN WEST AND EAST THAT WE ARE WITNESSING, BUT A GLOBAL STRUGGLE THAT CONFRONTS DEMOCRATS AND THEOCRATS.

Ini bukan bentrokan peradaban atau antagonisme antara Barat dan Timur, namun perjuangan global yg mengkonfrontasi kaum pencinta demokrasi vs teokrat.

LIKE ALL TOTALITARIAN IDEOLOGIES, ISLAMISM IS NURTURED BY FEAR AND FRUSTRATION.

Spt layaknya setiap ideologi totaliter, Islamisme dipupuk oleh rasa takut dan frustrasi.

PREACHERS OF HATRED PLAY ON THESE FEELINGS TO BUILD THE FORCES WITH WHICH THEY CAN IMPOSE A WORLD WHERE LIBERTY IS CRUSHED AND INEQUALITY REIGNS.

Para pengkotbah kebencian (baca: pengkhotbah islam) memanfaatkan perasaan-perasaan (takut dan frustrasi) tersebut utk membangun kekuatan yg dapat memaksa dunia menginjak-injak kebebasan dan menciptakan ketimpangan.

BUT WE SAY THIS, LOUD AND CLEAR: NOTHING, NOT EVEN DESPAIR, JUSTIFIES CHOOSING DARKNESS, TOTALITARIANISM AND HATRED.

Tapi kami menyatakan dgn keras dan tegas: tidak ada satu hal-pun yg membenarkan menjalarnya kegelapan, totaliterisme dan kebencian.

ISLAMISM IS A REACTIONARY IDEOLOGY THAT KILLS EQUALITY, FREEDOM AND SECULARISM WHEREVER IT IS PRESENT.

Islamisme adalah sebuah ideologi reaksioner yg membunuh persamaan derajad, kebebasan & sekularisme, dimanapun ia berada.

ITS VICTORY CAN ONLY LEAD TO A WORLD OF INJUSTICE AND DOMINATION: MEN OVER WOMEN, FUNDAMENTALISTS OVER OTHERS.

Kemenangannya tidak hanya membawa ketidakadilan dan dominasi: lelaki atas perempuan, fundamentalis diatas orang lain.

ON THE CONTRARY, WE MUST ENSURE ACCESS TO UNIVERSAL RIGHTS FOR THE OPPRESSED OR THOSE DISCRIMINATED AGAINST.

Kita malah harus memastikan adanya hak-hak universal bagi mereka yg ditindas dan didiskriminasi.

WE REJECT THE "CULTURAL RELATIVISM" WHICH IMPLIES AN ACCEPTANCE THAT MEN AND WOMEN OF MUSLIM CULTURE ARE DEPRIVED OF THE RIGHT TO EQUALITY, FREEDOM AND SECULARISM IN THE NAME OF THE RESPECT FOR CERTAIN CULTURES AND TRADITIONS.

Kami menolak prinsip "relativisme budaya" yg menuntut bahwa lelaki dan perempuan dlm budaya Muslim tidak perlu persamaan derajad ataupun sekularisme karena memang budaya dan tradisi mereka tidak menghendakinya.

WE REFUSE TO RENOUNCE OUR CRITICAL SPIRIT OUT OF FEAR OF BEING ACCUSED OF "ISLAMOPHOBIA", A WRETCHED CONCEPT THAT CONFUSES CRITICISM OF ISLAM AS A RELIGION AND STIGMATISATION OF THOSE WHO BELIEVE IN IT.

KAMI MENOLAK UTK MENUMPULKAN JIWA KRITIS KAMI HANYA KARENA TAKUT DITUDUH "ISLAMOPHOBIA", SEBUAH KONSEP YG MENGANGGAP SEGALA KRITIK TERHDP ISLAM SBG SEBUAH STIGMA.

WE DEFEND THE UNIVERSALITY OF THE FREEDOM OF EXPRESSION, SO THAT A CRITICAL SPIRIT CAN EXIST IN EVERY CONTINENT, TOWARDS EACH AND EVERY MALTREATMENT AND DOGMA.

Kami membela universalitas kebebasan berekspresi, shg jiwa kritis dapat eksis dlm setiap kontinen, melawan setiap dogma dan perlakuan tidak adil.

WE APPEAL TO DEMOCRATS AND FREE SPIRITS IN EVERY COUNTRY THAT OUR CENTURY MAY BE ONE OF LIGHT AND NOT DARK.

Kami menyerukan kpd para pencinta demokrasi dan jiwa-jiwa bebas di manapun, utk menjadikan abad kita sebasgai sebuah abad pencerahan dan bukan sebuah abad kegelapan.


Signed by:

[1] Ayaan Hirsi Ali, [2] Chahla Chafiq, [3] Caroline Fourest, [4] Bernard-Henri Levy, [5] Irshad Manji, [6] Mehdi Mozaffari, [7] Maryam Namazie, [8] Taslima Nasreen, [9] Salman Rushdie, [10] Antoine Sfeir, [11] Philippe Val, [12] Ibn Warraq.


http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4764730.stm

==========================================================