Debat:
Mengapa Menjelekkan Islam?
Pete Rottier, PhD vs. Ali Sina
Pete Rottier wrote:
Dear Mr. Sina,
Baru2 ini saya menemukan situs web anda dan tantangannya. Jelaskan pada saya, waktu saya baca syarat2nya, kami harus bisa membuktikan pada anda bahwa Muhammad sungguh2 nabinya Tuhan – benar? Kalau begitu, maka tantangan anda ini tipuan belaka – gimana bisa seorang yg percaya meyakinkan orang yg tidak percaya? Orang kristen juga akan kesulitan meyakinkan orang yahudi bahwa Yesus adalah Anak Tuhan, betul?
Jawaban Ali Sina:
Tepat sekali! Tidak ada bukti agama manapun itu benar. Tapi, tidak ada agama yang memaksa saya utk percaya. Cuma islam satu-satunya agama yg ingin menaklukan dunia melalui Jihad dan terorisme. Memaksakan agamanya pada orang lain dengan kekerasan. Para muslim membunuhi jutaan orang tak bersalah diseluruh dunia utk sesuatu yang mereka sendiri tidak punya bukti dan bohong.
Saya tidak keberatan ada orang menyembah “anu” lelaki sekalipun, sepanjang ‘anu’ tersebut tidak dipaksa2kan pada diri saya. Masalah islam adalah bukan saja islam itu palsu, tapi para muslim ingin memaksakan Auwloh mereka pada diri saya dengan cara kekerasan. Tapi saya tidak bisa dipaksa demikian, berapapun banyaknya ‘pelumas’ dan ‘pemanis’ yang dipakai.
Ada lebih dari 13.000 serangan teroris sejak kejadian 9/11, ratusan ribu lebih meninggal diseluruh dunia, dan akan ada banyak lagi nanti. Kenapa? Karena muslim otak mati mengikuti seorang psikopat yang menyuruh mereka membunuh orang non-muslim agar mereka mendapat 72 wanita perawan dan ereksi permanen. Sebodoh2nya muslim, saya masih terheran-heran, kok bisa mereka termakan tipu bodoh seperti ini. Anda ingin saya melakukan apa? Diam saja?! Cuma menonton saja pembunuhan2 orang tidak bersalah dan menunggu giliran saya dibunuh?
Ada tiga pilihan:
1. Diam sampai wabah islam menyebar keseluruh dunia dan kita kehilangan kebebasan kita, peradaban kita dan nyawa kita.
2. Bangkit melawan dan tunjukkan pada muslim biadab kepala batu bahwa kita bisa “membunuh” lebih baik dari mereka.
3. Mencoba menyadarkan mereka dan menunjukkan pada mereka betapa najisnya nabi mereka, nabi mereka adalah orang gila dan mereka tidak akan mendapat pahala dengan meledakkan diri dan membunuh orang2 tak bersalah.
Heran sekali bahwa kita bahkan harus menjelaskan pada zombie2 otak beku ini, bahwa islam adalah kegilaan dan muslim adalah makhluk tergoblok seluruh dunia. Bukankah jelas sekali bahwa orang tidak bisa diberi hadiah jika membunuh orang lain? Bukankah mengherankan sekali bahwa tak satupun para muslim ini bertanya-tanya, jika Tuhan ingin non muslim mati kenapa tidak Tuhan sendiri yg melakukannya? Tuhan keji macam mana yang dipuja para ‘binatang’ muslim ini?
Pilihan no.1, bukan sebuah pilihan. Kita, umat manusia, telah mendapat upah kebebasan kita dengan pengorbanan dan kita tidak mau melepaskannya tanpa perlawanan.
Pilihan no.2, sangat-sangat menyakitkan karena akan banyak orang tak bersalah yg kehilangan nyawa.
Pilihan no.3 adalah jalan dimana kami, mantan muslim, memilih utk menyelesaikan masalah ini. Kita ingin menyelamatkan dunia dari islam dan kita ingin menyelamatkan muslim sekalian. Kita tidak membagi dunia menjadi “KITA” lawan “MEREKA”, KAFIR lawan ORANG PERCAYA. Kita membagi dunia menjadi orang yg TIDAK TAHU dan orang yg DICERAHKAN. Mengajar orang yg Tidak tahu dan mencoba menyadarkan mereka adalah pilihan kita.
Meski banyak orang berpikir bahwa pilihan ini merupakan proses yg lambat sekali, saya tahu bahwa inilah yang tercepat. Meski para muslim itu berjumlah milyaran, tetap saja mereka adalah individu2. Tidak memakan waktu selamanya utk membangkitkan seorang individu. Tantangan kita adalah upaya utk menggapai mereka dan semakin hari ini menjadi sangat mungkin.
Para muslim banyak yg terbangun dan mulai memakai otak mereka, nurani mereka dan kemanusiaan mereka. Mereka juga mulai melihat bahwa mereka adalah bagian dari umat manusia, bukan pecahannya. Bahwa kita semua adalah satu dan kita tidak boleh membiarkan ‘dukun setan’ seperti Hitler dan Muhammad memisahkan dan mengadu domba kita.
Rottier wrote: Juga pada kesempatan lain anda menyatakan bahwa muslim harus menyanggah tuduhan anda bahwa Muhammad adalah orang gila, salah satu diantara banyak tuduhan lain. Anda menuduh Muhammad seorang pedofil tapi kriteria apa yg anda pakai? Saya yakin anda ingin menyeret hal ini pada keadaan moral yg relevan dg jaman, tapi abad ke 7 di Arab, keunggulan lelaki dihubung2kan dengan jumlah istri dan sekaligus umur serta keperawanan para istri tsb. Seperti seorang CEO, atlit atau selebritis, mereka mengukur keunggulan lewat jumlah uang yg mereka dapatkan – inilah yang paling dihargai oleh masyarakat Amerika abad 20-21. Jadi kita pandang tinggi2 Bill Gates, Brett Favre, Michael Phelps, dll .. dan mengeluh mengenai jumlah ‘luar biasa’ uang yg mereka dapatkan dengan mudahnya, yg sebenarnya bisa membeli makan dan obat bagi mereka yg memerlukan.
Misal mengumpulkan uang itu hal yg buruk, Bill Gates dan orang2 yg anda sebutkan itu bukanlah nabi atau tidak pernah mengklaim diri mereka sendiri sbg seorang nabi utusan Tuhan. Kita tidak mengikuti ‘tauladan’ mereka.
Misal pedofil itu masih ‘samar’ dijamannya Muhammad, (padahal tidaklah benar), kenapa lagi orang yang mengaku ‘suri tauladan’ dan ‘utusan Tuhan’ harus mengikuti praktek iblis dari orang2 yang dia sebut ‘jahiliyah’? dengan melakukan praktek2 iblis itu, muhammad membuat praktek2 tersebut menjadi normal bagi setiap orang, tidak lagi menjadi praktek yg disebut ‘iblis’ (evil). Muhammad bahkan menikahi mantunya sendiri, istri dari anak adopsinya, utk menunjukkan bahwa adopsi itu hal yg dibenci Auwloh. Kenapa dia tidak membatasi tingkah laku seksualnya pada orang dewasa saja dan tidak memberi contoh ‘iblis’ bagi para pengikutnya yg ‘beku otak’? Pedofilia adalah hal yang sangat menjijikan, bukan saja tidak bermoral tapi adalah sebuah gangguan jiwa.
Rottier wrote: Sangat mungkin di abad2 kedepan, keserakahan Amerika akan dibenci dan dipandang sebagai tidak bermoral. Jadi maksud saya adalah anda harus memisahkan atribut budaya dari atribut agama.
Serakah bukanlah khusus Amerika. Itu manusiawi. Malah muslim jauh lebih serakah dari bangsa manapun juga. Ketika bencana menimpa negara2 muslim, seperti tsunami dan gempa bumi kemarin dulu, sedikit sekali negara muslim yg menolong, sementara negara2 non muslim sigap sekali, khususnya Amerika yang berada paling depan dalam pengiriman bantuan pertolongan. Para sheik Arab mendapatkan uang bukan hasil jerih payah mereka, tapi mereka tidak juga menolong saudara muslim mereka. Bill Gates punya yayasan Humanis yg menolong banyak anak di negara2 miskin.
Kita semua tahu serakah itu jelek, dan tahu itu sejak ribuan tahun lalu. Tidak perlu menunggu abad depan utk memberi tahu pada kita apa yg kita sudah tahu.
Muhammad juga orang serakah. Sementara Gates dan lain2 layak mendapatkan kekayaan mereka, Muhammad jadi kaya karena merampok. Mana yg lebih buruk? Gates jadi kaya karena anda dan saya membeli produknya. Dia tidak memaksa kita membeli. Muhammad merampok dan menjarah orang2 kampung yg tak siap dan tak mampu melawan. Dimana nurani anda Tuan PhD, Dosen Universitas yg terhormat?
Pedofil jauh lebih jahat dari keserakahan. Anda bahkan tidak bisa membandingkan keduanya. Pedofil adalah kejahatan yang menjijikan. Pedofil adalah monster yg harus dipisahkan dari masyarakat. Saya tahu pedofil adalah korban penganiayaan waktu kecil. Ini mungkin juga menjadi penyebab kenapa Muhammad mempunyai seksualitas menyimpang. Saya lebih memilih utk melakukan euthanasia (suntik mati) semua pedofil utk menyelamatkan korban2 mereka dan mengakhiri lingkaran setan yg mereka buat. Anda setuju dg saya atau tidak, bukan masalah, tapi tak ada orang waras manapun, kecuali muslim, yang menganggap seorang pedofil bisa menjadi utusan Tuhan dan bahwa dia adalah ‘suri tauladan’ yang harus diikuti.
Rottier wrote: Anda juga harus menelaah atribut yg anda terapkan pada Muhammad pada konteksnya, termasuk menetapkan siapa yang menulis hadis, dan dalam situasi bagaimana. Bahkan Quran saja tidak ditulis pada kertas hingga kematian Muhammad, yang memunculkan pertanyaan apakah semua ucapan2 tsb sungguh2 diucapkan oleh Muhammad?
Tolong jelaskan dalam konteks bagaimana kakek2 umur 54 tahun dibolehkan nge-seks dengan bocah perempuan umur 9 tahun? Apakah konteks bahwa si pedofil adalah nabi Tuhan membuat tindakan keji ini jadi benar?
Hadis2 dikumpulkan oleh para muslim taat. Tidak ada alasan utk mengasumsikan mereka berbohong dan menjelek2kan nabi mereka sendiri yang mereka cintai lebih dari nyawanya. Tidak masuk akal.
Juga jika anda ingin meragukan hadis, bahkan meragukan Quran, lalu apa yang membuat anda percaya Muhammad itu adalah sosok yg nyata? Kalau begitu, keseluruhannya bisa saja karangan belaka, dan karena itu sebenarnya muhammad tidak pernah exist?
Dan gimana kita menyetujui klaim anda bahwa Quran sudah rusak sedangkan para muslim mengklaim bahwa Quran itu mukjijat, karena tidak berubah? Manapun yang dipilih, itu menunjukkan bahwa islam adalah kebohongan belaka.
Rottier wrote: Contoh literatur hadis. Anda sepertinya mengindikasikan bahwa karena Sunnah adalah sumber hukum islam maka menjadi bagian dari tulisan Ilahi utk islam. Bukan begitu. Banyak orang menulis literatur hadis utk membenarkan tindakan2 mereka dan bilang bahwa sang nabi juga melakukannya. Sementara banyak Hadis telah disusun utk ‘membuang’ hadis2 ‘karangan’, penyusunan ini diatur dibawah pemerintahan Kalifah dan para Emir yang berani bertanggung jawab akan semua itu.
Banyak orang mengarang hadis utk membenarkan tindakan jahat mereka? Apa ini argumen logis atau bahkan masuk akal? Injil juga dikumpulkan setelah kematian Yesus. Kenapa orang2 kristen tidak melakukan hal yg sama? Seberapa bodoh anda pikir kami ini? Bayangkan saja skenario ini. Seorang muslim bilang dia cinta anak kecil jadi dia mengunjungi Imam Bukhari dan bilang bahwa saya pernah mendengar sang Nabi melakukan seks dengan Aisha ketika Aisha 9 tahun. Muslim lain suka memperkosa wanita, dia pergi saja ke Bukhari dan bilang bahwa Muhammad merampok dusun2, membantai para pria dan membiarkan pengikutnya memperkosa para wanita. Dia sendiri juga mengambil wanita2 cantik, Juwairiyah, Rayhana dan Safiyah dari tawanan2 dan memperkosa mereka. Muslim lain lagi ingin menyiksa orang; dia mengarang kisah tentang Kinana dan orang Bedouin dan bilang bahwa Muhammad menyiksa mereka sampai mati. Bukan satu orang saja yang menjadi pembawa kisah2 tsb, tapi ratusan orang mengarang hal yg sama. Ajaibnya adalah bahwa para narrator ini tidak saling mengenal. Keajaiban kedua adalah mereka kok bisa membodohi, bukan saja satu orang yg terkenal sebagai pengumpul Hadis, seperti Imam Bukhari, tapi semua pengumpul hadis terkenal lainnya juga. Dan keajaiban ketiga, semua pengumpul2 hadis serta para kaum terpelajar ini begitu bodohnya hingga mereka tidak sadar bahwa orang2 tsb berbohong dan cuma menjelek2an nabi tercinta mereka dengan tuduhan yang menjijikan. ANDA BENAR2 ORANG PINTAR, SIR!!
Jalan pikiran anda sungguh2 mengejutkan. Tapi jika anda bisa berpikir lebih baik sedikiiittt lagi saja, anda tidak akan menulis surat pada saya dan membela islam.
Rottier wrote: ini juga bukanlah teks religius yg utama dari Islam. Semua itu hanya menarik bagi mereka yang menelaah hukum2 islam. Hadis tidak berurusan dengan aktivitas keseharian para muslim – tapi memberi para hakim – para qadi, sumber utk dijadikan panutan bagi pemecahan masalah2 islami. Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa kebanyakan dari 4 aliran ilmu hukum Sunni telah ‘dikunci’ pada abad 10-11 oleh sekelompok penafsir hingga penemu asli aliran2 tsb sekalipun mungkin akan memprotes (Hanifi, Shafi’I, Hambali dan Maliki).
Hukum bukan hanya utk dibacakan di pengadilan. Tapi utk dipraktekan dalam keseharian. Anda ke pengadilan hanya jika ada hukum yg tidak dijalankan. Misal hukum menyatakan bahwa muslim tidak boleh makan dihadapan publik selama bulan ramadhan. Ini hukum keseharian. Jika dilanggar anda akan dibawa kehadapan pengadilan agama yang memerintahkan pencambukan. Seorang anak umur 14 tahun dipukuli di Iran dan meninggal ketika cambukan telah mencapai 100 kali karena makan dihadapan banyak orang ketika bulan puasa. Jika anda tertangkap mencuri, tangan anda dipotong. Jika berzinah, dirajam. Islam adalah jalan hidup, dan diterapkan pada setiap aspek kehidupan orang. Semua ini mengenai pengamatan secara hukum dan keseharian para muslim bahkan dari menit ke menit sekalipun.
Rottier wrote: Sejak abad 19 muslim2 modern berkeinginan memodernisasi masyarakat mereka dengan menyingkirkan pandangan2 islam yang sempit. Mereka tidak melihat ada yg salah dengan HAK2 wanita, kebersamaan dg agama lain, dll.. Bahkan kekaisaran Ottoman membuat aturan yg menjunjung kesamaan status bagi non muslim di abad 19 (Rusia masih punya Pale of Settlement hingga tahun 1905 – mengontrol bagaimana orang Yahudi harus hidup dan bekerja, serta pendidikan yg terbatas).
Tidak akan bisa memodernisasi islam. Modernisasi adalah Bid’ah dan sangat dilarang dalam Quran (2:85, 6:114, 6:116, 2;174,16:89 39:23, 15: 90-92, 6:34, 10:64, 18:27). Itu sebabnya kenapa setiap usaha utk memodernisasi masyarakat islam selalu berakhir dg kegagalan. Kami orang2 Iran telah mencoba memodernisasi negara kami selama 100 tahun ini. Kami gagal dg menyedihkan setiap kali karena islam selalu menghadang. Seakan seperti berenang sambil membawa batu pemberat ditubuh, selalu ditarik kebawah dan tenggelam. Tidak akan bisa modernisasi dan demokrasi di negara islam selama islam bertahta. Terlebih lagi jika anda suka akan modernisasi kenapa anda menyanjung2 islam? Dua hal ini sangat berlawanan. Anda tidak masuk akal.
Rottier wrote: Hanya dengan melihat gambaran yg lebih besar sajalah anda bisa mengerti islam. Anda sepertinya hanya melihat langsung dan secara literal pada sedikit sumber2 islam dan menulis kesimpulan utk keseluruhan. Ini tidak benar.
Apa itu “gambaran lebih besar” yang muslim bisa lihat tapi tak seorangpun non muslim melihatnya, tolong jelaskan? Kenapa setelah 1400 tahun ‘gambaran lebih besar’ ini masih tidak muncul juga? Dan kenapa jika sebuah negara menjadi makin islami malah makin terbelakang? Demokrasi menghilang, HAM dilanggar, wanita direndahkan dan pendidikan serta kesejahteraan makin parah?
Apakah ‘gambaran lebih besar’ ini bertentangan dengan Quran? Lalu hingga mana bertentangannya, itu bukanlah islam. Jika didasarkan pada Quran maka kita semua sudah tahu bagaimana gambaran tsb jadinya. Negara Saudi, Taliban dan para mullah di Iran telah memberikan ‘gambaran lebih besar’ yang jelas sekali tentang bagaimana Quran dipraktekan dalam masyarakat. Kita tidak mau sampah2 seperti itu.
Rottier wrote: By the way, Saya akan senang sekali mendebat anda tapi saya bukan ulama. Saya punya gelar PhD dari Universitas Wisconsin dalam bidang Sejarah Asia Tengah tapi dalam sudut pandang pertumbuhan nasionalisma di Asia tengah ketika pergantian abad 20. Training saya dalam sejarah Islam modern dan Russia. Saya yakin saya tidak pantas sebagai ulama terkenal yg anda maksud dan saya BUKAN MUSLIM – jadi saya sendiri tidak percaya Muhammad adalah nabi dari Tuhan.
Anyway, Saya ingin sekali membaca tanggapan anda akan opini saya.
Best,
Pete Rottier, PhD.
Senior Instructional Designer - Center for eLearning,
Lecturer Department of History - Cleveland State University.
p.rottier@csuohio.edu
Kalau anda bukan muslim, ngapain anda membela agama sampah ini? Pergi sana dan tinggal beberapa tahun di Iran atau Arab Saudi, lalu kita lihat apa anda masih berbicara hal2 bagus tentang islam.
Saya yakin anda kenal dengan istilah ‘useful idiot’. Lenin yg pertama-tama memakai istilah useful idiot. Lenin menjuluki orang2 Amerika yg membela komunisme dan menyangkal teror polisi-negaranya tapi tetap mencintai kebebasan mereka sendiri, sebagai Useful Idiot. Lenin tahu bahwa tidak ada kebebasan dibawah komunisme. Versi lain bilang bahwa Lenin menjuluki orang2 kapitalis sebagai ‘useful idiot’ karena kerelaan mereka ‘menjual tambang utk menggantung diri mereka sendiri’. Apapun, istilah useful idiot mengacu pada orang yang membantu musuh tanpa menyadari agenda sebenarnya dari musuh itu sendiri. Useful idiot adalah pengkhianat, tapi mereka tidak sadar akan tindakan mereka itu, karena mereka adalah orang2 naif.
Orang2 barat yg membela islam, tapi disaat yg sama tetap menyukai kebebasan mereka sendiri dan tidak mau hidup dibawah hukum islam adalah ‘useful idiot’ yg sebenarnya. Yang perlu kita lihat utk menyadari agenda sebenarnya dari islam dan muslim adalah cukup dengan mendengarkan mereka, baca Quran, buku ini memang membosankan tapi anda bisa mendapat gagasan cukup hanya dari surat nomor 9 At Taubah, yang menjadi surat wasiat terakhir dari Muhammad. Agenda islam juga dipaparkan dalam banyak hadis dan surat2 Quran yg lain, khususnya surat nomor 9 tsb. Dengarkan juga dakwah2 di mesjid2 dan baca tulisan2 para muslim demonstrator. Orang mestilah tuli dan buta jika masih tidak tahu apa yg muslim inginkan. Mereka ingin dominasi dunia, stupid!
Jadi anda ingin berdebat dg saya! Well, fakta bahwa anda punya gelar PhD tidak menceritakan hal hebat apapun bagi saya. Saya hilang respek utk gelar2 tsb disaat saya mendapatkan gelar yg sama. Saya tidak pernah memakainya pada nama saya dan lebih suka dipanggil Ali Sina atau Mr. Sina. Seperti orang Itali bilang, "i dottori sono molti, i signori sono pochi" (Doktor begitu banyak, gentlemen begitu sedikit). Jika anda ingin debat, silahkan baca dulu buku saya. Saya yakin buku itu akan membangunkan anda. Saya tidak butuh uang anda. Saya akan kirim buku itu secara cuma-cuma. Saya tahu anda akan memberi sumbangan setelah baca buku saya karena anda akan merasa berhutang budi pada saya.
Ada dua jenis manusia yang masuk islam : orang yang bodoh/tidak tahu apa2 dan orang jahat. Kita punya obat utk kebodohan dan ketidak-tahuan dan telah menolong banyak orang seperti itu dg membuat mereka memakai otaknya. Tapi utk orang2 jahat, mereka lebih baik tetap menjadi orang islam. Untungnya jauh lebih banyak orang bodoh didunia ini daripada orang jahat. Muslim bukan pengecualian.
Saya harap anda masuk dalam kategori yg lebih banyak tsb dan surat anda berikutnya adalah surat terimakasih. Kebodohan mudah utk diobati. Tolong jangan tulis surat lagi kecuali anda sudah baca buku saya. Dg demikian akan mengirit banyak waktu dan rasa malu anda.
All the best,
Ali Sina
Sumber: