INILAH YG AKAN TERJADI
BILA KITA BERDEBAT DNG MUSLIM
Ayat-ayat favorit muslims utk membantah blog ini:
· "..untukmu agamamu dan untukku agamaku".
· "..tidak ada paksaan dalam agama (Islam)".
· ayat 5:32 "..membunuh satu orang yang tidak berdosa adalah seperti membunuh semua manusia."
(sayangnya, argumen dng menggunakan ayat-ayat tsb sdh terbantahkan dlm beberapa artikel di blog ini).
Inilah beberapa langkah yg sudah dapat kita tebak sbg taktik basi dari para muslim:
Jika aku memberikan respon dengan mengutip ayat-ayat kekerasan dalam Quran, muslims akan tuduh aku dengan mengatakan bahwa aku mengutip ayat sepotong-sepotong di luar konteks hanya untuk mendukung konsepku.
Jika aku kemudian mengutip seluruh ayat, baik ayat sebelum maupun ayat sesudahnya, maka muslims bilang bahwa terjemahan Quran yg aku ajukan adalah salah. Jika aku membawa 10 bahasa terjemahan berbeda, muslims katakan bahwa arti yang benar hanya dapat dimengerti dalam bahasa Arab.
Jika aku mengerti bahasa Arab dengan baik, maka muslims akan jawab bahwa ayat-ayat tersebut tidak dapat diartikan secara tersurat literal, melainkan bahwa ayat-ayat tersebut memiliki makna-makna alegoris yang tersirat.
Jika aku masih mengajukan argumen, muslims katakan bahwa aku tidak dapat mengerti ayat-ayat tersebut tanpa membaca terlebih dulu konteks ayat tersebut melalui hadits dan sirah.
Jika aku membawa hadits dan sirah, dan mulai mengutip konteks / latar belakang dari ayat-ayat kekerasan dengan merujuk pada hadits yang menceritakan pemerkosaan oleh muhammad, perampokan, pembunuhan, dan pemusnahan suatu golongan bangsa, maka muslims katakan bahwa "semua hadits dan sirah itu adalah palsu dan sesat, satu-satunya kebenaran hanyalah Quran."
Jika aku menanyakan mengapa muslims meragukan sejarah yang diriwayatkan oleh ulama-ulama muslim seperti Imam Tabari, Ishaq, dan Bukhari, muslims berkata bahwa mereka (Imam Tabari, Ishaq, dan Bukhari) sebenarnya adalah Yahudi yang menyamar sebagai muslim.
Jika aku mengatakan bahwa Quran adalah buku buatan muslim dan meminta bukti atas kesucian Quran, maka muslims merujuk kepada sains dalam Quran dan buku yang ditulis oleh Dr. Bucaile yang menegaskan sains dalam Quran. Muslims juga akan mengatakan bahwa Mahatma Gandhi membaca Quran tiap hari dan juga memujinya (Quran).
Jika aku mengatakan bahwa Bucaile dibayar oleh Arab Saudi karena terbukti bahwa Bucaile dan Gandhi tidak pernah pindah agama ke Islam, dan bahwa Bucaile telah ditantang dan dibuktikan salah total oleh banyak ahli, maka muslims tantang balik aku untuk berdebat dengan ahli-ahli Islam seperti Zakir Naik atau Harun Yahya..
Jika aku masih bertahan, maka segera muslims ganti topik pembicaraan dan melarikan diri utk mencari kesalahan dalam agama lain. Jika aku masih meneruskan perdebatan, maka muslims lakukan personal attacks (ad-hominem), dan caci-maki aku dengan menyebutku sebagai salibis rasis, pantat Yahudi, babi China, atau anjing Hindu.
Jika itu tidak membuat aku frustrasi, maka muslims tanya kepadaku berapa aku dibayar oleh Yahudi untuk mengotori Islam. Jika aku tidak berhenti mendebat, maka gunakan bahasa sarkastik yg cabul.
Jika aku ternyata sangat keras kepala dan masih tidak menyerah untuk melanjutkan debat, maka muslims akan kutuk aku, misal dengan mengatakan: "Bangsat, terbakarlah di neraka", atau "kamu akan menyesal pada hari kiamat", atau "Auwloh akan menyiksamu dalam kuburmu", dsb.
Ketika semua cara di atas gagal, muslims ancam aku dengan kekerasan fisik dan akhiri perdebatan dengan sikap triumphalist yang sok menang dan muslims akan umumkan bahwa mereka telah memenangkan perdebatan karena Quran adalah firman Auwloh.
Tentu saja, muslims akan umumkan kemenangan debat mereka sebanyak mungkin di website-website Islam populer dan blog-blog mereka, dan muslims akan berkata bahwa mereka telah memenangkan perdebatan dengan mudah. Pengumuman-pengumuman seperti itu akan memperkuat iman umat muslim ber-IQ rendah yg gampang puas diri, seperti kalian (muslims) yg membaca blog ini J
CARA BERPIKIR MUSLIMS MEMANG MUDAH DIPREDIKSI. GAMPANG BANGET DITEBAK!
Di modifikasi dari:
http://islamexpose.blogspot.com/2008/01/tips-debat-lawan-kafirun.html