SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all



PESAN KIAMAT PRESIDEN AHMADINEJAD

UNTUK ‘SI KAFIR’ PRESIDEN BUSH

Oleh Amil Imani | 15 May, 2006



P

residen Iran Ahmadinejad alias AHMAD BIN BEJAD yang merupakan pejuang veteran Revolutionary Guard yang menyokong pembentukan Republik Islam Iran, menduduki jabatan di tanggal 3 Agustus 2005, setelah menang secara tak disangka dalam pemilihan Presiden di bulan Juni. Tidak ada pemilihan demokratis di Republisk Islam Iran. Semua calon presiden disaring oleh Guardian Council sebelum mereka boleh menduduki suatu jabatan.

Dalam prakteknya, Presiden Iran telah dipilih melalui proses pemilihan bohong-bohongan di mana pemberi suara diberikan kesempatan untuk memilih satu dari beberapa orang yang dipilih rezim Islam, dan dalam hal ini yang terpilih adalah Presiden Ahamadinejad.

Tak lama kemudian kelihatanlah aslinya Presiden Ahmadinejad dan dia mulai memerankan peranan sebagai kepala rezim Islam di Iran dengan mengeluarkan pernyataan beracun tentang Amerika Serikat dan Israel.


Dia berkata,” Israel musti dihapus dari peta dunia,” dan Holokaus (pembantaian Yahudi oleh Nazi) hanyalah isapan jempol belaka. Dia bahkan melangkah lebih jauh dan mengancam para pemimpin Muslim dengan konsekuensi-konsekwensi jika mereka berpihak kepada Israel, “Pemimpin umat Islam manapun yang mengakui keberadaan Israel akan mendapat murka dari rakyatnya sendiri.”



Di samping pernyataannya yang penuh kebencian, Presiden Ahamdinejad juga membuat pernyataan-pernyataan yang sangat aneh. Kelakuan dan pernyataan-pernyataannya menimbulkan pertanyaan akan kewarasan jiwanya. Contohnya, saat menyampaikan pidato di Rapat Umum PBB di bulan September 2005, dia mengaku diselubungi sinar yang membuat semua penonton memusatkan perhatian kepada dirinya tanpa mengedipkan mata untuk jangka waktu tertentu.

Baru-baru ini, ketika dia mengunjungi Saudi Arabia, Raja Abdullah tidak dapat bergerak karena adanya kekuatan yang memancar dari Presiden Iran, akunya sendiri. Pengakuan berkali-kali Presiden Ahmadinejad tentang dirinya yang punya kekuatan supernatural, terutama dari aliran agama Shiah, perlu diamati dengan sikap waspada.

Yang paling akhir, Ahmadinejad membuat dunia bingung dengan suratnya kepada Presiden George W. Bush yang panjangnya 18 halaman. Orang-orang awam dan para ahli bingung untuk mengerti pesan penting dalam surat tsb. Itupun jika memang ada pesan pentingnya. Hal ini karena surat ini penuh omong kosong tentang islam (Bush diminta masuk islam!), sejarah dan kata-kata sebagai pihak yang ditindas dll yang semuanya tampaknya tidak banyak berhubungan dengan persoalan saat ini yang dihadapi Republik Islam Iran di satu pihak, dan pihak AS dan dunia di lain pihak.

Jawaban atas kebingungan ini bukannya tersembunyi di dalam surat. Bahkan sebenarnya tampak jelas dalam tulisan itu. Pengiriman surat itu semata kepada orang yang paling berkuasa di dunia (Presiden George W. Bush) telah mengulangi kejadian bersejarah sebelumnya.

Menurutku, surat Presiden Ahmadinejad dapat lebih mudah dimengerti jika dilihat dari cara berpikirnya dan sistem kepercayaannya. Surat ini mewakili tindakan untuk memanggil, mengajak atau mengancam dari seseorang yang menganggap dirinya sebagai juru bicara Islam kepada pemimpin dunia awam, dalam hal ini Presiden Bush.

Pendekatan lewat surat ini bermula dari “Nabi” Muhammad sendiri yang pertama kali mengajak para kafir untuk memeluk agamanya atau mengalami nasib buruk (diperangi Islam). Presiden Ahmadinejad percaya bahwa dia melakukan apa yang diperintahkan Muhammad kepadanya. Dia juga meniru bekas ketuanya yang dulu yakin Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam Iran, yang juga menulis surat serupa kepada kafir, pemimpin dunia, pada zamannya, yakni pemimpin Uni Sovyet Mikhail Gorbachev. Khomeini mengajak Gorbachev untuk memeluk Islam.

Pendiri Islam, Muhammad, telah memerintahkan, “Ajak mereka untuk memeluk Islam. Jika mereka menolak, maka perangilah mereka.” Dengan melakukan hal ini, Islam menaklukkan Persia dan bagian lain dunia dengan ancaman pedang. Mungkin surat Presiden Iran Ahmadinejad kepada Presiden Bush juga mengikuti strategi yang sama di mana dia mengajak Bush dan masyarakat AS untuk menolak iman Kristen mereka dan memeluk Islam. “Apakah kau mau menerima tawaran ini?” tanya Presiden Ahamadinejad dalam suratnya.

Presiden Bush beberapa kali telah menyebut Islam sebagai “agama damai”. Apakah pengertian yang salah ini telah membesarkan hati Presiden Ahmadinejad? Apakah pengakuan Bush telah membuat Presiden Iran menyampaikan suratnya? Apakah sejarah berulang lagi? Apakah ajakan masuk Islam ini mendahului usaha pemaksaan lewat perang, seperti yang telah dilakukan berkali-kali oleh para pemimpin Islam?

Apa yang membuat masalah menjadi sangat berbahaya adalah persenjataan modern dan kemauan untuk menggunakannya. Berabad-abad yang lalu, pedang Islam memahat kekaisaran Islam yang sangat luas. Sekarang, dengan menggunakan senjata pemusnah, maka seluruh dunia terancam bahaya kemusnahan.



Jika kita menggali sedikit buku-buku sejarah, kita mengamati ajakan masuk Islam juga dikirim untuk Raja di Raja, Sinar Bangsa Arya, yakni Yazdgird III, Raja Persia, yang pada itu dianggap orang yang sangat berkuasa. Mungkin saat itu adalah saat menentukan bagi islam dan penaklukkan atas dunia.

Dikatakan bahwa dahulu, 1.400 tahun yang lalu, Umar Ibn Al Khattab, Kalifah Islam kedua, mengirim surat kepada Raja Yazdgrid III dari Persia untuk melakukan Bei’at (bergabung bersama Kalifah dan menerima Islam). Umar menulis, “Di jaman dahulu, kekuasaanmu mencapai separuh dunia yang dikenal, tapi apa yang terjadi sekarang? Tentaramu telah dikalahkan di semua pihak dan negaramu hampir runtuh. Aku menawarkan padamu jalan untuk menyelamatkan dirimu. Mulailah sembahyang pada auwloh, yang menciptkan seluruh alam semesta. Kami bawa pesan auwloh padamu dan dunia. Sembahlah auwloh”

Jika sekarang kita ganti Raja Yazdgird III dengan Presiden Bush, Persia diganti dengan Amerika Serikat, masyarakat Persia dengan masyarakat Amerika Serikat, dan tanda tangan Umar dengan Ahmadinejad, sang Presiden Islam Iran yang baru, maka hasilnya dapat jadi mengerikan!

Tapi juga ada reaksi dari Raja Yazdgird III kepada Umar. Secara pikiranmu, gantilah nama Yazdgird III dengan nama Presiden Bush dan Ahura Mazda (dewa Persia) dengan Yesus Kristus, dan kau mulai akan melihat seluruh keadaannya.

“Dalam nama Ahura Mazda, pencipta Kehidupan dan Kecerdasan:


Kau, dalam suratmu menulis bahwa kau ingin mengarahkan kami kepada Tuhanmu, Allah tanpa tahu siapa kami sebenarnya dan siapa yang kami sembah. Sungguh mengherankan jika kau berkedudukan sebagai Kalifah (Penguasa) Arab, tapi pengetahuanmu setingkat dengan orang Arab kelas rendah yang berkeliaran di padang pasir Arabia, dan sama pula dengan orang suku padang pasir!

”Kau menganjurkan kami menyembah Tuhan yang esa tanpa tahu bahwa ribuan tahun masyarakat Persia telah menyembah Tuhan yang esa dan mereka menyembahNya lima kali sehari!

“Kala kami telah mendirikan kebudayaan penuh kemakmuran dan perlakuan luhur di dunia dan menegakkan Pikiran-pikiran Baik, Kata-kata Baik, Perbuatan-perbuatan Baik dengan tangan-tangan kami, kau dan kakek moyangmu masih berkeliaran di padang pasir, makan kadal, dan kau tidak punya apa-apa untuk menafkahi dirimu dan kalian mengubur bayi-bayi perempuan kalian yang tanpa dosa hidup-hidup.” (Ini adalah tradisi Arab kuno, karena mereka lebih memilih punya anak laki daripada anak perempuan)

”Kalian pancung anak-anak Tuhan, bahkan pula tawanan-tawanan perang, memperkosa kaum wanita, merampoki kafilah-kalifah, melakukan pembunuhan massal, menculik istri orang dan mencuri harta benda mereka! Hati kalian terbuat dari batu, kami kutuk segala kekejian yang kalian lakukan. Bagaimana mungkin kau mengajari kami Jalan Tuhan jika kau melakukan perbuatan-perbuatan keji itu?”

”Apakah Allah yang memerintahkanmu untuk membunuh, merampoki dan menghancurkan? Apakah kalian sebagai umat Allah yang melakukan ini dalam namaNya? Ataukah kalian berdua?”

”Katakan pada kami. Dengan segala kekuatan miltermu, kelakuan barbarmu, pembunuhan dan perampokan dalam nama Allah yang Akbar, apakah yang telah kau ajarkan pada tentara Muslim ini? Pengetahuan apakah yang kausampaikan pada Muslim yang ingin kau paksa untuk ajarkan pada non-Muslim? Budaya apakah yang kau dapatkan dari Allahmu, sehingga kau berani-beraninya memaksakan itu kepada orang lain?”

”Aku mohon kau tetap bersama Allahmu yang Akbar di padang pasirmu dan tidak bergerak mendekat ke kota-kota kami yang beradab, karena agamamu mengerikan dan kelakuanmu amat biadab!”


Dengan surat ini, perang pun dimulai dan pasukan Arab Islam di bawah komandan perang yang bengis yang bernama Sa'd ibn Abi Waqqas bergerak mendekat. Tentara Persia dikalahkan dalam Perang Qadisiyah. Rostam Farokhzad, komandan perang Persia yang gagah berani dibunuh dan usaha akhir Yazdgird untuk membalas kekalahan ternyata tidak berhasil, sehingga Islam pun memasuki saat kemenangan baru.

Orang-orang Arab lalu memaksa masyarakat Persia (yang jauh lebih beradab) untuk memeluk Islam. "La ilah ilallah Mohammed ur Rasulallah" (Tiada Tuhan selain Auwloh dan Muhammad adalah RasulNya).

Mereka yang tidak mau mengucapkan syahadat (kalimat pengakuan di atas) diancam bunuh atau dipaksa bayar pajak yang berat dan hukuman-hukuman tidak adil lainnya.

Adalah kepercayaan yang sama dalam nama “Allah” pula yang membawa masyarakat Iran ke dalam bencana besar pada saat terjadi revolusi Iran. Ini adalah kepercayaan yang sama yang menghancurkan gedung kembar (WTC) di USA.



Kepercayaan pada Allah ini akan terus menyerang tanpa henti sampai seluruh dunia tunduk di bawahnya.

Apakah Amerika Serikat akan bernasib sama dengan Persia? Di banyak hal, Amerika menyerupai Kekaisaran Persia yang besar dan jaya. Sama seperti Kekaisaran Persia waktu itu, AS sekarang juga merupakan negara terkuat di dunia. Sama seperti masyarakat Persia yang merupakan pembangun ulung dan pembentuk kekaisaran yang penuh toleransi, Amerika pun dengan UU-nya yang kaya juga merupakan negara yang paling toleran dan murah hati di dunia.

Raja-raja Persia kuno membebaskan bangsa Yahudi dari perbudakan di Babylonia, membiayai pembangunan negara Israel, dan menghidupkan kembali agama negara itu. Amerika Serikat pun juga melakukan hal yang sama. Amerika Serikat merupakan reinkarnasi Persia, yang merupakan kelanjutan dari Kekaisaran Achaemenid.

Tirani Islam mengubah kehidupan spiritual yang penuh toleransi di Persia kuno. Apakah sejarah akan berulang? Dibutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun bagi masyarakat Iran modern untuk membangkitkan kembali semangat mereka. Agama asli Iran yakni Zoroastrianisme tidak sanggup membendung agama Islam radikal dari gurun pasir Arabia.

Apakah agama Kristen sanggup menahan Islam di gelombang kedua penaklukan dunia?

Amerika Serikat dengan paham demokrasinya merupakan harapan akhir di mana kemanusiaan dapat berkembang. Hari ini, setelah 1.400 tahun, Islam sekali lagi menjadi ancaman besar bagi masyarakat Kristen yang merdeka dan beradab. Masyarakat Persia dahulu memandang ringan kekuatan Islam yang menghancurkan. Marilah kita berharap dan berdoa agar Amerika Serikta TIDAK memandang rendah kekuatan Islam yang sangat berpotensi menghancurkan untuk kedua kalinya.

Amil Imani adalah aktivis asli Iran yang pro demokrasi dan sekarang hidup di Amerika Serikat. Dia adalah penyair, penulis, penerjemah sastra, penulis novel, dan penulis esay yang telah menulis dan bicara demi kemajuan masyarakat Iran di negara asalnya, Iran. Ini home page Amil Imani: www.amilimani.com


Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2628
http://www.islam-watch.org/AmilImani/IranLetter2Bush.htm

Transltr: Adadeh