SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all

MUHAMMAD DAN RACUN

Sam Shamoun



Muhammad dilaporkan memberikan nasihat cara-cara pengobatan berikut :
Dibacakan oleh AbuHurayrah;
Rasul Allah (damai baginya) mengatakan,” Kurma ajwah datang dari surga dan mengandung suatu penyembuhan terhadap racun; jamur truffle merupakan makanan bergizi surgawi dan cairannya adalah obat untuk mata."

Tirmidhi menyampaikannya. (Tirmidhi Hadith, Number 1127; Alim CD-Rom Version)
Dibacakan oleh AbuHurayrah;
Ketika beberapa sahabat Rasul Allah (damai baginya) menjelaskan padanya bahwa jamur truffle adalah semacam penyakit bisulan bumi, dia menjawab,”Jamur truffle merupakan makanan bergizi surgawi dan cairannya adalah obat mata. Kurma ajwah datang dari surga dan obat racun.”

AbuHurayrah mengatakan bahwa dia mengambil tiga, lima atau tujuh jamur truffle, memerasnya, mengisikan cairan ke dalam botol dan mengoleskannya sebagai obat mata ke seorang budak perempuannya yang belekan dan dia sembuh.

Tirmidhi menyampaikannya mengatakan bahwa ini adalah suatu hassan gareeb (baik dan aneh ). (Tirmidhi Hadith, Number 1194; Alim CD-Rom Version)

Dibacakan Saud:
Sang nabi mengatakan, ”Jika sesorang makan beberapa kurma ‘ajwah setiap pagi, dia tidak akan terkena akibat racun atau guna-guna pada hari itu hingga malam hari.”(Pembaca lainnya mengatakn tujuh kurma) (Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 71, Number 663)

Dibacakan Saud:
Aku mendengar Rasul Allah mengatakan,”Jika seseorang makan tujuh kurma ‘Ajwah setiap pagi, guna-guna maupun racun tidak akan dapat mempengaruhi kesehatannya pada hari itu.” (Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 71, Number 664)

Dibacakan Sad:
Aku mendengar Rasul Allah mengatakan, ”Barangsiapa makan tujuh kura ‘Ajwah pada pagi hari tidak akan dapat terkena akibat oleh guna-guna maupun racun pada hari itu.” (Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 71, Number 671)

Konsekwensinya, jika seseorang makan beberapa kurma, sampai dengan tujuh, dia tidak akan terkena akibat oleh guna-guna ataupun racun pada hari itu. Kita yakin bahwa Muhammad mengikuti saran ini dan makan kurma setiap harinya, khususnya ketika literature hadits menceritakan bahwa Muhammad biasa makan kurma:

Dibacakan Anas bin Malik:
Rasul Allah tidak pernah meneruskan (bersembahyang) pada hari Idul Fitri kecuali kalu dia makan beberapa kurma. Anas juga membacakan: Sang Nabi biasanya makan kurma yang berjumlah ganjil. (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Book 15, Number 73)

Dari awalnya, kita akan mengasumsikan bahwa Muhammad tidak akan menderita akibat dari guna-guna ataupun racun. Tetapi yang terjadi tidaklah demikian karena literature hadits yang sama mengakui bahwa Muhammad menderita penyakit yang diakibatkan oleh kedua hal tersebut.

Dibacakan A’ishah:
Suatu ketika sang nabi diguna-gunai sehingga ia mulai mengkhayal bahwa dia melakukan sesuatu yang mana secara nyata dia tidak melakukannya. (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 400)

Dibacakan A’ishah:
Guna-guna mengakibatkan sang nabi mulai berkhayal bahwa ia melakukan sesuatu yang mana sebenarnya ia tidak melakukannya.Suatu hari ia berdoa (pada Allah) lama sekali dan kemudian berkata,”Akua merasakan bahwa Allah telah meginspirasiku tentang bagaimana menyembuhkan diriku sendiri. Doa orang mendatangiku (dalam mimpiku) dan duduk, yang satu di kepalaku dan yang lain dikakiku. Salah satu dari mereka bertanya kepada yang lain,”Apa penyakit orang ini?” Yang lain menjawab,”Dia telah diguna-gunai.” Yang pertama bertanya,” Siapa yang mengguna-gunai dia ?” Yang lain menjawab, 'Lubaid bin Al-A'sam.' Yang pertama bertanya,” Bahan apa yang dipakainya?” Yang lain menjawab,”Sisir dan rambut yang terkumpul pada sisir tersebut, dan tepung halus kulit luar buah jantan palem.” Yang pertama bertanya, ”Dimana?” Yang lain menjawab,”Di dalam sumur Dharwan.” Maka sang nabi keluar menuju ke sumur tersebut dan kemudian kembali dan berkata padaku sekembalinya dia,”Inilah buah palem itu ( buah palem dekat sumur itu) yang mirip kepada setan-setan.” Aku bertanya,” Apakah engkau mengambilnya yang mana telah diguna-gunai?” Dia berkata,”Tidak, karena aku telah disembuhkan oleh Allah dan aku khawatir kalau aksi ini akan menyebarkan kejahatan di antara masyarakat.” Kemudian sumur tersebut ditimbun dengan tanah. (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 54, Number 490)

Dibacakan A’ishah:
Guna-guna telah menguasai Rasul Allah sehingga dia biasanya berpikir kalau dia sedang berhubungan sex dengan para istrinya padahal sebenarnya tidak terjadi (Sufyan mengatakan: Ini adalah guna-guna yang hebat yang membuat suatu efek yang luarbiasa).. (Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 71, Number 660)

Sufyan menyatakan bahwa Muhammad dibawah pengaruh guna-guna yang hebat, sesuatu yang membuat dia berpikir dia benar-benar sedang berhubungan sex dengan para istrinya ketika sebenarnya tidak terjadi!

Sumber-sumber muslim dengan tanpa malu mengakui bahwa seorang wanita Yahudi berhasil meracuni Muhammad yang mana menyebabkan kematiannya:

Dibacakan Abu Huraira:
Ketika Khaybar dikalahkan, daging domba (yang dimasak) yang mengandung racun dihadiahkan kepada Rasul Allah. (Sahih al-Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 551)

Dibacakan Abu Huraira:
Ketika Khaybar dikalahkan, daging domba panggang diberikan kepada sang nabi sebagai hadiah (oleh seorang Yahudi). Sang nabi memerintahkan,”Kumpulkanlah semua Yahudi yang berada di sini di hadapanku.” Para Yahudi dikumpulkan dan sang nabi mengatakan (kepada mereka),”Aku akan menanyakan sebuah pertanyaan kepada engkau. Apakah engkau akan mengatakan yang sebenarnya?” Mereka menjawan,”Ya.” Sang nabi bertanya,”Siapa ayahmu?” Mereka menjawab,”Ini dan Itu.” Dia berkata,”Engkau telah berbohong; ayahmu adalah ini dan itu.” Mereka berkata,”Engkau benar.” Dia berkata, ”Apakah engkau akan memberitahukan yang sebenarnya jika aku beratnya padamu tentang sesuatu hal?” Mereka menjawab, ”O Abu Al-Qasim; danjika kami akan berdusta, engkau dapat menyadari dusta kami seperti yang telah engkau lakukan mengenai ayah kami.” Tentang itu, dia bertanya,”Siapakah para penghuni api (neraka)?” Mereka berkata, ”Kami akan berada dalam api (neraka) untuk suatu waktu yang singkat dan setelah itu, engkau akan menggantikan kami.” Sang nabi berkata,”Engkau akan dikutuk dan dipermalukan didalamnya! Oleh Allah, kami tidak akan pernah menggantikan engkau di dalamnya.” Kemudian ia bertanya,” Apakah engkau akan memberitahukan yang sebenarnya jika aku beratnya padamu sebuah pertanyaan ?” Mereka menjawab,”Ya, O Abu Al-Qasim.” Dia bertanya, ”Apakah engkau meracuni domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya, ”Apa yang mendorong engkau melakukannya?” Mereka berkata, ”Kami ingin mengetahui jika engkau seorang pendusta yang mana kami akan menyingkirkanmu dan jika engkau seorang nabi maka racun tersebut seharusnya tidak akan dapat membunuhmu.” (Sahih al-Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 394)

Dibacakan Abu Huraira:
Ketika Khaybar dikalahkan, Rasul Allah dihadiahi domba (panggang) yang beracun. Rasul Allah berkata,”Kumpulkan semua Yahudi yang ada di daerah ini.” (Ketika mereka telah dikumpulkan) Rasul Allah megatakan kepada mereka,”Aku akan bertanya sesuatu kepada engkau, akankah engkau memberitahu yang sebenarnya ?” Mereka menjawab,” Ya, O Abul-Qasim!" Rasul Allah bertanya,”Siapa ayahmu?” Mereka menjawab,”Ini dan Itu.” Dia berkata,”Engkau telah berbohong; ayahmu adalah ini dan itu.” Mereka berkata,”Tak diragukan lagi, engkau telah berkata yang sebenarnya dan melakukan hal yang benar.” Dia berkata lagi kepada meeka,”Jika aku bertanya padamu tentang sesuatu hal, apakah engkau akan memberitahukan yang sebenarnya?” Mereka menjawab,” Ya, O Abul-Qasim!Dan jika kami telah mendustaimu engkau akan mengetahuinya seperti engkau telah mengetahui hal itu mengenai ayah kami.” Rasul Allah kemudian bertanya,” Siapakah para penghuni api (neraka)?” Mereka berkata,” Kami akan berada dalam api (neraka) sebentar saja dan setelah itu, engkau (muslim) akan menggantikan kami ke dalamnya.” Rasul Allah berkata kepada mereka,” Engkau akan berada di dalamnya dengan penuh penghinaan. Oleh Allah, kami tidak akan pernah menggantikan engkau di dalamnya.” Kemudian ia bertanya lagi kepada mereka,” Jika aku bertanya padamu tentang sesuatu hal, apakah engkau akan memberitahukan yang sebenarnya?” Mereka menjawab,” Ya.” Dia bertanya, ”Apakah engkau menaruh racun dalam daging domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya, Apa yang mendorong engkau melakukannya ?” Mereka menjawab, ”Kami ingin mempelajari jika engkau adalah pendusta yang mana kami akan dibebaskan daripadamu, dan jika engkau seorang nabi maka itu tidak akan dapat membunuhmu.” (Sahih al-Bukhari, Volume 7, Book 71, Number 669)


Perhatikan baik-baik apa yang Para Yahudi katakan kepada Muhammad. Jika Muhammad adalah seorang nabi yang benar maka racun terseut tidak akan dapat membunuhnya, yang berarti bahwa jika racun tersebut sungguh menimbulkan akibat buruk padanya, maka dia bukanlah seorang nabi yang benar. Point ini sangatlah penting, seperti akan kita lihat sebentar lagi.

Set berikutnya mengkonfirmasi bahwa seorang wanita Yahudi berhasil meracuni Muhammad di mana, bahkan oleh pengakuan Muhammad sendiri, menyebabkan penderitaan yang sangat yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

Dibacakan Anas bin Malik :
Seorang wanita Yahudi membawa daging (yang dimasak) domba beracun untuk sang nabi yang memakannya. Dia di bawa kepada sang nabi dan dia di Tanya,”Bolehkah kami membunuhnya ?” Dia berkata,”Tidak.” Aku terus memperhatikan efek dari racun tersebut pada langit-langit mulut Rasul Allah. (Sahih al-Bukhari, Volume 3, Book 47, Number 786)

Anas melaporkan bahwa seorang wanita Yahudi mendatangi Rasul Allah (semoga damai besertanya) dengan daging beracun dan dia makan dari apa yang telah dibawa kepadanya (Rasul Allah). (Ketika efek racun itu dirasakannya) dia dipanggil dan menanyakannya, di mana dia berkata: Aku memutuskan untuk membunuhmu. Terhadap itu dia berkata: Allah tidk akan pernah memberikan kemampuan untuk melakukannya. Dia(sang pembaca) mengatakan bahwa mereka (para sahabat nabi suci) berkata: Tidak bolehkah kami membunuhnya? Terhadap itu ia berkata: Tidak. Dia (Anas) berkata: Aku merasakan (pengaruh racun ini) pada anak lidah Rasul Allah. (Sahih Muslim, Book 026, Number 5430)

Dibacakan Ibn Abbas:
'Umar bin Al-Khattab biasanya memberikan kesempatan Ibn Abbas untuk duduk di sampingnya, kemudian 'AbdurRahman bin 'Auf berkata kepada ‘Umar,” Kita mempunyai anak-anak mirip dia.” ‘Umar menjawab,”( Aku menyayanginya) karena statusnya yang engkaupun mengetahuinya.” ‘Umar kemudian bertanya kepada Ibn Abbas mengenai arti dari ayat suci ..” Ketika pertolongan Allah tiba dan penaklukkan Mekah..” (110.1)

Ibn ‘Abbas menjawab,”Hal itu mengindikasikan kematian Rasul Allah di mana Allah telah memberitahu dia.” ‘Umar berkata,”Aku tidak mengerti tentang itu kecuali apa yang engkau mengerti.” Dibacakan A’ishah: Sang nabi dalam kondisi sakitnya yang mana kemudian menyebabkan kematiannya, biasanya berkata,” O A’ishah! Aku masih merasakan sakit yang disebabkan oleh makanan yang kumakan di Khaybar, dan untuk saat ini, kurasakan seolah-olah pembuluh darahku terpotong disebabkan oleh racun itu.” (Sahih al-Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 713)

Sebuah situs islam online, www.Islamqa.com, secara terang-terangan mengakui bahwa Muhammad bahkan diobati dengan cupping ( sebuah cara pengobatan dengan menarik darah untuk muncul di permukaan kulit dengan semacam alat berbentuk gelas dan pemanasan) dengan tujuan menetralisir efek yang menyakitkan dari racun yang dia makan:
Sang Nabi (damai dan berkah Allah baginya) selalu merasakan sakit karena makanan itu, dan dia diobati dengan cupping karenanya.
Ahmad (2784) membacakan dari Ibn Abbas bahwa seorang wanita Yahudi mengirmkan sebuah hadiah kepada Rasul Allah (damai dan berkah Allah baginya) berupa daging domba yang diracuni. Dai memanggilnya dan menanyainya,”Apa yang membuat engkau melakukan apa yang telah engkau lakukan?” Dia berkata,” Aku ingin mengetahui apakah engkau seorang nabi, sehingga Allah akan memberitahu engkau mengenai ini dan jika engkau bukan seorang nabi maka masyarakat akan menyingkirkan engkau.” Kapanpun Rasul Allah (damai dan berkah Allah baginya) merasakan sakit sebagai akibat darinya dia akan minta diobati dengan cara cupping. Pada suatu ketika dia melakukan perjalanan dan ketika dia melakukan ihram dia merasa sakit sebagai akibat dari itu dia minta dirinya dobati dengan cara cupping. Editor al-Musnad menggolongkannya sebagai sahih. (Question #32762: The Jews’ attempts to kill the Prophet (peace and blessings of Allaah be upon him): online source)

Setelah apa yang terjadi pada awalnya, kita sampai pada points berikut:
1. Muhammad gagal menaati nasihatnya sendiri untuk makan beberapa kurma supaya dapat menghindari bahaya dari guna-guna maupun racun. Masalah yang timbul dengan posisi seperti ini adalah bahwa kita menemukan referensi dalam hadits bahwa dia sungguh makan kurma.
2. Muhammad mungkin gagal untuk makan kurma pada waktu yang sesuai ketika dia menderita dari efek sakitnya oleh guna-guna dan racun. Dua masalah dengan posisi ini. Pertama,kita tidak diberitahu bahwa Muhammad tidak makan kurma dalam kurun peristiwa tersebut. Kedua, Muhammad dapat saja dengan mudah makan kurma ketika ia menyadari bahwa ia diguna-gunai atau diracuni supaya dapat menetralisir efek berbahayanya.
3. Nasihat pengobatan Muhammad benar-benar salah dan tidak dapat melindungi dari guna-guna dan racun. Setiap muslim yang berpikir sebaliknya bebas untuk mencobanya dengan menanggung resikonya sendiri.
4. Aspek paling sulit dari semua ini adalah bahwa kaum Yahudi mengklaim bahwa jika Muhammad adalah seorang nabi asli maka racun tidak akan dapat membahayakannya, dan tetapi racun tersebut sungguh membahayakannya sampai pada suatu tingkat di mana dia sendiri percaya bahwa hal itu menngakibatkan penyakitnya yang mana akhirnya menyebabkan kematiannya. Ini berarti bahwa Muhammad adalah nabi palsu!

Jika ia adalah seorang nabi yang asli maka dengan mudah Allah dapat memastikan bahwa racun tersebut yang termakan rasulnya tidak akan berdampak apapun padanya seperti sehingga menjadi bukti konrit kepada kaum Yahudi bahwa Muhammad adalah nabi asli bahkan dengan kriteria mereka sendiri. Sebagai contoh, berbeda dengan apa yag terjadi terhadap Muhammad dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Rasul Paulus yang diberkati ketika ular beracun menggigitnya:
“Setelah kami berhasil melarikan diri, kami kemudian mengetahui ada pulau bernama Malta. Dan para penduduk aslinya menunjukkan kebaikan yang tidak biasa kepada kami, mereka menyalakan api dan menyambut kami, karena mulai hujan dan dingin. Paulus mengumpulkan seikat ranting dan memasukkannya ke dalam api ketika seekor ular berbisa keluar karena panasnya dan menggigit tangannya. Ketika para penduduk asli melihat makhluk itu bergantung pada tangannya, mereka berkata satu dengan yang lain,’Tidak diragukan lagi bahwa orang ini seorang pembunuh. Walaupun dia telah berhasil melarikan diri dari laut, keadilan tidak membiarkannya hidup.’ Dia, akhirnya, melemparkan makhluk itu ke dalam api dan baik-baik saja. Mereka menunggu, berharap dia akan membengkak atau tiba-tiba jatuh; tetapi ketika mereka menunggu sekian lama dan tidak melihat ketidakberuntungan terjadi padanya, mereka merubah pikiran dan mengatakan bahwa dia adalah tuhan.” Kisah Rasul-Rasul 28:1-6
Perlindungan terhadap Paulus yang terjadi secara ajaib membuat masyarakat menyimpulkan secara salah bahwa dia adalah tuhan! Walaupun bukan tuhan, intervensi yang ajaib tersebut sungguh membuktikan bahwa Paulus adalah sungguh-sungguh utusan Tuhan yang asli. Allah dapat saja melakukan sesuatu yang sama untuk rasulnya, tetapi dia tidak melakukannya, maka hal tersebut makin memperkuat keraguan mereka yang meragukan (ketidak) sahnya kenabian Muhammad.

Masih kepengen ikut muhammad ??



Sumber:

http://www.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=60819

http://www.answering-islam.org/Shamoun/muhammad_poison.htm