SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all


Qui se laudari gaudent verbis subdolis,

sera dat poenas turpes paenitentia

Barangsiapa gembira dengan kata-kata penuh tipuan,

maka penjelasan yang tiba belakangan akan memberikan

hukuman yang memalukan. (Phaedrus, 15BC-AD50).



PERNYATAAN BOHONG TENTANG

KENAIKAN MUHAMMAD KE SURGA


By Dr. Rafat Amari




Apakah muhammad sungguh naik ke surga seperti yang dinyatakan dalam quran? Apakah dia melakukannya pada saat kesurupan? Berapa besar pengaruh klenik atasnya? Pertanyaan-pertanyaan penting terhadap kredibilitas islam adalah subyek yang kita pelajari di tulisan ini.





NAIK ke surga adalah penjelasan umum sekte-sekte di Timur Tengah mengenai bagaimana para pemimpinnya mendapatkan hukum-hukum spiritual suci yang diajarkan mereka.

Sekte-sekte yang muncul di Timur Tengah sebelum muhammad menekankan arti penting kenaikan ke surga. Mereka yang mengaku sebagai nabi dalam sektenya, apakah mereka merupakan figur-figur mithos dalam tradisi mereka atau yang mendapat nama sesuai kitab-kitab suci, semuanya mempunyai kisah-kisah kenaikan tersebut.

Yima, figur
dalam mithos Persia yang melambangkan matahari, suatu saat ditemui malaikat Sraosha yang menemani Yima ke surga. Yima dikemudian hari khusus ditugaskan untuk menyebarkan agama di bumi.[i]

Zoroaster mengklaim telah naik ke surga untuk mendapatkan hukum-hukum spiritual yang suci dari Ahura Mazda untuk bangsa Iran
pra islam.[ii] Dengan tingkah laku yang sama, muhammad mengklaim telah mengunjungi surga di mana ia ditugaskan membawa hukum-hukum spiritual untuk bangsa Islam.

Vohuman, malaikat yang menemani figur-figur Zoroastrian dalam perjalanan mereka ke surga, dengan mudah dibandingkan dengan Jibril, malaikat pada kenaikan di dalam quran.

Malaikat Vohuman dikatakan telah menemani Zoroaster ke surga.[iii]
Vohuman mempunyai banyak kesamaan dengan jibril di quran. Pertama-tama, dia adalah malaikat yang menemani mereka yang naik ke surga. Kita menemukan bahwa Vohuman turun dari singasana emasnya untuk menemani Viraz ke surga di hadapan Ahura Mazda.[iv]

Hal yang sama dikatakan mengenai jibril dalam quran. Di surah 81 ayat 20, jibril digambarkan sebagai karakter malaikat berpangkat yang berdiri di hadapan tuhan yang maha kuasa. Dialah yang diklaim menemani muhammad pada kenaikannya.

Kesamaan lainnya antara Vohuman dan jibril adalah bahwa keduanya berposisi penting dalam kedudukannya.[v] Vohuman digambarkan dalam kitab-kitab Zoroastrian sebagai hakim untuk para pendosa.[vi] Dalam quran, jibril juga hakim atas bangsa-bangsa dan kota-kota.

Kata “roh” dipakai keduanya. Vohuman disebut sebagai “roh” dan Dinkard, kitab sembilan, menekankan pentingnya Vohuman yang penuh kasih.[vii]

Persis sama, dalam quran, kita menemukan jibril disebut sebagai “roh” dan kadangkala sebagai “roh kudus”. Banyak hadits muhammad yang menekankan atau focus kepada cinta jibril kepada umat manusia bahkan juga kepada mereka yang berada di surga.[viii]

Para malaikat di Bible adalah penyampai pesan pada beberapa orang, kemudian mereka kembali ke surga. Mereka tidak pernah mencari perhatian atau mengklaim sebuah hubungan dengan manusia. Para malaikat menyembunyikan diri mereka, tunduk pada Tuhan.

Tetapi pada kasus Vohuman dan roh yang mengaku sebagai jibril dalam quran, mereka mencari perhatian dengan membuat hubungan antara mereka dengan manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka adalah roh negatif yang bersaing dengan Tuhan, daripada menaatiNya. Kenyataannya, kelakuan mereka seperti roh jahat yang merasuki
tubuh manusia.

Karakteristik klenik dari Vohuman dalam Zoroastrian dan jibril dalam quran menunjukan wajah asli kedua roh tersebut.

Kita menemukan bahwa merasuki pikiran Zoroaster dan mencampuradukan dengan pikirannya.[ix]
Persis sama, jibril digambarkan oleh penulis biografi muhammad merasuki tubuh manusia.[x]

Sebaliknya, malaikat tidak pernah merasuki tubuh manusia. Selain setan, hanya satu-satunya yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia adalah Tuhan, Roh Kudus. Dia akan tinggal di dalam jiwa manusia yang diselamatkan oleh Kristus. Roh Kudus memberikan kedamaian, kenikmatan dan harmoni pada jiwa manusia. Tetapi setan merasuki tubuh manusia karena diminta atau oleh manusia yang terlibat dengan sihir dan klenik. Orang yang dirasuki setan menunjukkan tanda-tanda sawan
(semacam kesurupan), penuh ketakutan yang sangat, berkeringat dan terus dalam kondisi koma yang juga menjangkiti medium yang menerima penerawangan dari setan.

Muhammad mengklaim bahwa jibril menginspirasinya membacakan quran. Tetapi jika jibril adalah malaikat sejati, mengapa muhammad menderita gejala yang sama dengan mereka yang kerasukan setan
(kesurupan) saat dia menerima (wahyu) quran? Muhammad mengalami sawan, ketakutan yang sangat, koma dan berkeringat lebih dari normal. Gejala-gejala kesurupan tersebut tidak pernah dialami seorang nabipun dalam Bible.

Kita juga menemukan bahwa Vohuman mengubah bentuknya dan mengambil bentuk manusia.[xi]
Dan jibril mengubah dirinya ke dalam bentuk orang yang dikenali muhammad, yang bernama Dahieh دحية. [xii]

Kita mengetahui bahwa malaikat sejati tidak akan mengambil bentuk manusia dengan menyamarkan wajahnya sebagai wajah seseorang lain. Tetap fenomena ini ada dalam ajaran setan atau ilmu setan, di mana roh-roh jahat mengubah bentuk mereka dan mengambil rupa orang yang dikenali oleh si tukang sihir untuk mengelabui banyak orang. [xiii] Jin atau iblis di jazirah arab di ketahui mengubah bentuk mereka dan muncul dengan rupa manusia yang dikenali Kuhhan atau pendeta jin/iblis.[xiv]

Medium yang kerasukan yang disebabkan halusinasi klenik. Mereka menyebutnya sebagai “ perjalanan jiwa”. Kita melihat bahwa Vohuman menyebabkan Zoroaster kesurupan sebelum ia dapat ke surga.[xv] Kita mengetahui bahwa kesurupan adalah kondisi di mana medium dari roh jahat mengadakan perjalanan yang disebut sebagai “perjalanan jiwa”, meninggalkan raga mereka. Jiwa mereka seperti dicuri dari mereka untuk bergabung dengan roh-roh. Hal itu adalah sebuah perjalanan halusinasi dibawah kekuasaan setan, di mana sepanjang perjalanan tersebut korban melihat hal-hal yang tidak nyata.

Literatur klenik penuh dengan nama-nama orang yang kesurupan dan mengklaim telah pergi ke surga atau tempat lain yang jauh. Seringkali pengakuaan akan kenaikan ini berhubungan dengan mereka yang memiliki wahyu spiritual. Mereka diketahui jatuh dalam kondisi koma. Richard Mainey adalah salah satu contoh mereka yang mengklaim ke surga dalam kondisi kesurupan. Pada tahun 1586, ia mengklaim telah pergi ke surga melalui api penyucian. Dia terbaring dalam kondisi koma yang melelahkan selama dua jam.[xvi]

Mereka yang mengaku telah naik ke surga seringkali melakukan hal tersebut dalam keadaan koma atau dalam keadaan kesurupan. Muhammad mengklaim dia mendapatkan ayat-ayat quran dengan cara yang
demikian. Selagi menerima quran, dia mengalami gejala-gejala negatif seperti sawan, berkeringat dan rasa ketakutan yang berlebihan.

Contoh orang yang mengalami kesurupan di abad ke-18 adalah Emanual Swedenborg, peramal Swedia. Dia diketahui pernah dirasuki setan secara luarbiasa. Dalam kondisi kerasukan tersebut ia mendapat penglihatan dan menceritakan mengenai bagaimana neraka dan surga dibuka untuknya. Ia mengatakan Tuhan memberi rohnya kemampuan untuk pergi ke dunia yang lain di mana ia bertemu dengan jiwa-jiwa manusia dan malaikat.[xvii]

Banyak dari para pendiri aliran roh, yang salah satunya adalah ajaran setan, mengklaim bahwa mereka berpergian sementara jiwa mereka terpisah dari raga. Mereka terbang dalam kelompok roh-roh jahat ke suatu
‘tempat’ yang jauh dalam suatu pengalaman akan sebuah “perjalanan roh.”

Contoh dari kerasukan setan adalah seorang bernama Davis yang mengklaim telah dibawa sejauh 40 mil dari rumahnya ke pegunungan di mana dia menggunakan sepanjang malam tersebut dengan yang lain mendiskusikan dengan pengobatan dan etika. Halusinasi perjalanan terjadi pada saat dia dalam kondisi kesurupan. Kenyataannya, jika dirasuki setan, dia berkomunikasi dalam kondisi kesurupan dengan setannya.[xviii]

Zoroaster sebagai seorang medium untuk roh yang disebt sebagai Vohuman. Zoroaster juga adalah seorang tukang sihir atau dukun, untuk sukunya.

Sekarang, kita kembali ke Zoroaster yang mengklaim dalam kondisi kesurupan ketika menuju ke surga. Gejala-gejala yang dialaminya mengakibatkan kita menggolongkan dia sebagai medium yang melayani setan. Di
a mengklaim bahwa ketika dia ditangkap oleh Vistaspa, seorang raja sebuah suku iran, Zoroaster menahan kaki-kaki kuda Vistaspa sehingga kuda tersebut tidak dapat bergerak, kemudian dia melepaskannya. Apa yang diklaim oleh Zoroaster adalah praktek pekerjaan dukun-dukun setan. Dengan sihir tersebut, Vistaspa sangat terkesan dan dia menjadi pengikut Zoroaster.

Dengan menganalisa literature tertua Zoroastrian, cendekiawan Nyberg sampai pada kesimpulan bahwa Zoroaster adalah seorang tukang sihir atau dukun dalam sukunya sendiri yang agamanya berbentuk praktek perdukunan.

Seorang dukun
atau tukang sihir adalah mereka yang mengklaim mempunyai kemampuan memyembuhkan dengan pertolongan roh-roh yang berhubungan dengannya. Karateristik utama dari prakter perdukunan adalah kondisi kesurupan di mana ia berkomunikasi dengan roh-roh yang pasti adalah setan. Dengan kondisi tersebut, mereka mengklaim jiwa mereka meninggalkan raga mereka dan pergi ke tempat yang jauh dalam alam semesta. Praktek perdukunan tumbuh subur terutama di Asia Selatan dan Timur, sebagian Afrika dan di antara orang-orang Indian di Utara dan Selatan benua Amerika.

Zoroaster, menurut pandangan Nyberg, memimpin sukunya sebagai kepala dukun untuk mencapai keadaan kesurupan yang menyenangkan. Kadang dalam kondisi tersebut, mereka berhubungan dengan tuhan Vohu Manah,[xix]
yang sebelumnya kita indentifikasikan sebagai Vohuman yang kemudian dikatakan telah menemani Zoroaster ke surga menemui Ahura Mazda. Vohuman kemudian menjadi malaikat yang perkasa dalam ajaran Zoroastrian. Kita melihat juga bahwa Vohuman mempunyai kesamaan dengan roh-roh jahat. Tindak tanduknya tidak berbeda dengan roh-roh jahat dan setan dengan mana medium masa kini berhubungan. Ini membawa kita pada kesimpulan bahwa Vohuman adalah setan yang dipuja suku Zoroaster, dan bahwa Zoroaster adalah medium untuk roh jahat tersebut. Kita telah melihat kesamaan Vohuman dalam ajaran Zoroastrian dengan jibril dalam versi quran.

Zoroaster bermigrasi ke suku yang dipimpin Vistaspa yang terkesan dengan sihirnya, seperti menahan kaki kuda Vistaspa. Vistaspa kemudian diperkenalkan kepada kondisi kesurupan ala praktek perdukunan setan-setan dengan roh Vohuman. Melalui kondisi ini, Vistaspa dapat melihat hal-hal yang tidak biasa.[xx] Sudah jelaslah bahwa hal tersebut adalah semacam halusinasi di bawah pengaruh roh-roh jahat yang berhubungan dengan Zoroaster.

Setelah itu, Zoroaster mengklaim bahwa Ahura Mazda memerintahkan Vistaspa mengobarkan perang untuk menundukkan bangsa Iran pada agamanya. Untuk melakukan hal tersebut, Zoroaster harus memasukan sejumlah doktrin suku Vistaspa yaitu berlatarbelakang Ayro Iran, ke dalam system doktrinnya. Zoroaster juga banyak menjiplak pemikiran-pemikiran dari orang-orang Yahudi yang diceraiberaikan oleh Sargon II ke Madi, tanah kelahiran Zoroaster sebelum ia bermigrasi ke suku Vistaspa. Raja Assyria, Sargon II menduduki Samaria sekitar 722 SM, setidaknya setengah abad sebelum Zoroaster lahir. Banyak kesamaan antara cara muhammad menyebarkan agamanya dengan cara penyebaran Zoroasterian. Kita juga akan membuat perbandingan peranan muhammad sebagai dukun di Mekah dan kehidupan Zoroaster.

Pertama, dukun atau medium, di jazirah arab sama dengan “rakhi”
الراقي, orang yang membawa kekuatan roh-roh yang berhubungan dengan raga orang lain, mengklaim untuk menyembuhkan mereka.


Ibn Hisham, seorang penulis biografi muhammad yang dapat dipercaya, menulis puisi yang terkenal,”Abu Taleb.”, dibacakan pa
man muhammad. Para pemimpin Mekah mendatangi Abu Taleb meminta nya menyerahkan muhammad untuk mereka hakimi. Abu Taleb menolak dan membacakan sebuah puisi yang menyanjung dan mendukung muhammad. Ada sebuah stanza dalam puisi ini yang menggambarkan gua-gua di gunung Harra, sebuah tempat atau pusat untuk para Rakhi. Abu Taleb mengatakan: “Seorang Rakhi atau penyihir yang mengucapkan mantera di Harra di mana ia tinggal.”[xxi] Harra (atau Hira) adalah kumpulan gua-gua dekat Mekah di mana muhammad menghabiskan waktunya sebelum ia meng-klaim dikunjungi malaikat jibril dan menyatakan ditugaskan mengambil peranan penyampai wahyu ilahi.





Bagi Abu Taleb dan di mata kebanyakan orang arab, dukun atau Rakhi adalah orang dengan tugas mulia karena agama jin berpengaruh dan reputasi para rakhi untuk mengusir roh-roh yang menyebabkan penyakit melalui jin mereka sendiri. Muhammad mengkonfirmasi bahwa pamannya membacakan puisi tentang dirinya dan sangat bangga mengenai isinya.[xxii]

Kesamaan yang lain antara Zoroaster dan muhammad adalah bahwa muhammad juga bermigrasi dari kota asalnya ke medina di mana ia menyakinkan dua suku yang ganas, Oas dan Khazraj, untuk mengobarkan perang melawan suku-suku arab untuk menundukkan dan memaksakan mereka pindah ke islam.

Rukhah, bentuk jamak dari rakhi, diketahui berada di antara Kuhhan atau pendeta agama jin di jazirah arab.

Cara kesurupan dan koma yang dialami muhammad berbentuk sama dengan gejala-gejala yang menjangkiti para pendeta jin di jazirah arab. Muhammad biasanya mengalami koma sebelum dia membacakan ayat quran yang mengungkapan keterlibatannya dengan Kahaneh. Ketika ia mulai menerima quran, dia mengalami koma.[xxiii]

Sahih AlBukhari, melaporkan peristiwa di mana muhammad kesurupan sewaktu masih muda sebelum dia mengklaim menerima
wahyu quran.[xiv]

Muhammad diketahui menderita kesurupan sejak masa kanak-anak karena Amneh
(Aminah), ibunya, membawanya kepada seorang ruchieh atau dukun tenung.[xxv] Dalam ruchieh, seorang pendeta jin kahan memasukkan roh jin kepada orang yang dihubungkan kahan sebagai seorang medium. Aminah adalah kemenakan perempuan Soda Bent Zahreh, pendeta agama jin di Mekah. Hal ini menjelaskan mengapa sang ibu dapat mempraktekan klenik pada anaknya, muhammad.

Seseorang mungkin bertanya
-tanya mengapa Aminah mengguna-gunai muhammad ketika ia masih kecil. Didalam bukunya, Roh Tidak Bersih, Walker menulis bahwa banyak tukang tenung yang berbahaya dan medum setan terpapar guna-guna sejak masa kanak-anak.[xxvi] Kebanyakan mereka dipapar oleh orangtua mereka yang mengabdi pada setan.

Di antara alasan-alasan me
ngapa orangtua mengguna-gunai anak-anak mereka adalah bahwa sang ibu ingin mendapat kesempatan berbicara dengan setan yang merasuki raga sang anak. Dengan kata lain, dia melakukan hal itu supaya dapat mendapatkan informasi langsung dari sang setan ketika dia berbicara dengan suara yang nyaring melalui lidah sang anak. Fenomena ini dilaporkan terjadi dalam pemujaan roh-roh di China dan India.[xxvii]

Alasan lain mengguna-gunai sang anak adalah menjaga kesinambungan profesi pendeta dalam keluarga. Kadang-kadang, sesuai perintah setan, sang anak dipersiapkan untuk menjadi nabi klenik masa depan. Dalam pemujaan setan di Jepang, para pendiri pemujaan dipanggil selagi anak-anak dan dipersiapkan oleh setan untuk peranan yang akan mereka kerjakan. Ahli anthropology Inggris, Carmen Blacker, yang melakukan penelitian penting mengenai kehidupan para pendiri agama yang memuja roh-roh setan di Jepang, mengungkapkan bagaimana setan mencengkeram anak melalui mimpi atau melalui guna-guna yang diberikan melalui orangtua mereka. Kemudian setan akan mengumumkan bahwa para anak tersebut didedikasikan kepada mereka untuk tujuan atau alasan di masa depan. Sebagai hasilnya, kekuatan khusus diberikan kepada mereka yang diguna-gunai sejak kanak-kanak. Mereka diberikan kekuatan sihir. Banyak yang mempercayai mereka, mengikuti mereka dan membantu mereka mendirikan suatu agama.[xxviii]

Para ahli anthropology percaya bahwa seperti halnya penyakit genetic, kependetaan yang mengabdi pada setan diturunkan dari satu mausia kepada yang lain di dalam keluarga yang sama.[xxix] Mungkinkah kependetaan jin diturunkan dari Amneh kepada anakya muhammad ? Sebuha penelitian dari sumber-sumber islam sependapat dengan pemikiran ini.

Ketika sedang menerima quran, muhammad mengalami kesulitan yang sama dengan gejala-gejala ketidaknyamanan para Kuhhan ketika mereka menerima wahyu dari setan. Kedua muhammad dan sang Kuhhan mengalami koma, sawan dan berkeringat. Gejala-gejala ini juga terjadi pada muhammad ketika masih kanak-anak setelah ibunya mengguna-gunainya.

Agama jin di jazirah arab adalah yang terkuat dan paling merata sebarannya. Agama ini memiliki sejumlah besar Kuhhan yang mewakili agama tersebut di setiap kota. Banyak orang arab menderita gejala-gejala yang sama dengan muhammad pada masanya. Hal ini dikarenakan para Kuhhan yang menebarkan mantera pada anak-anak dan orang sakit.

Para Kuhhan mengklaim bahwa penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh setan/jin yang ditebar oleh para Kuhhan yang lain. Sehingga orang-orang arab biasanya pergi ke kuhhan yang berbeda untuk menyembuhkan penyakit-penyakit melalui setan-setan mereka. Para Kuhhan memastikan bahwa setan mereka lebih kuat dari setan yang menyebabkan penyakit pada awalnya. Penyakit-penyakit tersebut dipercayai disebabkan oleh “dilihat oleh jin atau mediumnya atau kuhhan.” Sehingga para pasien pergi ke kuhhan yang mempraktekan rukieh dengan membacakan mantera di atas tubuh para pasien. Hasilnya adalah bahwa setan-setan dari kuhhan melalui rukieh merasuki tubuh si sakit dan si sakit yang malang akan mempertunjukkan gejala sawan dan gejala-gejala lain seperti yang diderita muhammad ketika ibunya menebarkan mantera pada tubuhnya.

Orang-orang arab pada masa muhammad mengetahui bahwa gejala-gejala yang timbul disebabkan oleh para kuhhan ketika dia menebarkan mantera pada seseorang. Misalnya, orang-orang arab mengetahui bahwa kesurupan adalah problem dari setan. Mereka menamakan itu sebagai “ kasih melalui Ain,” atau mata. Mata jin melihat pada manusia dan menyebabkab terjadinya kesurupan.[xxx] Keadaan kesurupan dikomunikasikan kepada anak-anak yang lahir di keluarga kuhhan yang mengabdi pada jin.

Kesurupan dan koma adalah kejadian-kejadian umum untuk para kuhhan dan untuk para pendiri agama klenik melalui mana mereka menerima wahyunya. Misalnya, para kuhhan di jazirah arab akan jatuh koma ketika sedang menerima wahyu dari setan.[xxxi] Khater, seorang kuhhan, jatuh koma selama tiga hari ketika ia membacakan prosa puisi memuliakan muhammad.[xxxii]

Hal ini adalah fenomena umum di antara para pendiri agama yang memuja roh-roh jahat.Mereka menerima wahyu melalui kesurupan dan koma. Kita juga melihat para pendiri agama-agama klenik di Jepang. Misalnya, Deguchi Nao, pendiri agama yang dinamakan Omoto, menerima wahyu dalam keadaan kesurupan. Okada Yoshikazu, pendiri Sukyo Mahikari, menulis kitab sucinya ketika sedang kesurupan.

Kesurupan adalah bagian penting dari pemujaan yang bersifat klenik. Muhammad kesurupan sebelum mengklaim tugas sebagai seorang nabi sebagai manifestasi dari hubungan klenik dan praktek
-prakteknya. Hal tersebut terjadi lagi selagi dia menerima ayat-ayat quran.[xxxiii] Aishah, istri termudanya, menyebutkan bagaimana muhammad menderita koma yang parah dan berkeringat, seringkali jatuh ke lantai dengan gejala-gejala yang parah selagi dia menerima quran.[xxxiv]

Dalam Bible, hal-hal seperti ini tidak pernah dilaporakn dalam kehidupan para nabi tetapi hal-hal tersebut adalah umum dalam kehidupan para kuhhan agama jin di jazirah arab.

Sahih AlBukhari, menyebutkan bahwa Asmaa, saudari Aishah, kesurupan paling tidak satu kali.[xxxv] Hal ini mungkin dapat menjadi cahaya pencerahan mengenai pengalaman klenik mereka yang dekat dengan muhammad.

Selagi kesurupan, muhammad seringkali melakukan “perjalanan klenik” sebelum “perjalanan malam di atas unta bersayap” yang sangat terkenal untuk mengunjungi Yerusalem.

Muhammad, seperti halnya Zoroaster dan medium lainnya yang melalui kesurupan dan kesenangan semu mendapatkan pengalaman tipe shamite yang membawa kepada perjalanan klenik dengan roh-roh. Kitab-kitab yang menceritakan kisah hidup muhammad mengkonfirmasikan bahwa dia biasanya mengalami kejadian-kejadian tersebut sebelum ia mengklaim sebagai seorang nabi.[xxxvi] Kitab Halabieh menggambarkan perjalanan
-perjalanannya dalam roh yang mengklaim muhammad biasanya “tidur di dalam roh”.[xxxvii]

Penggambaran “tidur di dalam roh” ini adalah suatu kejadian untuk menggambarkan koma yang parah dan kesurupan dalam mana muhammad mengalaminya ketika ia mendapat semacam halusinasi. Mereka yang mengklaim melakukan perjalanan-perjalanan klenik melalui kesurupan dan koma. Dalam kehidupan muhammad, kita melihat beberapa kejadian seperti ini. Kitab Halabieh menyatakan bahwa A Israa’ terjadi pada muhammad 30 kali.[xxxviii] Al Israa’ adalah sebuah perjalanan jiwa ke suatu tempat yang jauh. Ini sebenarnya adalah perjalanan klenik yang dikenali semua medium yang melalui kesurupan berada di bawah kekuasaan roh-roh. Sheik Abdel Wahab Al Sharani mengatakan bahwa jumlahnya adalah 34.[xxxix]

Jadi kita melihat apa yang dikalim quran mengenai apa yang terjadi pada muhammad ketika ia menaiki Buraq atau unta bersayap untuk pergi ke Yerusalem. Pada saat itu dia sebenarnya tidak mengalaminya dalam kenyataan tetapi hanya bagian dari kehidupan klenik muhammad sebelum dia mengklaim mendapat tugas kenabian.

Walaupun para muslim ingin kita berpikir bahwa muhammad sungguh-sungguh membawa tubuhnya degan ditemani jibril dengan unta bersayap ke Yerusalem, Aishah sang istri termuda muhammad dan koresponden yang paling terpercaya dari hidup dan hadits sang nabi mengatakan,” Tubuh sang nabi allah tidak pernah dibawa tetapi allah membuat perjalanan itu dengan jiwanya.” [xl]


Jadi kita melihat bahwa laporan yang mengklaim sebagai kejadian nyata yang dialami muhammad hanya megkonfirmasi sifat alamiah perjalanannya yang merupakan bagian dari kegiatan klenik rutinnya, sesuatu yang terjadi pada mereka yang pernah berhubungan sebagai medium dengan roh-roh jahat. Pada saat yang sama, mereka mengklaim menerima wahyu atau kebijakan penting melalui perjalanan yang sifatnya halusinasi.

Kita mempunyai beberapa kesaksian mengenai klaim
-klaim muhammad dari sepupunya, Fatikheh فاتخة , dengan siapa ia bermalam bersama ketika ia mengklaim melakukan perjalanan dengan malaikat jibril ke Yerusalem. Dia mengkonfirmasikan bahwa sang nabi tertidur di rumahnya malam itu.

Dia juga dipanggil dengan sebutan Um Hani, Ibu Hani. Dia adalah putri pamannya muhammad, Abu Taleb. Dia mengatakan.” Sang nabi allah ditransportasikan ketika ia sedang berada di rumahku. Dia tidur di rumahku waktu malam dan bersembahyang waktu malam kemudian tidur dan kami juga tidur. Ketika hari sudah pagi, dia membangunkan kami. Kemudian setelah kami bersembahyang bersama, dia berkata.” Oh, Ibu Hani saya berdoa dengan engkau pada sembahyang sore seperti yang engkau lihat di lembah ini kemudian aku pergi ke kuil di Yerusalem dan berdoa di dalamnya. Pagi ini aku bersembahyang dengan engkau.”[xli]

Dia mengklaim telah berdoa secara islam pada sore hari, tertidur di bawah penglihatan yang penuh perhatian dari sepupunya, bangun lebih dulu di pagi hari dan bersembahyang lagi. Setelah itu, ia mengklaim telah mengunjungi Yerusalem pada malam harinya. Yang tidak dapat ia ceritakan adalah bahwa kuil tersebut telah dihancurkan oleh Romawi enam abad sebelumnya. Dia tidak dapat melakukan kunjungan tersebut.

Para muslim perlu mengevaluasi klaim
-klaim yang dibuat agama mereka. Kemudian mereka perlu waktu untuk membandingkan apa yang diajarkan kepada mereka dengan apa yang ditemukan oleh para ahli anthropology masa kini. Hal ini akan membantu mereka untuk mengerti fenomena alamiah tersebut dan menghindari menyandarkan diri pada mereka atau memberikan mereka posisi penting secara spiritual seolah-olah mereka merupakan inspirasi otentik atau bagian dari kebenaran Tuhan.


Saya akan meneruskan pada edisi berikutnya megenai pernyataan bohong muhammad naik ke surga.

Yaaa, nabinya koq dukun.... J

Religion Research Institute -Home
___________________________________


[i] R.C. Zaehner, The Dawn and Twilight of Zoroastrianism, Weidenfeld And Nicolson, London 1975, pages 137 and 138
[ii] Dinkard-Book IX, Chapter XXVIII, 3-4, Pahlavi Texts, Part IV, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 37, Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 235
[iii] Dincard, book VII, Chapter III: 61, Pahlavi Texts, Part V, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 47 ,Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 50
[iv] Textual sources for the study of Zoroastrianism, edited and translated by Mary Boyce, Manchester University Press, 1984, page 86
[v] Dincard, book VII, Chapter III:52, Pahlavi Texts, Part V, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 47 ,Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 48
[vi] Dinkard-Book IX, Chapter LXIII, 7, Pahlavi Texts, Part IV, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 37, Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 372
[vii] Dinkard-Book IX, Chapter LVIII, 5, Pahlavi Texts, Part IV, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 37 ,Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 354
[viii] Sahih al-Bukhari, 7, page 83; and 8, page 195
[ix] Selections of Zad-Sparam, Chapter XIV, 12-13, Pahlavi Texts, Part V, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 47 ,Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 142
[x] Halabieh, 1, page 412
[xi] Selections of Zad-Sparam, Chapter XXI, 8, Pahlavi Texts, Part V, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 47, Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 156
[xii] Sahih al-Bukhari, 6, pages 96 – 97; 1, pages 2-3; and 4, page 80; Halabieh, 1, page 408
[xiii] Demonolgia , a discourse on Witchcraft, page 45
[xiv] Robertson Smith, lectures on the Religion of the Semite, p. 120; Jawad Ali, al-Mufassal Fi Tarikh al-Arab khab al-Islam, 6, page 717
[xv] Dinkart 7.3.55; Yasna 43.5 ;Selections of Zat-sparam 21.9-10 quoted by ( but you have to check the references )
Zoroaster, The Prophet of Ancient Iran, by A.V. Williams Jackson, AMS Press INC, New York, 1965, pages 40 -41
[xvi] Unclean spirits, pages 48-49
[xvii] See, Arthur C. Doyle, History of Spiritualism , ( New York : George Doran, 1926)
[xviii] Arthur C. Doyle, History of Spiritualism ( New York : George Doran, 1926), I, page 45
[xix] R.C. Zaehner, Weidenfeld And Nicolson, The Dawn and Twilight of Zoroastrianism, London 1975, pages 352-359
[xx] Dincard, book VII, Chapter IV: 84, Pahlavi Texts, Part V, Translated by E.W. West, The Sacred books of the East, Volume 47, Published by Motilal Banarsidass, Delhi, 1969, page 70
[xxi] Ibn Hisham, 1 pages 189 and 218
[xxii] Ibn Hisham, 1 page 225
[xxiii] Halabieh, 1, pages 406-407
[xxiv] Sahih al-Bukhari, 1, page 96
[xxv] Halabieh, 1, page 75
[xxvi] Walker, Unclean Spirits, page 26
[xxvii] Blacker, pages 252-53; quoted by Godman, How about the Demons, page 77
[xxviii] The Catalpa Bow , a study of Shamanistic practices in Japan by Carmen Blacker, page 129
[xxix] Demonolgia , a discourse on Witchcraft, pages 32-33
[xxx] Taj al-Arus, 5, page 381
[xxxi] Halabieh, 1, page 405
[xxxii] Halabieh, 1, page 338
[xxxiii] Halabieh, 1, page 415
[xxxiv] Ibn Hisham, 3 page 236
[xxxv] Sahih al-Bukhari, 2, page 28
[xxxvi] Halabieh , 2, page 71
[xxxvii] Halabieh , 2, page 71
[xxxviii] Halabieh , 2, page 71
[xxxix] Halabieh , 2, page 71
[xl] Ibn Hisham, 2, page 31
[xli] Halabieh , 2, page 72; Ibn Hisham, 2, page 33

Sumber: http://www.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=60680