SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all




Wawancara Abul Kasem:

Mantan Muslim Bicara

oleh Abul Kasem & Jamie Glazov (2008)

Abul Kasem adalah mantan muslim penyusun Akar Terorisme Islam, Dua Wajah Islam, Voodoo Islam, Bismi Auwloh, dan ratusan tulisan kritik Islam lainnya. Jika kalian ingin tahu mengapa Abul Kasem begitu muak akan Islam, maka silakan baca wawancara berikut.
--------------------------


DARI FRONT PAGE MAGAZINE:
Tamu Frontpage Interview hari ini adalah Abul Kasem, seorang mantan muslim yang menulis ratusan artikel dan beberapa buku Islam, termasuk Women in Islam (Perempuan dalam Islam). Dia adalah kontributor buku Leaving Islam; Apostates Speak Out (Meninggalkan Islam; Murtadin Bicara), dan juga Beyond Jihad: Critical Views From Inside Islam (Lebih Jauh Tentang Jihad: Pandangan-pandangan Kritis dari dalam Islam).


[Karena masalah security, maka foto Abul Kasem tidak ditampilkan]

FP: Abul Kasem, selamat datang di Frontpage Interview.

Kasem: Terima kasih. Aku senang dapat diwawancarai oleh majalah Frontpage.

FP: Mohon sampaikan sedikit pada kami tentang perjalanan spiritual dan intelekmu.

Kasem: Aku lahir di Bangladesh. Aku mengenyam pendidikan di sekolah sekuler dan juga sekolah agama yang sangat ketat aturan, dan mencerna khotbah-khotbah agama. Sewaktu kecil, ayahku mengajariku basic pelafalan Qur’an tanpa mengerti artinya satu huruf pun, karena seperti sebagian besar Muslim di Bangladesh, ayahku tidak tahu arti kata-kata Arab. Dia hanya tahu membaca Qur’an dalam bahasa Arab dan melafalkannya. Ketika aku berusia 9 tahun, seorang Mullah mengajarku cara-cara ibadah Islam (sholat, wudhu, puasa), dan bagaimana melafalkan Qur’an secara benar. Dia juga mengajarku bahwa hanya Muslim yang menjadi pewaris dunia, dan kami sebagai Muslim tidak boleh bergaul dengan non-Muslim, kami harus membenci mereka, menghina dan merendahkan mereka dengan kata-kata, dan jika memungkinkan, secara fisik.

Di SMA, aku mengetahui dunia di luar Islam. Aku bertemu dengan beberapa orang Hindu dan Kristen. Aku mendapatkan mereka sangat sopan, cinta damai, tulus dan ramah. Sayangnya, terjadi kerusuhan massa di India dan Bangladesh (yang dulu dikenal sebagai Pakistan Selatan). Salah seorang kawan Hinduku dibunuh secara brutal oleh para fanatik Muslim. Ini merupakan pengalaman yang mengubah hidupku, karena aku menyaksikan sendiri di depan mataku bagaimana tubuh kawanku, kedua orangtuanya, dan saudara-saudaranya dipotong-potong (mutilasi) oleh para Muslim. Ketika aku membicarakan hal ini dengan kaum Muslim terhormat (Muslim moderat), mereka mengatakan padaku bahwa orang-orang Hindu memang layak dibunuh karena tidak boleh ada orang Hindu di tanah Muslim kami. Lebih dari itu, aku mengetahui dari mereka bahwa dalam Islam tersedia pahala besar bagi Muslim yang membunuh non-Muslim.

Dalam beberapa tahun, perjuangan memisahkan diri yang dikenal sebagai Liberation Movement (Gerakan Kemerdekaan) berusaha memisahkan Pakistan Selatan dari ekonomi dan dominasi politik Pakistan Barat, yang merupakan negara Islam yang ketat. Di tahun 1971, Tentara Islam Pakistan melakukan pembantaian massal, membunuh sekitar 3 juta masyarakat Bengali, dan memperkosa sekitar 250.000 para perempuan Bengali. Para Islamis lokal dengan giat membantu para tentara Muslim Pakistan melaksanakan kebiadaban ini dengan segala cara. Tindakan mereka dihalalkan oleh Qur’an, ahadis, dan hukum Sharia. Setelah Bangladesh merdeka, aku membicarakan hal ini dengan seorang imam lokal. Dia mengambil Qur’an, membacakan beberapa ayat, dan mengatakan padaku bahwa pembantaian dan perkosaan massal adalah memang 100% perintah Islam. Dia berkata bahwa para Muslimah Bengali sudah melenceng jauh dari Islam yang benar, dan karenanya mereka layak mendapatkan hukuman Auwloh, dan tentara Pakistan melakukan hal itu untuk menyucikan kita. Karena sangat kaget mendengar keterangan ini, aku lalu mengambil keputusan untuk membaca sumber-sumber theologi Islam.

Yang kudapatkan sungguh membuatku ngeri. Aku sangat tidak mengerti bagaimana sebuah agama, yang di-klaim sebagai agama damai, ternyata penuh dengan hukum, budaya dan ayat-ayat barbar yang haus darah dan mengerikan untuk membujuk seluruh umat Muslim untuk membantai kafir dan Muslims KTP. Karena bisa memeriksa langsung buku-buku Islam autentik dan informasi-informasi dari Internet, maka aku punya lebih banyak kebebasan untuk belajar dan mengungkapkan pendapat. Aku sangat kagum akan banyak tulisan-tulisan dari para ahli kritik Islam yang tepat.

FP: Coba bagikan pada kami apa yang kau temukan dalam Islam.

Kasem: Baiklah, ini sedikit dari apa yang kupelajari:
• Sang Nabi berkata – kita akan menyerang mereka (kafir) dan mereka tidak akan datang menyerang kita. - Sahih Bukhari, 5.59.435.
• Sang Nabi memperbolehkan perkosaan terhadap tawanan perempuan.–Sahih Bukhari, 3.46.718.
• Tentara-Tentara Muslim berhubungan seks dengan tawanan-tawanan perempuan di hadapan suami para perempuan itu dan “beberapa Muslim ragu untuk melakukan hal itu”. – Sunaan Abu Dawud 11.2150.
• Muslim boleh berhubungan seks dengan tawanan perempuan setelah dia berhenti datang bulan dan/atau setelah melahirkan anak. Jika perempuan itu bersuami, maka perkawinannya dibatalkan setelah perempuan itu jadi tawanan perempuan. - Sahih Muslim 8.3432.
• Ali (menantu Muhammad) berhubungan seks dengan tawanan-tawanan perempuan. Muhammad sendiri yang menyediakan para perempuan itu (untuk ngeseks). – Sahih Bukhari 5.59.637.
• Perempuan adalah binatang ternak; pukul mereka. – Tabari, vol.ix, pp.9.112-114.
• Budaya bunuh oleh Muhammad menyebar luas dan buas. Para Muslim membunuh Umm Qirfa, “seorang perempuan yang sangat tua” dengan cara mengikatkan kedua tangan dan kakinya dengan tali ke empat onta yang dipacu ke dua arah yang berlawanan sampai tubuh Umm Qirfa terbelah (Ibn Ishak, hal.664-665). Tubuh Umm Qirfa robek atas tarikan empat onta (Rodinson, hal.248).
• Auwloh suka sekali pemancungan — Kais memancung kepala Aswad sambil berteriak ‘Auwlohuakbar’. – Baladhuri, hal.161.
• Sang Nabi mengatakan bahwa (melalui) tombak adalah matapencahariannya. – Sahih Bukhari Vol-4 Chapter 88.
• Muhammad memerintahakan seorang Muslimah untuk menyusui seorang Muslim. Perempuan itu protes tapi akhirnya harus tetap melakukan hal itu. – ibn Majah, 3.1943.
• Muhammad memerintahkan seorang Muslimah untuk menyusui seorang Muslim berjenggot. – Sahih Muslim, 8.3428.
• Auwloh berkata bahwa perempuan harus memuaskan hasrat seks suaminya, meskipun di atas onta sekalipun. – Ibn Majah, 3.1853.
• Muhammad memerintahkan pembunuhan atas Asma bt. Marwan, seorang penyair Yahudi tatkala Asma sedang menyusui bayinya. – Ibn Ishaq, hal.676, ibn Sa’d, vol.ii, hal.30-31.
• Muhammad memerintahkan pembunuhan atas Abu Afak, pria tua berusia 120 tahun di Medina. – Ibn Ishaq, hal.675, ibn Sa’d, vol.ii, hal.31.
• Muhammad memerintahkan pembasmian rasial (cleansing etnics) Banu Yahudi Quaynuqa dari Medina. – Tabari, vol.vii, hal.85.
• Muhammad menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Ka’b b. al-Ashraf, seorang penyair Medina. – Sahih Bukhari, 5.59.369.
• Rasul Auwloh berkata, “Yahudi mana pun yang jatuh ke tanganmu, bunuh dia.” Maka Muhayyish b. Masud membunuh kawan dan partner dagangnya Ibn Sunaynah. - Tabari, vol.vii, hal.97-98.
• Pasukan pembunuh Muhammad membunuh Abu Rafi, seorang pengritik Muhammad di Medina. – Tabari, vol.vii, hal.103, Sahih Bukhari, 5.59.371.
• Pasukan pembunuh Muhammad membunuh Sufyan ibn Khalid. – Ibn Ishaq, hal.664-665, ibn Sa’d, vol.ii, hal.60.
• Muhammad membersihkan ras Yahudi Bani Nadir dari Medina. - Tabari, vol.vii, hal.158-159, Heykal, ch. Bani Nadir, Sahih Bukhari, 3.39.519.
• Muhammad memancung 600-900 Yahudi dari B. Qurayzah yang tidak memerangi Muslilm tapi diserang Muslim dan telah menyerah tanpa syarat. – Tabari, vol.viii, ch. Bani Qurayzah; Heykal, ch. Perang Khandaq & Bani Qurayzah, ibn Ishaq, ch. Bani Qurayzah.
• Orang-orang Arab adalah orang-orang pilihan Auwloh; Auwloh mirip orang Arab. – ibn Sa’d, vol.1, hal.2.
• Auwloh membela rasisme Arab — nabi harus dari suku Quraysh dan berkulit putih (ibn Sa’d, vol.1, hal.95-96, Sahih Muslim, 20.4483.)
• Hukum Shafi m4.2 Yang berikut bukanlah pasangan yang memadai:
(1) pria non-Arab bagi perempuan Arab (O: karena sang Nabi berkata: Auwloh telah memilih Arab Quraysh sebagai kaki tanganNya (Kalifah Islam) untuk menguasai dunia. – Sahih Bukhari, 4.56.704.
• Siapapun yang mengatakan Muhammad berkulit hitam harus dibunuh. – Ash-Shifa, Tr. Aisha Abdarrahman Bewley, hal.375.
• Muhammad menghalalkan pembunuhan para perempuan dan anak-anak pagan karena mereka (anak-anak tersebut) merupakan bagian dari masyarakat pagan… (Sahih Bukhari 4.52.256).
• Muhammad memberkati Jarir untuk melakukan pembantaian (termasuk anak-anak) di Dhu Khalasa. – Sahih Bukhari, 4.52.262.
• Muhammad punya budak kulit hitam; dia pun berdagang budak. – Sahih Bukhari, 9.91.368 dan Kasasul Ambia dari Ibnu Kathir Vol 3, hal. 112 – Terjemahan bahasa Bangla oleh Bashiruddin.
• Muhammad menukar budak-budak untuk diganti dengan para perempuan cantik, muda, dan sexy, seperti Saffiya. – Sunaan Abu Dawud, 2.2987, 2991.
• Muhammad menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Al-Yusayr b. Rizam dan sekelompok orang-orang Yahudi Khaybar di al-Qarqara. – Ibn Ishaq, hal.665-666.
• Muhammad memaksa masyarakat Zoroastria untuk bayar jizya — ini terjadi di beberapa kasus. – Tabari, vol.viii, hal.142, Sunaan Abu Dawud, 19.9038.
• Penghancuran menyedihkan atas kuil-kuil pagan dan patung-patung berhalanya. – beberapa referensi: ibn Ishaq, ibn Sa’d, Tabari: bab: Penaklukkan Mekah.
• Membunuh orang pagan merupakan tindakan terpuji – kata Muhammad. – Tabari, vol.ix, hal.76.
• Pasukan garong Muhammad melakukan pembunuhan massal di Jurash, Yemen. – Tabari, vol.ix, hal.88-89.
• Membunuh orang-orang pagan itu menyenangkan. – Tabari, vol.vii. hal.65.
• Muhammad memerintahkan agar murtadin dibunuh; jika seseorang (Muslim) meninggalkan agamanya, bunuh dia. – Sahih Bukhari, 4.52.260.
• Darah binatang sangat disukai Auwloh. – Ibn Majah, 4.3126.
• Sang Nabi berkata: Seorang Muslim tidak akan ditanyai Auwloh mengapa dia memukul istrinya. – Sunaan Abu Dawud, 11.2142.
• Sang Nabi berkata: Masyarakat yang dipimpin perempuan tidak akan pernah berhasil. – Sahih Bukhari, 5.59.709.
• Kebanyakan (mayoritas) penghuni neraka adalah perempuan. – Sahih Bukhari 1.6.301.
• Seorang perempuan harus menjaga kemaluannya agar siap untuk melayani setiap waktu (Ihya Uloom Ed-Din of Ghazali, Tr. Dr Ahmad Zidan, vol.i, hal.235)
• Istri tidak boleh meninggalkan rumah. – hukum Shafi’i m10.4.
• Jika seorang perempuan mengatakan dia sedang datang bulan dan suaminya tidak mempercayainya, maka suaminya boleh berhubungan seks dengannya. – hukum Shafi’i e.13.5.
• Tunjangan istri yang diceraikan berlangsung sampai 3 bulan. – hukum Shafi’I m11.10.
• Suami boleh menceraikan istri-istrinya seketika. Tidak perlu lagi tunjangan bagi para istri yang diceraikan. – Berbagai referensi.
• Tidak perlu pakai alasan segala untuk dapat menceraikan istri-istri. (Banyak referensi, Hukum Sharia Islam–Dr. Abdur Rahman Doi, hal.173).
• Adalah haram bagi perempuan untuk meninggalkan rumahnya tanpa menutupi wajahnya, ada cobaan atau tidak. Adalah haram bagi perempuan untuk sendirian bersama pria yang telah menikah. – Hukum Shafi’i m2.3.
• Muhammad berkata, “Tiada negara yang dipimpin perempuan akan menjadi makmur.” – Ihyya Uloom Ed-din of Ghazali, Tr. Fazl-Ul-Karim, hal.2.35.
• Jika Muhammad seseorang lain bersujud di hadapan orang lain, maka ia akan memerintahkan perempuan untuk bersujud di hadapan suaminya. – Ibid, hal.2.43.
• Perempuan, budak dan kafir tidak layak untuk jadi polisi moral. – Ibid, hal.2.186.
• Muhammad berkata,” Perempuan adalah benang milik setan.” – Ibid, hal.3.87.
• Perempuan adalah hasrat terbaik yang dialami pria. Pria mendapatkan kenikmatan dengan menembuskan organ kemaluannya ke dalam lubang vagina perempuan. Karena itu, vagina merupakan bagian yang paling diminati dari seorang perempuan. - Ghazali, hal.3.162.
• Perempuan adalah pelayan dan suaminya adalah orang yang dilayani. – Hedaya, petunjuk Hukum Hanafi Law, hal.47.
• Kau boleh menikmati istrimu dengan paksaan (mengijinkan Marital Rape). – Hedaya, hal.141.
• Mahar adalah bayaran yang diberikan untuk mendapatkan istri. Booza Genitalia arvum Mulieris. – Hedaya, hal.44.
• Perempuan adalah tawanan-tawananmu (pria); perlakukan mereka dengan baik, jika perlu pukul-lah mereka tapi jangan sangat keras. – Tirmidhi, 104.
• Jika perempuan ke luar rumah, setan menatapnya; karena itu sembunyikan perempuan. – Tirmidhi, 928.
• Di surga, terdapat sebuah pasar yg berisi para perempuan yang kaya, cantik, dan senantiasa muda; mereka akan senang terhadap siapapun yang membeli mereka. – Tirmidhi, 1495.
• Perempuan itu bodoh. – Ibn Majah, 5.4003.
• Muslims terbaik adalah Muslims yang memiliki jumlah istri terbanyak. – Sahih Bukhari, 7.62.7.
• Auwloh menganggap kafir (non-Muslims) sebagai budak yang dimiliki Muslim. – The Qur’an 16:75.
• Auwloh membuat Muhammad kaya raya melalui penaklukkan (penyerangan, penjarahan, perang). – Sahih Bukhari, 3.37.495.
• Sumber mata pencarian Muhammad yang utama adalah uang dari jizya yang dipajak dari para kafir. – Sahih Bukhari, 5.59.351.
• Ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Auwloh dan Muhammad mengikat semua Muslim: tidak ada pilihan lain. – Qur’an, 33:36.
• Taat pada Muhammad berarti taat pada Auwloh. – Qur’an, 4:80.
• Jarahan Muhammad adalah jarahan Auwloh, begitulah cara Auwloh membuat Muhammad kaya raya. – Qur’an, 59:6-7.

Ini adalah beberapa dari ribuan buku-buku Islam yang mengukir dan membentuk perjalananku menjelajahi Islam.

FP: Semua hal tersebut sudah jelas tidak membawa ketenangan dan kedamaian di hati orang. Saat kita masih membahas hal ini, dapatkah kau menerangkan padaku?

Di banyak kasus, kalau aku bercakap-cakap dengan berbagai Muslim, hal-hal berikut inilah yang terjadi: masalah Islam dibicarakan dan dengan seketika aku diberitahu bahwa aku tidak tahu apa yang aku katakan – dan ini bahkan sebelum aku mengatakan apapun. Kalau aku menanyakan ayat-ayat keras yang memerintahkan perang terhadap kafir (Sura 9:5, 9:29, dll), maka aku diberitahu bahwa ayat-ayat ini bahkan tidak ada di Qur’an. Para Muslim ini juga mengatakan bahwa Muhammad tidak akan menyentuh seujung rambut orang sekalipun. Aku lalu katakan bahwa Muhammad itu orang militer. Lalu mereka menjawab hal itu tidak benar sama sekali. Aku lalu mengutip kata-kata dalam ayat-ayat keras dan mereka mengatakan aku salah menerjemahkannya. Aku jabarkan bahwa terjemahannya ditulis oleh Muslims terkenal dan terpercaya yang dipercaya dunia Muslim (misalnya Abdullah Yusuf Ali), tapi tetap saja Muslim lawan bicaraku menggelengkan kepala.

Pak Kasem, hal ini sering kualami. Apa sih yang sebenarnya terjadi di sini? Apakah kebanyakan Muslim berpura-pura ketika bicara dengan kafir ataukah sebenarnya kebanyakan dari mereka tidak tahu apa-apa tentang Qur’an dan juga tidak mau tahu apa yang sebenarnya ditulis dalam Qur’an?


Kasem: Kupikir pembicaraan seperti ini tentunya terjadi dengan orang-orang Islam cerdik yang hidup di negara-negara kafir, seperti misalnya AS, Kanada, atau Inggris. Orang-orang Islam yang sama ini, jika berada di negara-negara Islam, akan berbicara lain sama sekali dan akan mengatakan bahwa Q 9:5 dan 9:29 masih berlaku dan tetap harus dilaksanakan.

Alasan-alasan penyangkalan, masalah terjemahan, konteks, salah mengerti, dll merupakan metoda basi yang biasa digunakan oleh Islamis untuk menyelamatkan muka Islam. Dalam bahasa Islam, hal ini dikenal sebagai taqiyya (bohong demi Auwloh) dan kitman (melakukan penipuan). Jika keadaan Muslim lemah, maka Auwloh memerintahkan Muslim untuk menjalankan ayat-ayat 3:28 dan 16:106-107 dalam Qur’an agar selamat dari kafir. Muslim juga bahkan boleh untuk menyangkal iman Islam mereka dan, jika perlu, boleh pula berpura-pura mengritik Islam. Muhammad telah melakukan cara-cara ini untuk membunuh para kritiknya. Dalam usaha pembunuhan Ka’b Ashraf, para pembunuh yang disewa Muhammad berkawan dengan Ka’b dan mereka mengritik Muhammad dan Islam. Setelah Ka’b percaya atas mereka, lalu mereka membawa dia ke luar dari rumahnya, sambil berpura-pura merangkul, dan lalu memotong kepalanya sambil berteriak “Auwlohu Akbar.”

Ingatlah bahwa beberapa teroris Muslim 9/11 bahkan minum bir dan whisky di pub-pub, berhubungan seks dengan pacar perempuannya, sebelum mereka melakukan missi membunuh kafir. Di buku “Mastermind of Terror” (Yusri Fouda and Nick Fielding, Penguin Australia , 2003, hal.120) kita baca bahwa Al-Qaeda melatih para jihadisnya untuk minum minuman beralkohol dan bergaul dengan orang-orang Kristen dan meniru cara hidup mereka. Banyak Jihadis yang disuruh untuk minum alkohol – agar mereka tampak berbaur di tanah kafir dan tidak mendatangkan kecurigaan.

Tidaklah heran jika sekarang kita lihat banyak Islamis modern yang melakukan teknik yang sama di negara-negara kafir Barat. Mari kita pelajari sedikit tentang Q 3:8 yang merupakan ayat dasar taqiyya dan kitman Islam.

Ayat ini mengatakan bahwa Muslim tidak boleh berteman dengan kafir; Muslim wajib berhati-hati dalam berteman dengan kafir. Ahli tafsir paling terkemuka ibn Kathir menjelaskan tentang ayat ini: jangan berteman dengan penyangkal Islam (kafir), bahkan jika orang itu merupakan sanak saudara terdekat sekalipun. Jika dalam bahaya, Auwloh mengijinkan Muslim untuk pura-pura berteman dengan kafir, tapi dalam hati tidaklah begitu. Taqiyya diperbolehkan sampai Hari Kiamat. Auwloh telah menyediakan siksaan hebat bagi orang-orang yang membantu para musuh Auwloh dan yang bermusuhan dengan umat Auwloh. Dalam bahasa sederhananya, ibn Kathir menyatakan bahwa Muslim memang boleh berbohong dan menipu kafir demi kepentingan Islam.

Karena itu, tidaklah heran jika para pengikut Muhammad mengulang sejarah Islam. Islamis yang licik, cerdik, dan luwes ini bertindak jauh sampai mendapatkan kepercayaan dari para kafir Barat yang mudah dikelabui. Beginilah cara Islam berkembang di negara kafir – jika Muslim belum punya kekuatan militer yang memadai untuk memusnahkan kafir secara menyeluruh. Ingatlah bahwa perilaku lemah lembut Islamis ini akan berubah setelah mereka jadi besar jumlahnya, sekitar 10% dari populasi (inilah yang terjadi di Perancis) dan mereka lalu merekrut para teroris Islam untuk membuat sel-sel teroris.

Kuharap kau mengerti mengapa para Islamis yang hidup di negara-negara kafir Barat begitu mahir dalam berbohong dan mengelabui. Untuk lebih memahami hal ini, mari telaah arti sebenarnya dari ayat-ayat Q 9:5 dan 9:29.

Di ayat 9:5, Auwloh mengatakan pada Muslim bahwa setelah empat bulan suci (Rajab, Zulqad, ZulHajj, Muharram) berlalu, maka bunuh (perangi dan bunuh) kaum pagan di mana pun Muslim temukan mereka. Ibn Kathir menulis bahwa ayat ini bermaksud di seluruh tempat di dunia. Hal ini juga berarti ayat ini tidak hanya berlaku bagi pagan Mekah saja, tapi juga berlaku di seluruh dunia, bahkan sampai hari ini juga.

Sama dengan tafsir ibn Khatir, penafsir Qur’an lainnya yakni Jalalyn dan ibn Abbas menjelaskan lebih lanjut:
Jangan tunggu sampai kau temukan mereka, cari dan kepung mereka di tempat-tempat dan benteng-benteng mereka, cari keterangan tentang mereka di berbagai jalan dan paksa mereka masuk Islam. Jika mereka tidak mau memeluk Islam, bunuh mereka. Ayat ini mengijinkan Muslim untuk memerangi kafir sampai kafir memeluk Islam. Ayat-ayat ini mengijinkan Muslim memerangi kafir sampai kafir memeluk Islam dan melakukan hukum dan ibadah Islam. Auwloh menyatakan pokok-pokok terpenting Islam di sini, termasuk hal yang kurang penting. Jika kafir tobat dan jadi Muslim, maka maafkan mereka.

Lihatlah, di paragraf di atas tercantum jiwa Islam yang sebenarnya, persis seperti yang tertera dalam Qur’an.

Menurut ahli-ahli Qur’an, ayat ini (Q 9:5) dikenal sebagai ayat pedang (ayat saif); dan ayat ini membatalkan 124 ayat-ayat yang berisi belas kasihan, toleransi, dan pemberian maaf terhadap kafir.

Saranku bagi orang-orang Barat yang tidak tahu apa-apa tentang Islam adalah memberitahu mereka tentang tafsir Qur’an di atas dari ibn Kathir, Jalalyn, dan ibn Abbas.

Harap dimengerti bahwa Q 9:29 adalah Islam yang sebenarnya.

Q 2:29 menyatakan:
Perangi mereka yang tidak percaya pada Auwloh, atau Hari Kiamat, atau makanan halal. Para Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) yang tidak percaya Islam harus bayar pajak jizya dengan sikap terhina; jika mereka tidak bayar jizya atau tidak mau memeluk Islam, maka bunuh mereka.

Ayat ini begitu jelas dan tidak ada salah paham atau salah tafsir lagi. Akan tetapi, untuk lebih yakin lagi, mari kita baca apa yang ditulis ibn Kathir. Ibn Kathir menulis bahwa hal ini merupakan ganti rugi hilangnya uang Muslim karena dilarang non-Muslim masuk Mekah; pemungutan pajak jizya merupakan ganti rugi hilangnya uang Muslim. Ayat ini memerintahkan Muslim untuk memerangi, yakni membunuh para Ahli Kitab jika mereka tidak mau bayar pajak jizya; Muslim harus menghina, merendahkan, dan menindas kaum Yahudi dan Kristen.

Menurut berbagai sumber Islam, Q 9:29 membatalkan Q 2:109 dan Q 60:8-9.

Akhir kata, aku harus memberitahu kafir-kafir yang bodoh yang berdialog dengan para Islamis cerdik ini bahwa para Islamis ini hanya memanfaatkan kepolosan atau kebodohan kafir yang mudah dikelabui, yang telah dicuci otak oleh media-media yg politically correct (pembenaran politis) bahwa Islam adalah agama damai – bahwa Islam itu sama seperti agama-agama lainnya. Kebanyakan Muslim (terutama yang non-Arab) tidak banyak tahu tentang kekejaman dan sifat barbar Qur’an. Karena itulah, para Islamis ini memanfaatkan kebodohan ini dengan cara menampilkan ayat-ayat perang bunuh ini jadi ayat-ayat peluk-cium, dan ayat-ayat kebencian jadi ayat-ayat kasih sayang.

Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk membaca dan mengerti Qur’an, ahadis, sunnah, dan Sharia. Sumber-sumber fundamental Islam ini merupakan senjata yang paling ampuh untuk menghadapi para Islamis yang hidup di negara-negara Barat kafir.

FP: Meskipun aku yakin ada beberapa Muslim yang berpikir mereka dapat memperdayaiku, aku telah jelas bertemu dengan banyak Muslim yang, seperti kau sebutkan tadi, tidak banyak tahu tentang kekejaman dan sifat barbar Qur’an. Baiklah, mari kita lanjutkan.
Apakah sumbanganmu pada buku “Leaving Islam – Apostates Speak Out”?


Kasem: Di buku “Leaving Islam – Apostates Speak Out” aku menyumbangkan sebuah tulisan berjudul Terorisme Islam dan Genosida di Bangladesh. Di tulisan ini aku menjabarkan apa yang kusaksikan dan alami selama terjadi pembantaian massal Bangladesh oleh pihak militer Islam Pakistan. Aku tulis bagaimana aku melarikan diri dari kematian tatkala para tentara menembakkan peluru dari asrama universitas di mana tentara-tentara Pakistan itu telah membunuh sejumlah rekan-rekan kuliahku. Kukira aku sangat beruntung bisa selamat dan menceritakan kpd dunia bagaimana kejamnya genosida Islam itu. Aku juga menjelaskan alasan-alasan aku meninggalkan Islam.

FP: Bagaimana dengan pendapatmu dalam melihat upaya-upaya reformasi Islam terbentur halangan-halangan yang sangat besar? Usaha-usaha para Muslim moderat untuk membuat strategi melawan jihad tampaknya gagal, bukan? Apakah sebabnya? Atau mungkinkah pendapatku ini salah?

Kasem: Jawabnya sangat sederhana. Islam tidak dapat diubah. Muhammad sendiri melarang segala bentuk reformasi Islam.

Usaha reformasi Islam bukanlah gagasan buruk. Dari waktu ke waktu para ahli Islam berusaha untuk mereformasi Islam. Mereka semua gagal. Kau mungkin sudah pernah mendengar kelompok bernama Mutazzilite. Usaha tulus mereka untuk mengubah bentuk Islam di sekitar abad ke 9 dan 10 gagal sama sekali. Banyak Mutazzilite yang lalu dihukum berat secara Islam karena dituduh melakukan bid’ah dalam Islam. Mengubah Islam merupakan tindakan kriminal yang serius, begitu menurut Ghazali. Hukuman tindakan mengubah Islam adalah mati.

Di jaman modern sekarang, bentuk Islam sudah dibakukan dalam kebiasaan hidup Arab Baduy di abad ke 7 di saat Muhammad menciptakan Islam.

Jika sudah ditetapkan begitu, maka siapa yang berani mengubah Islam? Sekarang mari kita telaah hal ttg Muslim moderat. Untuk dapat menjadi Muslim moderat, maka haruslah ada Islam yang moderat.
Lalu pertanyaannya adalah: Apakah ada Islam yang moderat? Untuk menciptakan Islam atau Muslim moderat, maka harus ada Qur’an yang moderat, karena kekuatan hidup Islam terdapat dalam Qur’an. Jika Qur’an tidak bisa dibuat moderat, maka bagaimana mungkin bisa mewujudkan Islam moderat, untuk melahirkan Muslim yang moderat?

Yang kita kenal sebagai Muslim moderat saat ini sebenarnya digolongkan dalam tiga kelompok:


1. Kelompok pertama – mayoritas, kira-kira sekitar 90% dari Muslim umumnya, merupakan Muslims KTP atau nama saja. Mereka tidak tahu isi sebenarnya dari Qur’an, ahadis, dan Sharia. Sebenarnya mereka tidak bisa disebut moderat Muslim. Jika melihat apa yang dinyatakan Qur’an, mereka itu tidak bisa disebut sebagai Muslim sama sekali. Menurut Hukum Sharia, mereka layak dihukum mati karena tidak melakukan ibadah Islam dengan taat.

2. Kelompok kedua, adalah mereka yang berpura-pura menjadi Muslim. Mereka berjumlah sekitar 5% dari seluruh Muslim. Mereka sholat Jum’at dan merayakan ibadah Ied dan kadang sholat dan puasa di rumah. Muslim seperti ini adalah Muslim munafik. Jika sisi gelap Islam dinyatakan pada mereka, maka hati mereka gundah gelisah, mereka lalu jadi defensif dan membenarkan sifat jahat Islam dengan tidak mempedulikan kenyataan sejarah. Usaha mereka ini tidak masuk akal, karena ayat-ayat Qur’an berlaku abadi dan harus diterapkan Muslim selama-lamanya. Para Muslim moderat ini menemukan bentuk asli Islam dan tidak menyukainya. Karena itu, mereka lalu mengubah arti berbagai ayat-ayat Qur’an yang brutal dan berusaha mengubahnya menjadi ayat-ayat yang penuh kasih dan peluk cium. Bagaimana mungkin kita bisa menyebut kelompok ini sebagai Muslim moderat?

3. Kelompok ketiga (sekitar 4% Muslim) adalah para Islamis yang tidak berani meledakkan diri sendiri sehingga lalu menyebarkan ide-ide jihad dan menyelenggarakan filosofi dan pendidikan terorisme. Mereka merupakan fondasi rohani para teroris Islam yang sejati. Kelompok ini sering mengunjungi mesjid, menyelenggarakan seminar-seminar Islam, dan mengirim banyak e-mail ke para kafir yang mudah dikelabui dan menyusun websites Islam. Banyak dari mereka yang merupakan para Imam di berbagai mesjid. Mereka adalah pelaksanan ibadah Islam yang taat – tidak pernah lalai sholat, selalu makan makanan halal (bahkan sewaktu hidup di negara kafir), mengumpulkan zakat untuk membiayai jihad di Afghanistan, Irak, Chechnya, Kashmir dan lain-lain. Mereka membujuk Muslims KTP untuk membenci kafir.

Jadi sebenarnya bisa kau lihat sendiri bahwa tidak ada yang bisa disebut sebagai Muslim moderat.

Muslims ‘moderat’ palsu itu sama saja seperti para penonton di stadium olah raga. Mereka bersorak-sorai (dalam hati) menyemangati para jihadis yang melawan kafir di arena. Karena itu, merupakan tindakan yang konyol untuk bergantung pada Muslim moderat ini untuk mengubah dan mengambil alih Islam dari tangan para ekstrimis. Muslim ‘moderat’ dan Muslim jihadis hanyalah dua sisi wajah dari keping logam yang sama. Mereka sama saja – yang satu bereaksi diam-diam, dan yang satu lagi bereaksi dengan penuh kekerasan.

Karena itulah, dengan menyesal kukatakan bahwa penggunaan kata Muslim ‘moderat’ untuk melawan jihad sebenarnya salah pengertian. Penerapan usaha politik Pemerintahan di negara-negara Barat untuk mendekati Muslim ‘moderat’ dan mengumumkan bahwa Islam adalah agama ‘damai’, sambil juga memburu para Jihadis untuk menghentikan terorisme Islam adalah usaha yang ngawur. Penerapan cara politik ini sudah jelas akan gagal.

Selama Muslim masih diberi kekuatan, motivasi dan perintah menurut yang tertulis di kitab-kitab Islam tersahih, maka terorisme Islam tidak akan berkesudahan.

Ingatlah bahwa terorisme merupakan cara yang dilakukan para jihadis untuk memperluas tujuan mereka, yakni mengalahkan seluruh dunia dan memaksakan Sharia Islam. Kau mungkin menganggap ini adalah omong kosong belaka. Tapi kau harus ingat bahwa para Islamis sangat mengimani Islam akan berkuasa melalui teror. Mereka telah berhasil menaklukkan dunia Muslim dan sekarang mereka ingin menaklukkan dunia Barat. Ini karena Muhammad sendiri telah mengumumkan bahwa Islam akan berkuasa melalui teror dan penjarahan (lihat Bukhari Hadis, 1.7.331).

FP: Dapatkah Anda menjabarkan lebih jauh tentang akar theologia terorisme Islam?

Kasem: Aku sudah bilang tadi bahwa terorisme Islam itu merupakan pengejawantahan langsung perintah dari Qur’an, Sunnah, ahadis, dan Sharia.

Islam memang terus berperang melawan dunia non-Islam (Q 4:76, 60:4). Muslim yang membaca Qur’an dan ahadis (perilaku dan kebiasaan Muhammad) dan kemudian melakukan perbuatannya secara persis adalah teroris. Muslims seperti ini harus membenci kafir, menghina kafir, tidak boleh percaya pada kafir, harus menipu kafir di segala kesempatan, dan membunuhnya jika keadaan sudah memungkinkan. Inilah intisari dari doktrin utama agama Islam.

Qur’an berkata bahwa Auwloh telah membeli nyawa Muslim (9:111-112) untuk diganti dengan barang jarahan dan surga sehingga Muslim wajib menyerahkan nyawa atau mati sebagai martir (bom bunuh diri) saat mereka melakukan missi pembunuhan (5:94). Ini adalah kontrak bisnis dengan Auwloh. Auwloh telah mengikat Muslim kuat-kuat dengan perjanjian bisnis ini. Itulah sebabnya Qur’an berdiri tegak teguh di belakang teroris Islam. Para teroris ini hanya memenuhi kontrak bisnis dengan Auwloh. Para teroris ini bukan membajak Islam. Malah sebaliknya, merekalah pelaku Islam sama seperti yang dilakukan Muhammad pada jamannya. Tidak seperti yang diketahui Muslim KTP, Islam yang sebenarnya bukanlah agama damai penuh kasih sayang terhadap umat manusia.

Pembunuhan, pembantaian, terorisme, dan banjir darah adalah sifat DNA Islam. Bahkan jikalau seluruh dunia telah memeluk Islam, para Muslim sejati akan terus mengucurkan darah. Jika tidak ada lagi darah kafir, maka sesama Muslim pun jadilah. Inilah yang diwariskan Islam selama berkuasa selama 1.400 tahun. Contoh terbaik adalah Pakistan (atau Irak) yang 97% masyarakatnya adalah Muslim dan di situ terdapat banyak pembunuhan antar Muslim. Lihatlah pembunuhan Benazir Buttho. Sebelum ini terjadi, pembom bunuh diri Pakistan membunuh setidaknya 50 Muslim saat mereka sedang sholat di mesjid dalam rangka merayakan Eid-ul-Adha. Ini merupakan bukti nyata bahwa kekerasan dan pembunuhan memang sudah jadi bagian utuh dari Islam.

Dengan takut, banyak non-Muslim yang seringkali bertanya:
apa sih yang diinginkan teroris Muslim?

Teroris Islam ingin mengubah seluruh dunia jadi Surga Islam. Jangan lagi heran akan hal ini. Pada jamannya, Muhammad telah memerintahkan para Muslim untuk meneror dunia sampai Islam berkuasa (Quran 3:85, 5:3, 5:33). Qur’an memerintahkan Muslim untuk terus berperang (dengan pedang, dan bukan perang rohani) sampai mereka menyempurnakan dunia melalui penyucian dan dominasi Islam (Qur’an 9:5, 9:29, dan 9:33). Pada kenyataannya, hal ini berarti memaksakan budaya Arab dan Baduy kepada non-Muslim (atau non-Arab), dengan ancaman bunuh dan teror. Bahkan Kalifah Umar sendiri mengakui bahwa masyarakat Baduy merupakan bahan mentah Islam (referensi: History of Arabs by Phillip K. Hitti).


FP: Bagaimana cara yang paling efektif memerangi ancaman ini?

Kasem: Teror Islam tidak akan berhenti dalam waktu dekat – setidaknya sampai kita melihat lagi beberapa kejadian 9/11, pemboman Madrid, Bali (2 kali), 7/7 London. Kehancuran Islam tergantung pada bagaimana dunia memandang Islam di masa depan. Selama masih ada para politikus Barat yg melakukan politically correct (pembenaran politis) thd islam sbg ‘agama damai’, dan selama dunia bergantung pada Muslim ‘moderat’ untuk menanggulangi ancaman teror Islam, maka tiada perubahan nyata yang terjadi. Percayalah.

Dunia seharusnya tidak percaya pada Muslim moderat. Metoda seperti ini hanyalah mengakibatkan kekalahan di tangan teroris Islam yang cerdik dan licik, dan juga oleh pendukung mereka yakni Muslim moderat. Negara-negara terkemuka seperti AS, UK, Australia hanya punya sumber-sumber terbatas dalam memerangi teror Islam. Mereka telah menghabiskan milyaran dollar dalam menghadapi tantangan ini. Hal ini tentunya tidak bisa berlangsung terus-menerus. Negara-negara ini sebentar lagi akan lelah, uang mereka habis, tak lama kemudian rakyatnya berontak dan tidak mau lagi mengirim anak-anak mereka bergabung Angkatan Bersenjata dan dikirim ke Irak atau Afghanistan untuk hal yang tidak banyak artinya bagi hidup mereka. Tak lama lagi akan terdengar suara rakyat yang keras yang menuntut tentara-tentara mereka balik pulang ke luar dari negara-negara Islam. Para Islamis memang sedang menunggu-nunggu saat ini. Perang mereka terhadap kafir tidak seberapa biayanya. Ingatlah bahwa nyawa itu murah dalam Islam. Dengan satu pembom bunuh diri saja mereka bisa membunuh ratusan dan ribuan orang. Hitunglah sendiri dan kau akan menyadari bahwa para Islamis mampu melakukan usaha teror mereka dalam waktu puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Kita harus menyadari siapa musuh kita, dan musuh kita bukanlah para teroris itu. Musuh kita adalah Islam. Sepanjang dunia tetap tidak mau mengakui hal ini, sepanjang sikap politically correct (pembenaran politis) masih terus diterapkan, maka perang ini akan terus saja berlangsung dan kafir pasti akan kalah. Lihat saja!

Pikirlah apa akibatnya jika kita mampu meyakinkan para pembom bunuh diri bahwa tiada 72 perawan yang menunggu di surga untuk melakukan pesta seks abadi. Pikirlah apa akibatnya jika kita mampu meyakinkan para Islamis bahwa Islam adalah agama barbar, palsu, dan tidak lebih dari penjajahan belaka.

Pokok pemikirannya adalah seperti ini:
Fokus perang harus diubah dari perang melawan Muslim Irak atau Afghanistan ke perang melawan Islam. Tidak dapat diragukan lagi bahwa memang perlu melakukan perang secara militer, tapi yang juga harus dilakukan adalah perang doktrin agama. Inilah perang ideologi. Kita harus menunjukkan wajah asli Islam kepada dunia. Hal ini akan memaksa para Muslim KTP untuk menolak bagian-bagian keras dari Islam. Para Muslim ini akan cukup puas dengan melakukan ibadah Islam seperti sholat dan puasa. Ritual ibadah ini tidak mencelakakan nyawa orang lain. Jika hal ini terjadi, para Jihadis akan sukar untuk merekrut para pembom bunuh diri atau para pembunuh Islam lainnya. Beginilah cara perang melawan terorisme Islam harus dilakukan. Hal ini butuh waktu pula.

FP: Kalau begitu banyak juga tugas kita ke depan. Abul Kasem, terima kasih untuk kehadiranmu dan terima kasih pula atas keberanianmu mengutarakan kebenaran.

Kasem: Sama-sama.



Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=21462&start=0&postdays=0&postorder=asc&highlight=
http://www.islam-watch.org/AbulKasem/Abul-Kasem-Interview-An-Apostate-Speaks.htm