SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all


^ JADI MUSLIMAH ^

Karunia atau Ketiban Duren ?

- Oleh Yagmur Dursun (2005/03/26)

S

tatus perempuan dalam Islam tidak henti-hentinya disoroti masyarakat. Ada yang sekedar melihat fakta sekelilingnya tapi ada juga yang ingin tahu apa sebenarnya yang tertera dalam Quran. Muslim mengaku Islam menjunjung tinggi status/hak perempuan. Banyak ilmuwan Islam dgn semangat menulis ttg persamaan gender dalam Islam ini. Mereka mengatakan; Islam satu-satunya jalan menuju persamaan hak. Benarkah?

Sebagai seorang perempuan Muslim yang mengalami banyak kepahitan, saya juga ingin tahu tentang: “persamaan hak dalam Islam”. Saya bukan ilmuwan atau punya embel-embel Ph.D, tetapi hanya pengalaman pribadi yang saya rasa cukup menarik bagi pembaca.

Semua pria Muslim sangat bangga akan poligami. Mereka sinis melihat para lelaki Barat yang tidak setia dan punya banyak pacar. Menurut mereka, tidak seperti pria Barat, pria Muslim mengurus semua perempuannya. Betulkah? Kok pengalaman saya dan ratusan juta perempuan muslim lain tuh?! Lagipula, saya lebih baik jadi pacar gelap daripada dimadu dalam perkawinan poligami.

Seluruh hidup saya hanyalah untuk menyenangkan suami. Karena saya bukanlah satu-satunya istri, saya harus bersaing dengan para istri yg lain. Betapa merendahkannya keadaan ini di mana saya harus bersaing dengan perempuan lain hanya untuk menyenangkan seorang laki-laki! Jika saya perempuan satu-satunya, saya bisa bilang tidak dan menerangkan kenapa saya tidak mau menyenangkan dia. Tapi karena keadaan poligami ini, saya tidak dapat menolak dia. Jika saya tidak memenuhi keinginannya, suami akan bilang dia bisa pergi ke istri lainnya dan silahkan saja saya berontak, karena ini tidak ada pengaruhnya. Dia benar.

Jika saya perempuan Barat, saya sudah bisa minta cerai. Ini mustahil bagi saya sekarang karena praktek poligami bukan dianggap sebagai alasan yang sah untuk minta cerai. Jika saya perempuan Barat, saya punya hak untuk marah pada suami karena punya perempuan lain. Tapi dalam Islam, saya tidak berhak marah, karena secara moral pria Muslim diijinkan punya banyak perempuan (istri).

Apalagi saya punya tanggungan anak. Jika aku minta cerai, anak-anakku akan merana akibat ibu tiri, karena dalam Islam anak ikut ayah. Sungguh menyakitkan melihat suami saya mencumbui perempuan lain. Saya bukan binatang; saya manusia berperasaan. Sama seperti pria, saya pun bisa cemburu. Tapi siapa yang peduli dgn perasaan perempuan macam saya?

Baru-baru ini aku menerima hadiah sebuah buku yang berjudul “Bagaimana Caranya Menjadi Muslimah yang Baik”. Untuk jadi Muslimah yang baik, kata buku itu, perempuan harus menyenangkan hati suami dan melupakan diri sendiri – ini sih sudah kuketahui. Ini bukan barang baru!

Jika aku seorang pacar gelap, aku akan dicintai. Sebagai seorang perempuan Muslim, aku hanyalah sebuah benda pemuas birahi, tempat produksi anak, dan babu suami. Aku hidup untuk melayani dia dan untuk menyenangkan dia.

Untungnya, aku kini hidup di negara “kafir” Barat (Inggris). Jadi ada harapan bagiku. Aku BISA berontak dan aku AKAN berontak. Aku hanya kasihan sama saudari-saudariku yg masih berada di negara-negara Islam.

Memang ada pria barat yang memukuli istri. Tetapi mereka akan dihukum. Mereka TIDAK dianjurkan oleh agama mereka untuk memukuli istri mereka. Lain dgn para pria Muslim.

Pria Muslim berkata –menurut Quran-- mereka diperbolehkan untuk memukul istri-istri mereka dengan ‘perlahan’. Mana perintahnya di Qur’an bahwa pria disuruh memukul istri-istri mereka dengan ‘perlahan’? Terus terang, aku muak dengan diskusi ini. Ada lagi yang bilang bahwa yang dimaksud adalah memukul dengan 'saputangan'. Bagaimana pula seorang pria menertibkan istrinya bahkan dengan 'saputangan'?

Nah, adakah pembaca perempuan yang pernah dipukuli pakai sikat gigi atau sapu tangan? Percayalah, ini sama rendahnya dgn dipukuli pakai rotan (rotan ini disimpan suamiku di rumah untuk jaga-jaga kalau ada yang membuatnya sangat tersinggung). Kamu akan merasa seperti anak-anak yang tidak taat dan harus dihukum. Aku merasa sangat bodoh dan merana. Jika aku mengadu ke imam, dia akan berkata memang pria diijinkan untuk menertibkan istrinya yang tidak nurut. Iya, Islam memang menganggap kita (perempuan) tolol. Jika suamiku memukulku, dia selalu berkata ini demi kebaikanku. Jika aku nurut, aku akan masuk Surga. TAPI jika aku digebuki sampai parah, aku butuh saksi-saksi. Bukti luka di badan tidak cukup! Percayalah pembaca, ini semua terjadi DI INGGRIS.

Muslim hidup di dunia mereka sendiri; mereka tidak tertarik pada hukum sekuler yang dibuat untuk melindungi perempuan.

Bayangkan rasanya hidup di negara Islam? Bagaimana rasanya dikatakan bahwa engkau 'kurang dalam kecerdasan dan agama' (lihat hadis)? Suamiku tidak menaruh banyak perhatian akan apa yang dikatakan istri-istrinya karena kami ‘penuh kekurangan’. Kami hanya numpang hidup untuk melahirkan dan membesarkan anak. Hanya itu saja. Jika aku bertanya pada suamiku apakah aku boleh kerja, dia hanya tertawa dan berkata bahwa dia merasa kasihan pada para majikan yang punya anak buah perempuan. Tidak ada majikan yang sukses dalam bisnisnya jika punya tenaga kerja perempuan.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin para perempuan merdeka di Arab rela tunduk pada hinaan dan tuntutan seperti yang diterapkan Muhamad? Bagaimana mungkin perempuan-perempuan ini bisa percaya pada Muhamad? Sudah jelas jawabnya bagiku. Ingat? Kita para perempuan adalah penghuni mayoritas Neraka. Sayang sekali, para perempuan Arab yang gampang terpengaruh itu ditipu untuk percaya kebohongan ini dan lalu melupakan semua hak-hak mereka.

Jika aku tidak mau berhubungan seks, tidak ada seorang pun yang menghormati keputusanku. Jika aku menolak keinginannya, aku akan dipaksa sampai aku tunduk. Pria Muslim biasa berkata adalah wajar saja jika pria berselera pada banyak perempuan. Sepanjang yang kuketahui, agama itu kan seharusnya untuk menolong orang untuk mencapai standar moralitas yang tertinggi. Dengan bantuan agama, orang seharusnya menolak untuk mengikuti nalurinya yang penuh dosa. Tetapi Islam malahan membenarkan sifat bawaan yang paling jelek dalam diri manusia. Kaum pria Muslim mungkin saja ingin berhubungan seks dengan sebanyak mungkin perempuan, tapi mereka hidup di masyarakat beradab. Dapatkah mereka memuaskan sifat kebinatangan ini dan tetap dianggap sebagai manusia beradab?

Agama lain –yg menurut islam, kafir-- mendukung monogami. Kamu akan menjadi orang yang lebih berakhlak jika kamu punya satu pasangan hidup saja dan melawan keinginan hatimu yang penuh dosa. Jika kamu seorang pria Muslim, kamu dapat kekuasaan penuh untuk jadi binatang.

Pengalamanku dengan suamiku membuktikan bahwa memang sebaiknya aku tunduk saja pada keinginannya dan melayaninya secara seksual kapanpun dia ingin, bahkan jika aku sedang tidak siap. Bagaimanapun juga aku tidak ingin ditabokin pakai rotan khusus itu.

Jika seorang perempuan Muslim ingin berontak, dia dianggap tidak taat dan dipukuli. Jika dia mempertanyakan Islam, dia dijawab dengan ayat-ayat kutipan Qur’an yang mengancam hukuman dibakar di Neraka.

Yah, begitulah kesamaan hak (gender) dalam Islam!



* Komentar
FFI www.indonesia.faithfreedom.org:
Pembaca di Indonesia harus ingat bahwa semakin tinggi kadar Islam sebuah negara, semakin menurun status/hak perempuan. Tidak percaya? Tanya sendiri para TKW kita yang baru pulang dari Saudi. Jalan-jalan dong ke Pakistan. 90% perempuan Pakistan menurut badan internasional pernah mengalami tamparan, pukulan, pelecehan seksual oleh suami.
Nah, masih ada muslimah yang mau mengganti UUD45 dengan Syariah? Kalau ada, kami ucapkan hati-hati ya bu! Bahkan nanti puteri-puteri anda yg berumur 9 tahun (sperti Aisyah) itupun sah dikawini oom-oom peot macam Datuk “Muhammad” Maringgih. Jangan bilang tidak ada yang memperingatkanmu, yah?


=======================

Referensi lebih lanjut, ttg Kekerasan Terhadap Perempuan,
Klik di links berikut
:

· Memperkosa Perempuan Eropa Yg Tidak Berhijab

· Muslim Gang Rapes and the Aussie Riots. Setelah bersumpah pada Qur’an, lelaki yg hanya dikenal dgn initial MSK mengatakan kpd pengadilah bahwa ia melakukan 4 penyerangan terhdp para gadis muda karena MEREKA TIDAK BERHAK MENOLAK, KARENA MEREKA TIDAK MENGENAKAN JILBAB. Oleh karena itu, kata sang pemerkosa, “Saya tidak melakukan kesalahan apapun.”

· RAKYAT AUSTRALIA MARAH BESAR ketika Sheik Lebanon, Faiz Mohammed, memberikan kuliah di Sydney dgn mengatakan bahwa para korban pemerkosaan tidak boleh menyalahkan orang lain, kecuali diri sendiri. Perempuan, katanya, yg mengenakan pakaian minim, (sengaja) mengundang lelaki utk memperkosa mereka.


Beberapa bulan sebelumnya di Kopenhagen, Shahid Mehdi mengundang kemarahan ketika ia mengatakan bahwa perempuan yg tidak mengenakan jilbab memang sengaja minta diperkosa.


Dan secara sinkronis di thn 2004, pakar Islam Mesir; Sheikh Yusaf al-Qaradawi mengatakan bahwa korban perkosaan harus dihukum kalau mereka mengenakan baju minim saat mereka diperkosa. Katanya, “Agar bebas dari kesalahan, perempuan yg diperkosa harus menunjukkan kelakuan yg baik (baca: pakai jilbab).”

Another Thing:

FUNNY & ABSURD HADIST

Sahih Bukhari Volume 1, Book 6, Number 301

Diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri:

Pada suatu ketika Nabi Tuhan pergi ke Mushalla (untuk beribadah seperti yang biasa dilakukan pada Idul Adha atau Idul Fitri). Lalu lewatlah beberapa wanita dan Nabi berkata kepadanya, “Hai Wanita! berilah aku zakat, karena aku melihat bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kamu (wanita).”

Kemudian bertanyalah para wanita itu, ”Mengapa demikian, ya utusan Allah?”.

Jawab Nabi, ”Karena kamu sering mencaci maki dan tidak mensyukuri suami-mu. Tidak pernah aku melihat orang lain yang lebih bodoh dalam bidang ilmu pengetahuan dan agama dibanding kamu. Bahkan kamu bisa membuat laki-laki yang bijaksana menjadi abu.”

Tanya para wanita itu lagi, ”Ya Nabi Allah, apa kekurangan kami di bidang ilmu pengetahuan dan agama?”

Jawab Nabi, “Bukankah suara 2 orang wanita sebanding dengan suara seorang pria?” Para wanita itu mengiyakan.

Lanjut Nabi, ”Inilah kekurangan para wanita dalam bidang ilmu pengetahuan. Bukankah seorang wanita tidak bisa sholat ataupun puasa pada saat dia menstruasi?” Para Wanita itu mengiyakan lagi.

Kata Nabi, ”Itulah kekurangan mereka di bidang agama”.

* kasiaaannnn deh lu, sial bener jd perempuan muslim…hiiksss…