SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all




DEBAT ALI SINA Vs. WAQAS,

TTG AYAT 9:5

Mengenai Surat AT TAUBAH. Terjemahan ini sengaja saya ambil bagian yg hanya bahasan utk Surat ini. Kalian bisa baca lengkapnya di-link-ini.

Debat Ali Sina's dg Waqas dan Imamnya

Bismillah hir rehman nir raheem
Mr Ali Sina,
Pertanyaanmu adalah : Allah berkata bahwa membunuh kaffir didalam Quran adalah OK.
Beberapa ayat yg dipilih dari Quran sering disengaja salah kutip utk menghidupkan mitos bahwa Islam mendukung kekerasan, dan mendesak umatnya utk membunuh mereka yg ada diluar islam.

Ayat dari Surat At Taubah
Ayat berikut Surat At Taubah sangat sering digunakan oleh para pengritik Islam, utk menunjukan bahwa Islam mendukung kekerasan, banjir darah dan kebrutalan: “bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka.” Al-Quran 9.5.

Konteks dari ayat ini selama peperangan.
Para pengritik Islam sebenarnya mengutip ayat ini keluar dari konteksnya. Untuk mengerti didalam konteksnya, kita perlu membaca dari ayat 1 surat ini. Dikatakan bahwa ada Perjanjian Damai antara Kaum Muslim dan Kaum Musrik (Pagan) di Mekkah. Perjanjian ini dilanggar oleh kaum Musrik Mekah. Periode empat bulan diberikan kepada kaum musrik Mekah utk memperbaikinya. Jika tidak maka perang akan dikibarkan melawan mereka. Ayat 5 dari Surat Taubah berkata: “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Quran 9:5).
Ayat ini dikutip selama peperangan.

---------------------------------------------

Jawaban A SINA:

Dear Waqas:
Saya telah menjelaskan hal ini dalam debat saya dg Edip Yuksel, salah satu pemimpin kelompok yg percaya “Quran Only” (tanpa Hadis). Saya ulangi disini.

Dlm Surat yg disebut Bara’at atau At Taubah (Deliverance, declaration of immunity atau ultimatum), Muhammad mengklaim bahwa Allah telah melepaskan dia dari noda dan mengijinkan dia utk memutuskan semua perjanjiannya dg kaum musrik (Pagan). Dalam ayat 3 Muhammad sendiri berkata bahwa dialah yg memutuskan perjanjian.

“Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kewajiban (perjanjian dg) orang-orang musyrikin.“

Mari kita lihat latar belakangnya.

Dua tahun sebelumnya, Muhammad dgn 1500 orangnya memutuskan berangkat ke Mekah utk berhaji. Mekah tidak suka ini. Bertahun-tahun lamanya Muhammad mencela mereka, merampok karavan mereka dan membunuh orang-orang mereka. Sekarang dia datang lagi, dgn anak buah sampai lebih dari seribu, bersenjata pula !

Muhammad menempatkan orang-orangnya di Hudaibiyah dan perundinganpun dimulai. Akhirnya mereka setuju bahwa Muhammad dan orang-orangnya harus mundur. Mereka juga tidak boleh merampok karavan-karavan orang Mekah. Juga jika ada anak muda yg kabur ke Medinah dan ingin bergabung dng gerombolan gangsternya, dan orang tua anak itu tidak setuju, dia wajib mengembalikan anak tsb pada orang Mekah. Sebagai imbalannya, jika semua syarat-syarat dari perjanjian itu dijalankan oleh Muhammad dan gangnya, mereka dapat kembali tahun depan, tanpa senjata dan melakukan kegiatan hajinya. Sementara orang-orang Mekah akan menunggu diluar kota, agar tidak terjadi keributan.

Hal ini sulit dimengerti bagi kita utk. Tapi Mekah adalah tempat keramat bagi orang Arab dan meskipun mereka bermusuhan, mereka tidak akan berperang didalam lingkungan kota. Mekah juga tidak pernah menolak siapapun yg datang kesana. Bahkan semua suku Arab menyimpan patung sembahannya didalam Kabah – sampai berjumlah 360 patung.

Syarat-syarat dari perjanjian itu tidak menyenangkan Muslim. Bahkan Omar sangat marah hingga dia mulai meragukan Muhammad. Abu Bakr membujuknya agar pergi saja.

Muhammad merasakan bahwa anak buahnya mulai risih dan memutuskan utk memberi mereka kemenangan dan harta rampasan agar mereka senang dan tidak berontak terhadap muhammad. Dia korbankan untanya di Hudaibiyyah dan para pengikutnya yg marah itu juga melakukan hal sama. Kemudian dia menyuruh mereka utk berangkat kearah utara dan mereka tidak masuk Medinah melainkan melewati kota itu dan menyerang Khaibar. Benteng Khaibar diserang mendadak. Penduduknya tidak siap sama sekali. Mereka tidak bersenjata dan sebagian besar sedang keluar rumah.

Diceritakan oleh Abdul Aziz:
Anas bilang, ‘Waktu rasul menyerbu Khaibar, kita ditawarkan sholat ied disana (sekali setahun dipagi hari) ketika itu masih gelap. Nabi menunggang onta dan Abu Talha juga dan saya menunggang dibelakang Abu Talha. Nabi menunggang melalui jalan kecil di Khaibar dan lutut saya menyentuh paha sang nabi. Ketika dia masuk kota, dia berkata, ‘Allahu Akbar! Khaibar hancur. Setiap kita mendekat (utk menyerbu) sebuah bangsa (yg bermusuhan) maka kehancuran dipagi hari bagi mereka yg telah diperingatkan.” Dia mengulang ini tiga kali. Banyak orang yg berangkat kerja berteriak, “Muhammad!! (datang).’ (Yang lain berteriak menambahkan, “dg tentaranya.”) Kita menaklukan Khaibar, mengambil tawanan dan barang rampasan dikumpulkan (Sahih Bukhari 1.367).

Dua tahun setelah ia menandatangani perjanjian dg orang Mekah, ia telah cukup kuat utk melanggarnya. Ia bergabung dg sekelompok arab2 lain yg dg bodohnya berpikir bahwa jika mereka bergabung dgnya, mereka tidak akan diserang. Salah sekali ! Jadi mereka menemani dia dan menempatkan tentara mereka disekeliling Mekah. Muhammad mengancam orang-orang Mekah utk menyerah atau mati. Kota itu menyerah karena Bani Quraish melihat bahwa Muhammad membawa 10.000 orang. Dan juga karena ada pengkhianatan dan akal bulus dari pamannya Muhammad, Abbas. Jadi Muhammadlah yg melanggar perjanjian dan bukan kaum Musrikin. Quran memastikan hal ini.

Surat 9 adalah surat terakhir yg ditulis Muhammad. Bagian pertama dari teksnya adalah pidato dari Ali yg membaca atas nama Muhammad selama naik haji sesudah Mekah jatuh ketangan uslim. Muhammad sakit dan sekarat, shg tidak datang. Ali membaca pesan in utk semua yg hadir, kaum muslim dan kaum musrik, yg sedang melakukan Haji mereka. Ini terakhir kali kaum musrik melakukan haji disana.

Dalam pidato ini (Bara’at), dia mengumumkan kpd kaum musrik utk masuk islam atau mati. Dia beri mereka waktu empat bulan perlindungan utk kembali kerumah dan setelah itu mereka menjadi target pemerasan bagi muslim. Setelah empat bulan ini, mereka harus menerima islam dan membayar Jizyah/pajak atau mereka akan diburu dimana saja mereka ditemukan dan dibunuh. (Quran 9:5)

Perihal pelanggaran janjinya, Muhammad tidak pernah menunjukkan sedikitpun keraguan. Dia melanggar janji kapanpun selama itu menguntungkan dia. Utk membenarkan pengkhianatannya dia bilang bahwa pihak musuh toh akan melanggar janjinya maka tidak apa-apa jika dia melanggar lebih dahulu.

“(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” 8:56

“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang sama. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. 8:58


Perhatikan benar-benar kalimatnya. Jika kamu khawatir akan pengkhianatan, kembalikan perjanjian itu pada mereka. Dg kata lain berkhianatlah jika kamu ‘takut’ yg lain akan mengkhianatimu. Ini mengijinkan Muhammad utk melanggar perjanjiannya secara berkhianat kapanpun dia mau dg hanya mengatakan bahwa dia takut dikhianati.

Ini ciri khas cara pikir orang narsisis yg merasa kurang dihormati orang lain dan paranoid bahwa orang lain akan melanggar perjanjian.

Dalam Surat ini Muhammad bilang bahwa jika satu dari antara kaum Musrik meminta suaka haruslah dikabulkan agar dia dapat masuk islam. Dgn begitu korban2 islam tidak dapat meminta suaka dan tidak dapat hidup dg bebas. Mereka hanya akan diberi suaka secara bersyarat : jika mereka masuk islam dan membayar zakat dan ikut serta dlm Jihad dikemudian hari atau menjadi dhimmi dan membayar jizyah, dgn kata lain: menyerah dan tunduk pada Islam.

Anda harus ingat bahwa Muslimlah sang penyerang. Jadi tidak masuk akal utk bilang: 'Biarkan korbanmu pergi dan temani sampai selamat jika mereka berhenti membela diri sendiri.' Jika itu memang arti dari ayat ini, mengapa dong dlm Ayat 7, Muhamad berjanji utk membiarkan hidup mereka yg tetap tidak percaya padanya selama empat bulan tapi tidak lebih dari itu?

Dalam Ayat 8 ia mencoba membenarkan pengkhianatannya dg menyalahkan korban dan mengklaim bahwa mereka juga akan berkhianat. Tapi apa kita punya bukti bahwa kaum Musyrik pernah memutuskan perjanjian mereka dg Muhammad?

Tidak Ada!

Sejarah yg ditulis oleh Muslim hanya menunjukan bahwa Muhammadlah yg melanggar semua perjanjian. Tapi dalam setiap peristiwa pengkhianatan itu dia selalu menyalahkan korbannya, menuduh mereka ‘berkomplot’ dan ‘bermaksud’ utk melanggar perjanjian dan dg begitu dia tidak punya pilihan lain tapi utk melanggar perjanjian dan menyerang mereka secara tiba-tiba.

Dalam Ayat 9 dan 10 ia menuduh kaum pagan tidak hormat bahkan pada hubungan kekerabatan. Ini betul-betul bohong habis ! Kaum Pagan mencintai anak-anak mereka yg telah menjadi korban dari grup pemujaan Muhammad. Mereka tidak ingin membunuh mereka dan inilah titik yg mudah diserang yg menjadi kelemahan mereka. Ini memberi Muhammad kekuatan ekstra yg menyuruh para pengikutnya bahwa mereka harus menghindari ayah dan saudara mereka yg tidak percaya dan bahkan membunuh mereka.

Sekarang, dinamisme inilah penyebab kelemahan dunia beradab. Sementara dunia beradab tidak mau berurusan dg muslim lewat jalan kasar dan mencoba menghormati hak-hak azasi mereka, muslim tidak sedikitpun memiliki perasaan ini. Malah mereka siap membunuh berapapun orang-orang non muslim dg tenang, tanpa rasa bersalah.

Contoh yg tepat utk ini adalah Peperangan Badar.

Abu Sufyan diperingatkan akan rencana Muhammad utk menyerang karavan pimpinannya. Dia minta tolong kaum Quraish. Namun tanpa pertolonganpun, ia berhasil lolos dg cara merubah rute karavannya. Tetapi ketika mencapai Mekah, dia diberitahu bahwa kaum Quraish telah berangkat utk membantunya, menghadapi Muhammad. Dia kirim utusan utk menarik mereka kembali. Para penatua berdebat dan banyak dari mereka yg kembali. Tapi ditolak oleh Abul Hakam dan mereka yg bosan dg tantangan dan ejekan terus menerus dari Muhammad memutuskan utk terus maju.

Sebelum berpapasan dg pihak muslim, kelompok lain dari mereka yg dikepalai oleh Haakim Ibnu Hizam, keponakan Khadijah (yg mengirim makanan pada Muhammad dan gangnya ketika mereka ribut dg Abu Talib beberapa tahun sebelumnya) disebut-sebut mendesak menawarkan nasihatnya: “Bila kita nanti bertempur dan mengucurkan darah saudara dan kerabat kita, lalu apa gunanya semua itu bagi kita? Mari kita kembali, dan kita akan mengurus dan bertanggung jawab mengenai uang darah utk Amir yg terbunuh di Nakhlah.”

Amir yg disebut diatas tadi dibunuh oleh gangnya Muhammad beberapa bulan sebelumnya dan dialah darah pertama yg mengalir oleh Islam. Namun Abul Hakam tetap mendorong tentara utk maju. “Jika kita kembali sekarang” katanya, “pasti kita dikatakan pengecut.”

Jadi kau bisa melihat bahwa meski dg fakta bahwa walau Muslim telah membunuh seorang Mekah, orang-orang Mekah tetap tidak mau membunuh orang-orang Muslim karena orang-orang tidak bermoral ini adalah anak-anak dan saudara-saudara mereka sendiri. Dan inilah sebab utama kekalahan mereka di Badar. Mereka ragu utk membunuh kerabat mereka sendiri sedangkan muslim tidak punya keraguan itu.

Dalam peperangan, Haakim Ibnu Hizam ditangkap dalam perang Uhud dan walau ia sebelumnya orang yg selalu memperlakukan Muhamad dgn baik, ia tetap dibunuh tanpa rasa terima kasih.

Bandingkanlah sikap orang-orang Mekah ini dgn apa yg diperintahkan Muhammad kpd pengikutnya ttg bagaimana mereka harus memperlakukan para kerabat mereka yg kafir: Suku Quraish, terpancing oleh serangan berulang-ulang thd karavan mereka dan darah mereka telah mengalir di Nakhlah. Tapi itu belum cukup bagi mereka utk melancarkan perang dan bahkan pada detik menjelang perangpun, mereka masih terbujuk oleh perasaan kasih mereka terhdp Muslim dan memilih utk kembali ke Mekah.

Dilain pihak, Muslim, meski mereka adalah penyerang, mereka membiarkan diri dipanas-panasi oleh ingatan akan luka mereka sebelumnya, oleh pepatah bahwa iman mereka memutuskan semua hubungan keduniawian kalau mereka keluar dari islam dan oleh fanatisme dashyat bagi nabi mereka.

Waqidi (hal.89) mengungkapkan bahwa Muhammad memimpin para muslim dalam sholat dan berdiri setelah bersujud, lalu meneriakkan kutukan Allah pada kaum Mekah dan berdoa:

“O Allah! Jangan biarkan Abu Jahil (Abul Hakam) lolos, Pharaoh mereka! Tuhan, jangan biarkan Zamaa lolos; lebih baik jadikan mata ayahnya berlinang air mata, dan menjadi buta!”

Kebencian Muhammad tidak melunak dan para pengikutnya sama-sama meminum semangat yg menggebu-gebu.

Diceritakan mengenai Abu Hodhaifa, Muslim muda Mekah yg ikut dalam perang Badar melawan ayahnya yg berada di pihak Quraish. Diceritakan, ketika Muhammad menyuruh pengikutnya utk meloloskan Abass, pamannya, yg juga dipihak Quraish, Hodhaifa berteriak, “Apa? Bukankah kita membunuh ayah kita, saudara kita, paman kita dll, tapi tidak (membunuh) Abbas? Tidak, tapi saya akan membunuhnya jika menemukannya.”
Mendengar komentar yg tidak sepantasnya ini, Omar, dgn gaya biasanya yaitu menjilat utk menunjukan kesetiaan, menarik pedangnya dan menatap sang nabi menunggu isyarat utk memancung anak muda tak sopan ini seketika juga. [Waqidi hal 75].

Ancaman ini punya efek langsung. Perubahan dramatis terjadi pada kelakuan Hodhaifa dan kita melihat hal ini setelah peperangan. Ia tunduk total dan menjadi orang yg berbeda. Waktu ia melihat ayahnya yg sudah terbunuh dan mayatnya diseret tanpa upacara dan dibuang kedalam sumur, dia diliputi kesedihan dan mulai menangis. “Apa?” tanya Muhammad “kamu sedih atas kematian ayahmu?” “Bukan begitu, ya rasul Allah!” jawab Hodhaifa, “Saya tidak ragu akan keadilan terhdp takdir ayah saya; tapi saya kenal bagaimana bijaksananya dia dan baik hatinya, dan saya percaya bahwa Tuhan akan membimbingnya kedalam keimanan (Islam). Tapi sekarang melihat dia terbunuh, harapan (agar ayah masuk Islam) saya hancur! – karena itu saya berduka.” Kali ini Muhammad senang dg jawabannya, dia menghibur Abu Hodhaifa, memberkahi dia; dan berkata, “Ini hal baik.” [Waqidi, hal 106; Sira hal 230; Tabari hal 294]

Ketidaksenangan Muhammad akan ketidaksopanan Hodhaifa karena menolak mentaati kata-katanya dan reaksi langsung dari Omar yg mengancam membunuhnya seketika itu juga, merupakan perangsang kuat hingga Hodhaifa langsung mengubah sikapnya dan sehari kemudian dia bahkan melihat “keadilan” dalam pembunuhan ayahnya. Sekali Hodhaifa kehilangan ayahnya, yg mana pembunuhannya merupakan hasil dari tindakannya yg berkomplot dg para pembunuh ini, tidak ada jalan kembali baginya. Dia harus membenarkan apa yg telah dilakukannya dan merasionalisasi pembunuhan ayahnya. Sadar akan hal ini dan suara hatinya merasa salah pastilah sangat menyakitkan dan memalukan. Dia harus terus berjalan dijalan yg telah dia ambil utk membenarkan tindakan-tindakannya.

Bukti sejarah ini menunjukan, Muslim adalah pihak penyerang, bukan kaum pagan dan Muhammadlah yg menyuruh para pengikutnya utk membenci dan membunuh kerabat mereka sendiri, bukan sebaliknya. Setelah kejadian 11 September 2001, dunia dikagetkan melihat bagaimana kaum muslim tidak malu-malu melakukan kejahatan dan lalu menyalahkan korbannya. Ini adalah Sunah yg telah ditetapkan oleh nabi mereka. Inilah cara berpikir Muslim.

Pada Perang Badar, Nadir Ibnu Harith, keponakan Muhammad menjadi tawanan perang. Ia dibawa menghadap Muhammad. Tawanan sial ini memohon pada Musab, penangkapnya, utk membelanya. Musab mengingatkan bahwa dia telah menyangkal iman (Islam) dan mengejek Muhammad dg puisi-puisinya. “Ah!” kata Nadir, “kalau saja kaum Quraish menangkapmu, mereka tidak akan pernah membunuhmu!” “Mungkin,” kata Musab, “Tapi saya tidak spt kalian; Islam telah memutuskan semua ikatan.”

Memang muslim tidak punya perasaan kasih terhadap kerabat mereka yg non-Muslim dan bahkan tega membunuh orangtua dan saudara mereka yg tidak percaya dg sikap tanpa ragu, tanpa rasa bersalah.

Ayat berikut dari Quran memastikan fakta bahwa Muhammad bilang pada pengikutnya utk bahkan membenci ayah dan saudara mereka sendiri jika mereka tidak percaya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi pelindung bagi bapak-bapak dan saudara-saudaramu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan...” 9.23

Muhammad berulang-ulang menginstruksikan para pengikutnya agar jangan berteman dg orang-orang kafir 31:15 dan bahkan membuat tuhan
khayalannya berkata: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.” 9.113

Ketakutannya begitu besar hingga dia bilang pada pengikutnya “Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah” 8.72

Dan lebih jauh lagi dia mengatakan pada mereka jika ada orang beriman yg berontak “Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,” 4.89

Mari kita lanjutkan dg Surat Bara’at. Ayat 11 dan 12 bilang bahwa hanya jika orang kafir masuk islam mereka akan dianggap sebagai saudara (dalam iman) tapi jika mereka memutuskan utk mempraktekkan kebebasan kepercayaan mereka harus dilawan dan ditangkap. Ayat 13 lebih mengobarkan kebencian dan keteguhan Muslim dalam permusuhannya dg orang kafir dan ayat 14 menjelaskan bahwa orang kafir harus dilawan dan dihukum oleh tangan Muslim. Inilah ayat yg oleh Osama Bin Laden dan teroris lain dipakai utk membenarkan kejahatan kemanusiaan mereka. Ayat ini menjelaskan bahwa hukuman utk kafir tidak berada ditangan Tuhan saja tapi juga ditangan Muslim.


Ini menjawab bualan para pembela islam yg munafik yg menipu dg mencoba menggambarkan islam sebagai agama damai, dan tidak henti2nya merengek bahwa para teroris salah menafsirkan Quran.

Dalam ayat 17 hingga 19 Muhammad melarang kaum pagan utk mengunjungi atau memelihara Mesjid Agung Kabah. Ini pertama kalinya dalam sejarah dunia bahwa sebuah kuil dijadikan obyek 'religious apartheid.' Selama ribuan tahun, Mekah mengijinkan pengikut semua kepercayaan utk datang ke Kabah dan memuja dewa-dewi mereka dalam suasana hubungan yg akrab. Hal itu berubah ketika Muhammad berkuasa dan mulai memperkenalkan sebuah era yg ditandai dg kefanatikan dan kebencian agama, yg masing berlangsung hingga hari ini.

Ayat 25 dan 26 membicarakan mengenai kekalahan muslim di Hunai, meski mereka berjumlah besar dan kemudian detail kemenangan mereka kemudian bisa ditemukan didalam Sirat Rasulullah.

Dibawah ini adalah seluruh Surat Bara’at. Sisa dari surat in disebut Taubah dan hal ini berhubungan dg kejadian lain yg tidak bertalian.

009:001* (Inilah pernyataan) pemutusan perhubungan daripada Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka).

009:002* Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir.

009:003* Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari (perjanjian dg) orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertobat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

009:004* kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian) mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

009:005* * Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

009:006 Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.

009:007* Bagaimana bisa ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam? maka selama ini berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

009:008* Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh keuntungan terhadap kamu, mereka tidak menghormati hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian).

009:009* Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.

009:010* Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

009:011* Jika mereka bertobat, mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.

009:012* Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.

009:013* Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

009:014* Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman,

009:015* dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

009:016* Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

009:017* Tidak pantas menggabungkan tuhan (dewa) dg Allah, utk mengunjungi atau memelihara mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.

009:018* Mesjid Allah harus dikunjungi dan dipelihara oleh orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari terakhir, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

009:019* Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang lalim.

009:020* Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.

009:021* Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal,

009:022* mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

009:023* Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadi pelindung bapak-bapak dan saudara-saudaramu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu melindungi, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.

009:024* Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

009:025* Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai

009:026* Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.

009:027* Sesudah itu Allah menerima tobat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

009:028* Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

009:029* * Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
----------------

WAQAS:

Contoh perang antara Amerika dan Vietnam.
Kita tahu bahwa AS pernah perang melawan vietnam. Seandainya Presiden Amerika atau Jendral angkatan perang AS menyuruh tentara AS agar Dimanapun kamu temukan orang vietnam, bunuhlah mereka”. Tanpa memberi konteks kalimatnya, si Jendral AS akan nampak seperti tukang jagal. Tapi jika saya membela pernyataannya itu dgn mengutip konteksnya, bahwa ia berkata itu selama perang, akan terdengar lebih logis, karena dia mencoba menaikkan moral dari tentara amerika selama perang.

Ayat 9:5 dikutip utk menaikan moral dari muslim selama perang.
Sama juga dalam Surat Taubah bab 9 ayat 5 dalam Quran yg berkata, ‘bunuh para musrikin dimanapun kamu temukan”, selama perang utk menaikan moral dari tentara muslim. Apa yg Quran katakan pada tentara muslim adalah, jangan takut selama perang; dimanapun kamu temukan musuh bunuh mereka.

-----------------------

A SINA:

Jika presiden AS manapun mengatakan hal itu dalam perang manapun, maka dia harus diadili sebagai penjahat perang ('war criminal'). Bahkan dalam Perang Vietnam tujuan AS bukanlah utk membunuh orang-orang Vietnam dimanapun mereka temukan. Kegilaan ini hanya muncul pada Muhammad dan para pengikutnya. Amerika pergi ke Vietnam utk menjawab permintaan bantuan dan mempertahankan pemerintahan sah dari jerat-jerat Komunis. Mereka kesana utk menolong dan melindungi penduduk dan bukan utk membunuh orang Vietnam dimanapun mereka temukan.

Ya, tentara AS terlibat banyak kasus pelanggaran hak azasi, tapi bagaimanapun, bukan itu maksud dari orang-orang Amerika. Sudah beratus-ratus kali saya mendengar jawaban Muslim yg klise ini, yg akhirnya hanya menunjukkan ketidakmampuan muslim utk membedakan mana yg salah dan mana yang benar. Mereka mencoba membenarkan tindakan jahat Muhammad dengan hipotesa yg salah.

Sekarang, misal sebuah pemerintahan, bukan AS, tapi rejim yg benar-benar jahat seperti Hitler menyuruh tentaranya utk membunuh, misal orang Yahudi, dimanapun mereka temukan. Okay, jadi Muhammad bukan satu-satunya yg bicara begitu. Tapi Hitler adalah monster. Tidak ada yg mengikuti orang jahat itu. Tapi Muslim malah menganggapnya sebagai nabi tuhan. Disini terletak sintingnya Muslim.
------------------

WAQAS:

Pengritik loncat dari ayat 5 ke ayat 7.
Pengritik dari islam mengutip ayat yg sama, Surat Taubah bab 9 ayat 5 setelah mengutip ayat 5 mereka loncat ke ayat 7 dari Surat Taubah. Orang yg berpikiran sehat akan sadar bahwa ia melewati ayat 6.
Surat Taubah Bab 9 ayat 6 memberi jawaban pada dugaan bahwa islam menganjurkan kekerasan, kebrutalan dan banjir darah. Katanya:

“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.” [Al-Quran 9:6]

Quran tidak hanya bilang bahwa seorang musrik mencari perlindungan selama perang harus diberi perlindungan, tapi juga bahwa dia harus diantar ketempat yg aman. Dalam skenario international saat ini, bahkan Jendral yg cinta damai dan baik, selama perang mungkin akan membiarkan tentara musuh bebas, jika mereka ingin damai. Tapi Jendral mana yg akan bilang pada tentaranya, bahwa jika tentara musuh ingin damai selama perang, jangan cuma biarkan mereka bebas, tapi juga antar mereka ketempat aman?
Ini tepatnya yg Allah (swt) bilang dalam Quran mulia utk menganjurkan damai didunia.

------------------------------

A SINA :

Saya sudah terangkan arti ayat ini. Konteks dari ayat in bukanlah perang. Seperti yg saya katakan, Surat ini dikeluarkan ketika Muhammad telah menaklukan Mekah dan secara de-facto menjadi penguasa seluruh Arab. Sekarang kaum pagan adalah minoritas. Dia meminta mereka utk masuk islam atau mati. Dia bilang, jika mereka minta padamu utk menyelamatkan mereka agar mereka masuk islam (jadi dia bisa mendengar kata-kata Allah;) maka antar dia kemana dia bisa aman.

Ini bukan berarti non muslim dapat tetap memegang kepercayaan mereka dan hidup bahagia selamanya. Tujuan keseluruhan dari surat ini adalah utk memaksakan islam pada orang lain. Non muslim disini tidak menyerang siapapun. Muhammad bilang: jika mereka tidak melawan dan menyerah, jangan bunuh mereka. Ini seperti seorang gangster memegang pistol kekepalamu dan bilang kamu harus bekerja sama agar bisa selamat. Keseluruhan surat ini adalah peringatan bagi kaum Pagan. Surat ini tidak berisi anjuran damai. Surat ini memaksakan setiap orang untuk tunduk. 'Dama'i dalam Islam berbeda dengan arti damai bagi orang-orang normal (non Muslim). Dlm Islam hanya ada penundukan. Seluruh dunia harus tunduk pada Muhammad atau menghadapi kematian. Ini arti sesungguhnya dari Islam.

Dalam salah satu email anda bilang bahwa dalam banyak negara, Islam disebarkan tanpa perang. Jihad berkaki dua, satu adalah teror dan yg lainnya adalah penipuan. Muslim berkembang dg keduanya. Di Indonesia mereka menggunalan tipuan dan sekarang mereka menggunakan tekanan. Baru-baru ini, Muslim memancung kepala 3 gadis sekolah Kristen di Kota Poso, sama seperti yg mereka lakukan di Pakistan dan tempat lain. Terjadi juga 2 kali pemboman di Bali. Ini adalah taktik utk mengintimidasi non Muslim, membuat hidup mereka sengsara, mereka bebas dibunuh mereka ataupun bebas dipaksa masuk Islam.

Saya akan merespon point-point lain dalam email anda dalam beberapa hari berikutnya:

Sementara itu saya undang anda utk membaca –klik- FAQ #70, yg membicarakan subjek yg sama dg yg kita diskusikan. Disitu ditunjukkan bagaimana Muslim sengaja menampilkan dg salah sebuah kebenaran, hanya utk membuat Islam terlihat damai. Padahal faktanya jelas tidak.



Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=8764
http://www.faithfreedom.org/debates/Waqasp3.htm

pod-rock (Translator)