SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all

SAAT CENDEKIAWAN MEKAH

BERDEBAT DGN MUHAMAD

When the Arab Intellectuals Debated Muhammad
by Mumin Salih (ex Muslim) - 15 Jun, 2008



1400 thn lalu berlangsung debat yg paling penting ditempat umum di Mekah antara Muhamad dan sebuah panel orang-orang cerdik pandai Arab. Detil-detilnya tidak akan pernah kita ketahui karena Muslim sudah menyensor bagian sejarah ini. Tetapi dari apa yg tersedia, kita sudah dgn mudah bisa melihat kegagalan Muhamad dlm berdebat dgn otak-otak jitu kaum Arab jamannya. Debat ini sampai membungkam Muhamad selama bertahun-tahun dan memiliki konsekwensi parah bagi Islam.

Artikel ini dimaksudkan utk membantah Muslim jaman sekarang yg bersikeras bahwa Quran menakjubkan orang-orang Arab jaman dulu, padahal semua bukti yg diambil dari Quran jelas menunjukkan bahwa Muhamad tidak disukai orang-orang Arab sejamannya. Artikel ini juga ditulis dlm rangka menghormati kaum cerdik pandai Arab Mekah, yg MENGEKSPOS Muhamad dan bualannya.

LATAR BELAKANG

Mekah abad ke-7 adalah kota dagang dan budaya metropolitan di jazirah Arab. Prinsip tolerasi beragama memungkinkan semua suku mempraktekkan agama mereka masing-masing secara bebas dan aman. Kaum Arab jaman 'jahilyah' bukan orang-orang yg terisolasi dan terbelakang. Mereka memiliki hubungan dagang dgn negara-negara tetangga dan tahu benar akan budaya-budaya mapan yg sudah ada di bagian utara dan selatan. Bangsa Arab sudah mendirikan dua kerajaan di utara yg memiliki aliansi strategis dng bangsa Romawi dan Persia. Bangsa Arab juga memiliki budaya berpuisi yg maju.

Muhamad memanfaatkan situasi toleransi beragama itu dan menyatakan dirinya sbg nabi. Kaum Arab Mekah tidak otomatis menampiknya, namun mereka memberikannya kesempatan utk membuktikan pernyataannya itu didepan sebuah kelompok pakar yg sudah dikenal. Kaum intelektual itu termasuk Abul Hakam Ibn Hisham & Al Nadr Ibn AlHarith. Keduanya berpengalaman karena telah berkelana kemana-mana, sangat terdidik dan dikenal karena kebijakan dan pengetahuan mendalam mereka ttg budaya negara-negara tetangga. Dng pemikiran kritis dan terbuka, mereka menganalisa apa benar yg dikatakan Muhamad bahwa ia mendapat instruksi langsung dari Auwloh dlm Qurannya. Pertanyaan-pertanyaan yg dilontarkan para pengritik tsb TIDAK BERBEDA dgn apa yg ditanyakan sekarang ttg Quran --yg sampai sekarang tidak juga terjawab oleh para 'pakar' Islam [ kecuali dgn OOT & berputar-putar].

Muhamad sedang 'berdebat'

Nampaknya Muhamad sendiri kaget ketika kaum cerdik pandai Mekah dgn jitu menunjuk kpd kelemahan Quran. Mereka berulang kali mencecar jawaban tegas dan penjelasan ttg irasionalitas yg dikandung Quran, namun Muhamad cuma bisa berdiri kosong melompong, tanpa kata-kata & TELER. Debat itu mengakibatkan dirinya mengalami trauma psikologis. Ketika 'interogasi' terhdp dirinya selesai, Muhamad mengingat jalannya pembicaraan dan stress yg dialaminya hari itu. Ia mengingat pertanyaan-pertanyaan sulit yg tidak dapat dijawabnya dan menyusunnya dlm ayat-ayat baru yg dimaksudkan utk menyelamatkan harga dirinya. Ia mencatat perasaannya dlm Quran, hal yg sering dilakukannya dlm saat-aat stress.

Ini beberapa contoh ayat-ayat yg menunjukkan frustrasinya.

Dlm ayat-ayat dibawah ini, Muhamad berbicara kpd dirinya sendiri lewat Auwloh bayangannya, menuding orang Mekah 'berdada sempit' karena menolak Qurannya sbg sebuah mukjizat :

7: 2. Ini adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah ada kesempitan di dalam dadamu karenanya

11: 12. Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebahagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu...

20: 2. Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah ...

Dlm Surat 21 (Al Anbiyaa'), Muhamad secara tidak langsung mengakui kegagalannya dan menggambarkan dgn jelas penilaian orang Arab ttg dirinya dan Qurannya:

21: 5. .. Bahkan mereka berkata (pula): "(Al Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus"

Menurut ayat diatas, orang-orang Arab menggambarkan Quran sbg 'mimpi-mimpi kalut, di-ada-adakan, dan meminta Muhamad utk memberikan bukti nyata spt yg pernah dilakukan nabi-nabi terdahulu.' Ini jelas bukti bahwa kaum Arab TIDAK PERCAYA bahwa Quran adalah sebuah mukjizat. Berbeda dgn pengakuan Muslim, kaum Arab jaman dahulu sama sekali TIDAK tercengang dgn 'hebatnya' Quran. Mereka langsung tahu bahwa Muhamad CUMA MENGADA-ADA. Kaum Arab dulu sudah memiliki hubungan dgn negara-negara tetangga dan sudah mengenal cerita-cerita yg dicaplok Muhamad. Bagi mereka, Quran tidak menawarkan sesuatu yg baru kecuali hanya sbg kumpulan dongeng-dongeng lama yg di-repro dan dimodifikasi ulang:

16: 24. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Dongeng-dongengan orang-orang dahulu".

Malah dlm surat 10 (Yunus), Quran jelas menulis bgmn pihak kaum Arab menunjukkan ketidaksukaan mereka atas gaya bahasa Quran. Secara terbuka mereka meminta Muhamad agar membuang jauh-jauh omong kosongnya itu dan menyampaikan sesuatu yg lebih tinggi standarnya. Kalau tidak, mereka memintanya utk mengkoreksi dan menyunting Qurannya agar lebih dapat diterima. Jelas mana ada seseorang dgn ego besar spt Muhamad yg mampu menerima kritik bahwa Qurannya morat marit. Tapi ia tidak mampu menampik kritik para pakar. Spt yg tercermin dlm jawabannya, ia cuma bisa kaget, mengeluh, bingung dan mulai goyah. Bukannya bersikeras membela Qurannya dan mengklarifikasi bagian-bagian yg tidak jelas, malah ia tanpa malu-malu MENYALAHKAN konco paling setianya, AUWLOH! Ketika orang Mekah sekali lagi menuntut jawaban, Muhamad cuma bisa bilang : Ane nggak mampu menyampaikan hal yg lebih baik dari ini dan jangan salahkan ane, ane cuma turuti perintah auwloh, kok !

10: 15. Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: "Datangkanlah Al Qur'an yang lain dari ini atau gantilah dia". Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.

Akibatnya, hasil dari debat itu adalah terungkapnya kebohongan dan kepalsuan Muhamad. Kekalahan intelektualnya ini mempermalukannya dihadapan khalayak ramai. Auwloh mengerti benar perasaan Muhamad dan buru-buru menambahkan :

21:36. … mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok...
25: 41. mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): "Inikah orangnya yang diutus Auwloh sebagai Rasul? ...

Arab menertawakan Muhamad karena Muhamad ternyata cuma nabi memble yg ketahuan meng-ada-ada...


Setelah debat ini, Muhamad tinggal di Mekah selama 5 thn, tetapi aktivitasnya sbg 'nabi' praktis berhenti. Orang Arab Mekah memperlakukannya sbg orang gila dan menjauhkannya walau masih menghormati hak-hak sipilnya. Mereka tidak menganggapnya sbg bahaya laten dan membiarkannya dlm dunia bayangannya dan mengijinkannya percaya apapun yg diinginkannya, termasuk kunjungan Jibril setiap malam utk mengajarkannya bgm menciptakan obat-obat baru, termasuk meminum air kencing onta. Inipun ditulisnya dlm Quran, sbb :

44: 14. kemudian mereka berpaling daripadanya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang GILA.

37: 36. dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair GILA ?"

52: 29. … Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula seorang GILA ...

Tidak sedikit orang yg mengaku nabi yg hidup di jaman Arab pra-Islam. Malah BISNIS nabi berkembang subur di Arabia. Mereka datang & pergi dan tidak seorangpun mengingat nama mereka lagi. Oleh karena itu kaum Arab Mekah tidak mengacuhkan Muhammad. Strategi ini memang sukses saat ia masih di Mekah. Gerakan Muhamad bernama Islam itu hampir mati. Si nabi gadungan itu malah ingin bunuh diri!

18:6. Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an)

26:3. Boleh jadi kamu (Muhammad) akan membinasakan dirimu, karena mereka tidak beriman.

TAPI, nasib Muhamad mendadak berubah saat ia bertemu suku-suku bangsa Aws dan Khazraj dari Yathrib (Medinah). Arab-arab idiot tidak berotak ini mengijinkan Muhamad dan para pengikutnya memasuki kota mereka dan hanya dlm beberapa bulan saja ia mengambil alih kota yg menerimanya sbg tamu. Muhamad kini dapat memanfaatkan rejeki nomploknya ini utk mendirikan agama dan negara impiannya. Suku Aws dan Khazraj tidak lagi berperan dlm sejarah Islam; nama mereka hilang total dlm satu generasi setelah mereka dgn tololnya membiarkan wilayah mereka dicaplok Muhamad.

Cerita diatas menunjukkan wajah Islam sebenarnya. Muhamad kalah dlm debat intelektual, persis spt Muslim jaman sekarang, TAPI ia menang dlm debat PEDANG, yg mudah-mudahan tidak akan dimenangkan Muslim jaman sekarang. Muhamad tidak akan pernah melupakan penghinaannya secara intelektual di Mekah. Oleh karena itu ia mencari kompensasi dan membalas dendam dgn PEDANGnya. Tidak heran bahwa prioritas pertama Muhammad adalah MEMBUNUH KEDUA CENDEKIAWAN MEKAH TSB.


Muh's Dead Poets Society:

para penyair yg dibunuh Muhamad

(1) Maret 624: Al-Nadr bin al-Harith

Sebelum Muhamad hijrah, ia sering mengundang rakyat Mekah dlm sebuah pertemuan dan membujuk mereka agar berpaling pada Auwloh, sambil melantunkan Surat-surat Quran, memperingati mereka akan hukumanNya terhdp olok-olokan terhdp nabiNya. Orang Mekah bernama Al-Nadr bin al-Harith kemudian bercerita ttg pahlawan dan raja-raja Persia dgn mengatakan, “Muhamad tidak dapat bercerita sebaik saya dan cerita-ceritanya hanyalah legenda-legenda tua yg ia contek, spt yg saya sendiri juga sering lakukan.”

Kadang-kadang al-Nadr memotong pembicaraan Muhamad sampai satu ketika sang nabi membungkamnya.

Celaka bagi Nadr, ia bergabung dgn tentara Mekah guna melindungi karavan dagang yg telah diserang Muhammad pada Perampokan Badr pd th 624M. Sekitar 320 Muslim dihadapkan pada 1.000 orang Mekah. Nadr kemudian ditangkap dan sekembalinya Muhamad dari Medinah, Ali, saudara sepupu dan besan Muhamad, atas perintah Muhamad, memenggalnya, ketimbang meminta uang sandera. Ia adalah salah seorang dari 2 tawanan yg dieksekusi dan tidak diberi kesempatan agar ditukar dgn uang sandera — hanya karena ia mengolok-olok Muhamad dan menulis sajak yg mengritiknya.
--------------------------

Abul Hakam itu nama asli dari Abu Jahl (nama ejekan yang diberikan Muhammad pada paman kandungnya sendiri).

Dia mati dipancung Jihadis di Perampokan Badr. Ibn Ishaq, hal. 304

Muadh bin Amr dan dua anak muda Medina yakni Auf bin Afra dan Muwawwidh bin Afra, yang merupakan anak lelaki Afra, pergi mencari Abu Jahl untuk membunuhnya. Muadh bin Amr menemukan Abu Jahl di dalam semak-semak dan lalu menyerangnya. Dia memukul jatuh Abu Jahl ke tanah dan memotong kakinya sampai putus. Anak laki Abu Jahl yang bernama Ikrima membabat salah satu lengan Muadh bin Amr sampai bergelantungan hanya pada kulitnya saja. Muadh bin Amr lalu menggunakan kakinya untuk menarik putus lengan itu dan melanjutkan pertempuran sampai rasa sakit yang luar biasa membuatnya berhenti berkelahi.

Saat itu Muwawwidh bin Afra dan saudaranya Auf bin Afra tiba di tempat dan mereka membunuh Abu Jahl yang sudah terluka berat. Setelah membunuh Abu Jahl, mereka kembali untuk memerangi orang Quraish sampai akhirnya mereka sendiri mati terbunuh.[37]

Ketika kabar tentang Abu Jahl yang sekarat hampir mati terdengar oleh Muhammad, dia menyuruh budaknya yang bernama Abd Allah bin Masud untuk mencari mayat Abu Jahl. Abd Allah bin Masud pergi dan menemukan Abu Jahl yang sekarat, tersengal-sengal, siap menghembuskan nafas terakhir. Abu Jahl masih bernafas ketika Abd Allah bin Masud berlari menyerbu dan memenggal kepalanya dan membawa kepala itu kepada majikannya. Dengan penuh rasa suka cita Muhammad berkata,”Kepala musuh Auwloh.”

Abd Allah bin Masud lalu melemparkan kepala Abu Jahl yang penuh darah ke kaki majikannya. Muhammad berkata, ”Ini lebih berharga bagiku daripada unta-unta terbaik di seluruh Arabia.”



Sumber:

http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=26093
http://www.islam-watch.org/MuminSalih/Arab-Intellectuals-Debated-Muham mad.htm


ali5196 - Translator