SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all


Lanjutan dari Ulasan Sebelumnya




THE BIGGEST LIE
ABOUT KORAN EVER TOLD


KEBOHONGAN TERBESAR

TENTANG QURAN



S

udah berulang kali kita mendengarkan kata-kata TIDAK ADA PAKSAAN DALAM AGAMA (Q 2:256). Siapapun yg menyuarakan prinsip ini ternyata lupa memeriksa konteks ayat diatas.

Tetapi sebelum membahas yg diatas, kita harus melihat [1] kapan dan mengapa ayat itu diucapkan Muhammad dan [2] apakah, dlm prosesnya, ia mengkontradiksi ayat-ayat sebelumnya? Dan dlm hal ini, [3] apa yg terjadi?

Utk mengetahui mengapa Muhamad menganggap sesuatu hal sbg wahyu (1) kita harus melihat kronologi ayat-ayat Quran dari Hadis, Sirat dan Tafsir.

Edisi standar Mesir memberikan urutan kronologi ini. Utk Surat-surat & ayat-ayat yg datang dari periode lain dimasukkan dalam tanda kurung:

XCVI, LXVIII (17-33, 48-50 Med.), LXXIII (10 f., 20 Med.), LXXIV, I, CXI, LXXXI, LXXXVII, XCII, LXXXIX, XCIII, XCIV, CIII, C, CVIII, CII, CVII, CIX, CV, CXIII, CXIV, CXII, LIII, LXXX, XCVII, XCI, LXXXV, CVI, CI, LXXV, XCV, CIV, LXXVII (48 Med.), L (38 Med.), XC, LXXXVI, LIV (54-6 Med.), XXXVIII, VII (163-70 Med.), LXXII, XXXVI (45 Med.), XXV (68-70 Med.), XXXV, XIX (58, 71 Med.), XX

(130 f. Med.), LVI (71 f. Med.), XXVI (197, 224-7 Med.),XXVII, XXVIII (52-5 Med., 85 during Hijrah), XVII (26, 32 f., 57, 73-80 Med.), X (40, 94-6 Med.), XI (12, 17, 114 Med.), XII (1-3, 7 Med.), XV, VI (20, 23, 91,114, 141, 151-3 Med.), XXXVII, XXXI (27-9 Med.), XXXIV (6 Med.), XXXIX (52-4 Med.), XL (56 f. Med.), XLI, XLII (23-5, 27 Med.), XLIII (54 Med.), XLIV, XLV (14 Med.), XLVI (10, 15, 35 Med.), LI, LXXXVIII,XVIII (28, 83-101 Med.), XVI (126-8 Med.), LXXI, XIV (28 f. Med.), XXI, XXIII, XXXII (16-20 Med.), LII, LXVII, LXIX, LXX, LXXVIII, LXXIX, LXXXII, LXXXIV, XXX (17 Med.), XXIX (1-11 Med.), LXXXIII Hijrah, II (281 later), VIII (30-6 Mec.), III, XXXIII, LX, IV, XCIX, LVII, XLVII (13 during Hijrah), XIII, LV, LXXVI, LXV, XCVIII, LIX, XXIV, XXII, LXIII, LVIII, XLIX, LXVI, LXIV, LXI, LXII, XLVIII, V, IX (128 f. Mec.), CX.

Encyclopedia Islam juga mendetilkan kronologi Quran oleh 3 pakar Barat (Noldeke adalah salah satu pakar Qur’an terbesar di Barat). Inilah urutan kronologis ttg Surat-surat Medinah paling akhir:

Weil: 2, 98, 62, 65, 22, 4, 8, 47, 57, 3, 59, 24, 63, 33, 48, 110, 61, 60, 58, 49, 66, 9, 5.

Noldeke and Blachere: 2, 98, 64, 62, 8, 47, 3, 61, 57, 4, 65, 59, 33, 63, 24, 58, 22, 48, 66, 60, 110, 49, 9, 5.

[NOTE: Traditional Western dating breaks the chronological order of the Qur’an up into 3 or 4 groups. The last group (sometimes called "late Medinan") is presented above. There are earlier suras in both lists above, however, for space’s sake, and editing time, only the last sura grouping is presented. Note that sura 9 is the second to last in all these three scholar’s groupings]

Canon Sell dlm "The Historical Development of the Qur’an" (Perkembangan Historis Quran) hal.204, menulis bahwa Jalalu-d-Din as-Syuti (pakar Qur’an) mendaftarkan Surat 9 sbg surat sebelum surat terakhir, dan Sir William Muir (pakar Islam Barat) mencakupkan Surat 9 sbg surat terakhir.

Kesemuanya juga mencakupkan Surat 5 didekat akhir kronologi, ataupun di paling akhir. Hadis Sahih Bukhari, volume 6, book 60, #129 (atau 5.59.650), menulis:

"Surat terakhir yg diwahyukan adalah Bara’a…" Jadi Surat 9 dianggapnya salah satu yg terakhir, ataupun yang paling akhir diwahyukan. Oleh karena itu, karya 6 pakar islam top itu (3 Muslim, 3 Barat), semuanya setuju bahwa Surat 9 adalah yang terakhir atau surat sebelum yg terakhir yg diungkapkan Muhammad.


Disini kita lihat bahwa Surah 2 (atau tepatnya, Q2:156) diungkapkan pada periode permulaan kehidupan Muhamad saat ia belum memiliki cukup kekuatan agresif, sementara Surat 9 diungkapkan pada saat ia hampir mati dan sudah memiliki kekuatan tentara (baca: garong) besar.

Apakah wahyu-wahyu Muhamad paling akhir mengkontradiksi wahyu-wahyu sebelumnya? (2) Jawabannya: ABSOLUTELY, YES!

Dlm buku "Islam: Muhammad and His Religion", hal.66, pakar Islam ternama, Arthur Jeffery menulis: "Qur’an adalah unik diantara para kitab suci karena mengajarkan DOKTRIN ABROGASI, dimana Nabi bisa membatalkan atau meng-abrogasi surah-surah sebelumnya dgn surah-surah yg datang belakangan. Utk mengetahui mana Surat yg diabrogasi, kita harus menerapkan sains Quran yg dikenal sbg "Nasikh wa Mansukh", yaitu: "Para Abrogators dan yang Di-Abrogasi".

Buku ini membahas setiap Surat dan menjelaskan secara mendetil, setiap Surat yg telah dibatalkan. Dari 114 Surat, hanya 43 yg tidak dibatalkan. Kalau memang tidak ada kontradiksi, mengapa perlu menciptakan ilmu Quran ini?

Nanti kita akan membahas Q2:256.

3) Pertanyaan kita yg ketiga, apa yg terjadi ?

Ibn Warraq menyingkat konsep abrogasi Muslim sbb:
"Quran penuh dgn kontradiksi, dan orang-orang Muslim jaman Muhamad tahu benar; oleh karena itu mereka menciptakan ilmu ttg abrogasi Quran.


Ini memang doktrin yg ‘digunakan utk memenuhi kebutuhan segera yg nampaknya merupakan ciri khas karir kenabian Muhamad.’ Menurut doktrin ini, beberapa ayat Quran diabrogasi surat-surat yg dikeluarkan sesudahnya.

Ini juga yang diajarkan Muhamad sendiri dlm :
[2.106] Ayat mana saja yang Kita nasakhkan, atau Kita jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kita datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya...
(Klik-Link)

Para apologis Islam kemudian memiliki kesulitan karena semua ayat yg mempraktekkan toleransi ditemukan dlm surat-surat Mekah (ketika Muhamad belum berkuasa), dan surat-surat yg menyuruh pembunuhan, pemenggalan kepala dan penghancuran tubuh non-muslim, atau AYAT-AYAT PEDANG berasal dari jaman kemudian, jaman Medinah); ‘toleransi’ dibatalkan oleh ‘intoleransi’. Ingat bunyi AYAT PEDANG YANG PALING TERKENAL?

Surat 9 ayat 5, '...maka BUNUHLAH orang-orang musyrikin itu DI MANA SAJA kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian..’ nampaknya telah membatalkan 124 surat yg mempromosikan toleransi dan kesabaran."

Konteks sejarah Q2:256

Ini bunyinya :
[2.256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Inilah yg berkali-kali disodorkan kpd NON-Muslim utk mengelabui mereka agar percaya bahwa Islam = agama damai.

Kata surat itu, tidak ada paksaan dalam agama karena 'jalan yg benar' nampak bisa dibedakan dr 'jalan yg sesat.' Dgn kata lain, Islam benar dan agama-agama lain adalah sesat.


Tapi Muslim yg malu karena terkuaknya toleransi minim Islam, tersipu-sipu mengatakan bahwa yg dimaksudkan Allah dgn 'Jalan yg sesat' sebenarnya bukan 'agama lain,' lho jeng... Dgn kata lain, mereka yg menerima agama selain Allah juga benar dan tidak ingkar?

Kalau ini pendapat mereka, bgmn mereka dpt membenarkan prinsip Allah bahwa “Allah satu-satunya tuhan yang sejati“? Dan mengapa IA harus mengirimkan nabi utk menyatakan kebenaran kpd orang-orang yg sudah memiliki jalan kebenaran?

Alasannya dapat dilihat dari hadis (Abu Dawud, Book 14, Number 2676): Book 14, Number 2676:

Diriwayahkan Abdullah ibn Abbas:
(Dalam jaman pra-Islam) Ketika anak seorang wanita tidak kuat hidup, ia bersumpah pada dirinya, kalau anaknya selamat, ia akan menjadikannya Yahudi. Ketika Banu an-Nadir diusir (dari Arabia ), diantara mereka ada beberapa anak Ansar (para pembantu). Kita tidak akan meninggalkan anak-anak kita. Jadi Allah mewahyukan, 'Tidak ada paksaan dalam agama. Kebenaran jelas dari Kepalsuan.'

Jadi alasan bagi wahyu ini adalah jelas: wanita Yahudi Banu an-Nadir ketika diusir dari Arab, tidak mau meninggalkan anak-anak mereka dan tidak ingin memeluk Islam. Dan nabi kemudian mengungkapkan “Tidak ada paksaan dalam agama. Kebenaran jelas dari Kepalsuan.”


Sekarang, Apa Kata Ibn Ishaq ?

Ibn Ishaq meriwayahkan Ibn Abbas sbg mengatakan: telah diriwayahkan ttg seseorang dari suku Bani Salim Ibn Awf yg bernama al-Husayni yg kedua puteranya memeluk agama Kristen kecuali ia sendiri. Ia mengatakan kpd nabi: "Apakah saya akan memaksa mereka memeluk Islam?", lalu Allah menurunkan ayat itu (tidak ada paksaan dlm agama).

Namun, ayat tsb diabrogasi oleh Surat AL FATH/Bertempur:

[48.16] Katakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih".

Allah juga mengatakan:
[9.73] Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.

IA juga mengatakan,
[9.123] Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui KEKERASAN daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

Oleh karena itu semua orang didunia ini harus memeluk Islam. Jika ada yang menolak utk membayar upeti/Jizyah, mereka harus dilawan dan dibunuh. Inilah arti ‘tidak ada paksaan dalam agama’.


Edisi internet (di www.tafsir.com) ttg tafsir Ibn Kathir menunjukkan Hadis Imam Ahmad yg dianggapnya otentik/sah. Dlm hadis ini, Anas mengatakan bahwa Rasulullah mengatakan kpd seorang lelaki, "Peluklah Islam.'' Kata orang itu, "Saya tidak menyukainya.'' Nabi mengatakan, "Bahkan jika kau tidak menyukainya, karena Allah akan memberikanmu kejujuran dan keinginan sejati.'' (???makudnye ape???)

Jelas sekarang bahwa Q2:256 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); tidak lagi berlaku dan tidak lagi relevan.

Lihatlah yg berikut ini.
[3.85] Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

[48.28] Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.


Ibn Kathir mengartikan ayat ini dalam tafsirnya: (Ini merupakan) Berita Baik bahwa Muslim akan menaklukkan Dunia yg dikenal dan pada akhirnya seluruh Dunia.

Allah Yang Paling Mulia mengatakan, sementara membawa kabar baik kepada semua pengikutNya bahwa sang Rasul akan menang diatas para musuhnya dan orang-orang lain di dunia ini,

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ

(He it is Who has sent His Messenger with guidance and the religion of truth,) with beneficial knowledge and righteous good deeds. Indeed, the Islamic Shari `ah has two factors, knowledge and deeds. The true religious knowledge is by definition true, and the accepted Islamic acts are by definition accepted. Therefore, the news and creed that this religion conveys are true and its commandments are just,

لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ

(that He may make it superior to all religions.) all the religions of the people of the earth, Arabs and non-Arabs alike, whether having certain ideologies or being atheists or idolators.

وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيداً

(And All-Sufficient is Allah as a Witness.) that Muhammad is His Messenger and that He will grant him victory. Allah the Exalted and Most Honored has the best knowledge.

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَـهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِى الإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّـلِحَـتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

MENGERTIKAH ANDA SEKARANG?
Agama Muhamad ini memang bermaksud utk menaklukkan seluruh duina dan satu-satunya pilihan yg ada pada kita adalah: MELAWAN MEREKA DEMI KESELAMATAN KITA!

APAKAH KITA DIBOHONGI TTG JIHAD?
Jawabnya jelas. Daniel Pipes, dlm artikelnya Jihad: How Academics Have Camouflaged Its Real Meaning mengatakan:
“Para pakar tingkat universitas itu cenderung mirip dalam menggambarkan fenomena jihad ini - tapi gambaran ini PALSU.


JIHAD: PANDANGAN PARA PROFESOR

Dari dua lusin ‘pakar’ yg saya pelajari, hanya 4 dari mereka mengakui bahwa jihad memang memiliki komponen militer, walaupun --kata mereka-- ini hanya utk keperluan membela diri.

Valerie Hoffman dari University of Illinois bahkan mengatakan "tidak ada Muslim yg dikenalnya menyetujui aksi terorisme (macam 9/11) ini, karena memang melanggar aturan Islam."

John Esposito dari Georgetown mengatakan, "dalam perjuangan menjadi Muslim yg baik, akan ada saat dimana mereka dipanggil utk membela agama dan masyarakat mereka. Pada saat itulah [jihad] bisa berarti perjuangan bersenjata."

Abdullahi Ahmed An-Na'im dari Emory, menjelaskan bahwa "Perang dilarang oleh shariah, kecuali dlm hal: bela diri dan perluasan agama Islam."

Blake Burleson dari Baylor mengatakan, dlm Islam, sebuah tindakan agresi spt 9/11 “tidak akan dianggap perang suci."

Dan banyak lagi para profesor yg menganggap jihad = tidak memiliki unsur militer.

Tanggapan saya kpd mereka (para profesor pikun) ini mudah saja. Ini berarti bahwa Usama bin Laden tidak mengerti apapun yg dikatakannya saat ia menyatakan jihad terhdp AS beberapa tahun lalu dan berulang-ulang membunuhi orang-orang AS di Somalia, di Kedutaan AS di Afrika Timur dan di Bandar Aden, dan lalu 9/11.

Dan sudah lupakah mereka pada perang agresif dan penuh kekerasan oleh Muslim di Algeria, Egypt, Sudan, Chechnya, Kashmir, Mindanao Philiphine, Pakistan, Palestine, Afghanistan, Jakarta, Bali, Ambon, Poso (Indonesia), dll dll?? Apakah Bin Laden dan konco-konconya ini tidak tahu bahwa jihad sebenarnya berarti ‘menahan kesabaran/mengandalkan kemarahan’?

Jelas para profesor ini salah, tetapi mereka tidak mampu mengakuinya. Yang dimengerti pada jihadis ttg jihad adalah sesuai dgn yg dipraktekkan selama sejarah Islam.

Dari dulu sampai sekarang, jihad hanya berarti satu bagi mayoritas Muslim (terutama Sunni): upaya sah, wajib dan komunal utk meluaskan wilayah yg dikuasai Muslim (dlm Darul Islam) yg merugikan kawasan non-Muslim (dlm Darul Harb). Tujuan jihad adalah politis, bukan keagamaan. Kekuasaan Muslim adalah yang paling penting, penyebaran agama menyusul kemudian.

Tujuannya adalah: terang-terangan OFENSIF. Tujuan akhir: dominasi Muslim diseantero dunia.

Dlm kata-kata Majid Khadduri dari Johns Hopkins University pd thn 1955, jihad adalah "instrumen bagi universalisasi agama [Islam] dan pendirian sebuah ’imperial world state’."

HADIS

Hadis paling penting, Sahih al-Bukhari, mengandung 199 rujukan kpd jihad, dan masing-masing menunjuk pada perang bersenjata terhdp non-Muslim. Mengutip Dictionary of Islam thn 1985, jihad adalah "kewajiban agama yg ditetapkan Qur'an dan hadis sbg institusi ilahi, dan ditujukan khususnya bagi penyebaran Islam dan menghilangkan dosa Muslim."

Muhammad sendiri terlibat 78 pertempuran. Hanya satu (the Battle of the Ditch) yg merupakan perang defensif, yg sifatnya bertahan atau mempertahankan diri. Satu abad setelah kematian muhammad pd thn 632, tentara Muslim mencapai India di Timur dan Spanyol di Barat. Kemenangan utama Islam dlm abad-abad kemudian termasuk 17 perang melawan India pimpinan Mahmud dari Ghazna (r.998-1030), perang Manzikert utk membuka Anatolia (1071), penaklukan Konstantinopel (1453), dan kemenangan Usman dan Fodio di Afrika Barat (1804-17). Singkatnya, jihad adalah bagian Islam dari dulu sampai kini.


Sungguh sebuah skandal intelektual bahwa sejak 9/11, para pakar universitas ternama di dunia berulang-ulang mengaburkan arti JIHAD dan sejarah Muslim.


KESIMPULAN:

Jihad jelas merupakan perang ofensif terhdp non-Muslim saat mereka menolak Islam dan mengikuti agama atau filosofi pilihan mereka. Jihad dimaksudkan utk mengkonversi para non muslim yg mereka sebut sbg “kafir” utk menerima Islam, baik secara paksa atau menerima penghinaan lewat pajak tinggi, jizyah.

Inilah satu-satunya alasan Jihad. Islamnya Muhammad memang tidak mengenal toleransi. Ia hanya menginginkan dominasi TOTAL.

Menyebarkan kebohongan (taqiya) ttg Islam juga merupakan bagian dari Jihad. Ini penting guna menghindari non-Muslim agar mengetahui apa arti Islam sebenarnya.

Sudah waktunya dunia beradab menyadari dan menanggapi ancaman Jihad Islam ini demi keselamatan umat manusia.




Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2216&start=0&postdays=0&postorder=asc&highlight=

http://www.faithfreedom.org/oped/SRamesh60415p2.htm