SWARA NON-MUSLIM

Blog ini di-dedikasikan bagi kalangan non-muslim Indonesia!

Hi guys, apa kabar? Gimana keadaan di Indonesia sekarang?

FYI:

Sementara blog ini sedang di maintenance silakan click blog ini

-------> nabimuhamad.wordpress

Semua artikel di blog itu bisa langsung di download (PDF file). Juga tersedia terjemahan buku-buku "subversif" dalam bhs Indonesia yg tidak mungkin boleh diterjemahkan & disebarkan secara 'legal' di negara-negara mayoritas islam, include Indonesia, karena akan bikin para muslimer penganut "agama damai" itu ngamuk bin kalap.

Buruan download ebook-nya mumpung belum disensor oleh muslim yg ketakutan islamnya dibongkar habis kepalsuannya.

Untuk info lainnya silahkan email aku: namasamaran@riseup.net atau follow twitterku:@islamexpose

Selamat datang dalam Terang Kebenaran. God bless you all


ANIAYA ARAB SAUDI

THD NON-MUSLIM


Lies, Damned Lies and Islam

Juli 2001, Dennis Moreno-Lacalle, lelaki Kristen Filipina di Saudi diciduk oleh polisi moralitas Saudi, Muttawa. Ia salah seorang dari 14 Kristen yg kejahatannya adalah mengadakan doa mingguan dlm sebuah rumah privat. Ia dituduh melakukan ‘kegiatan Kristen ilegal.’ Ia diberi pilihan: masuk Islam dan ia akan dibebaskan dgn segera, atau penjara. Tapi Moreno-Lacalle menolak tawaran manis masuk Islam itu dan akhirnya dilempar ke bui selama 6 bulan. Selama 6 bulan keluarganya dibiarkan dlm kegelapan ttg keberadaannya. Teror terhdp keluarga itu komplit sudah. Klik-Link

Mei 2002, polisi Jeddah menahan 10 orang Kristen yg berkumpul utk mengadakan doa mingguan. Ah tapi ini cuma penahan rutin, bukan? Lebih banyak Kristen dipenjara di Saudi karena kejahatan berdoa, ketimbang karena kejahatan mencuri, merampok atau melanggar aturan lalu lintas. Betapa tidak. Berdoa (non-Islami) di Saudi merupakan tindak kriminal yg lebih serius.

Thn 2003, Muttawa menahan 4 Kristen Pakistan. Tidak diketahui alasannya. Dua dari mereka dibebaskan dan dideportasi. Nasib kedua orang lainnya SAMPAI SEKARANG TIDAK DIKETAHUI.



Brian O'Connor:

"MY STORY, A CHRISTIAN IN A SAUDI JAIL"



Link-source


Thn 2004, Muttawa mencegat Brian Savio O’Connor, agen cargo India bagi Saudi Airlines, didekat rumahnya di Riyadh karena ‘tidak menghadiri sholat Jumat.’ O’Connor menunjukkan identitasnya. Ia Kristen, dan oleh karena itu tidak perlu menghadiri sholat Jumat, katanya. Polisi kesal dan menuduhnya 'menolak utk ditahan.' Ia dibawa ke markas polisi, digantung pada kakinya dan dipukuli. Iapun diberi tawaran manis: masuk Islam --agama damai itu-- atau ia akan dibunuh. Ia juga diberi tawaran manis lainnya: tandatangani surat dgn tuduhan palsu bahwa ia terlibat penjualan alkohol secara gelap. Ia menolak keduanya.


April 25, 2008, Muttawa lagi-lagi mengadakan sweeping. Cara mereka juga sudah standar: dobrak gerbang rumah, arahkan pistol ke kepala kafir terdekat dan menuntut agar si kafir menunjukkan ijin tinggal dan cell phone-nya. Rumah diperiksa atas bawah. Kali ini mereka menyita 20 injil, CD’s agama dan uang kolekte sekitar $130. Para kafir, diiringi cemoohan dan hinaan para tetangga Muslim pencinta damai dan toleran itu, diseret ke markas polisi. Kejahatan mereka? Bernyanyi dan berkotbah. Ya betul! Bernyanyi dan berkotbah.

Nah, itu bulan April. 3 bulan kemudian, sobat karib Presiden AS, George W. Bush, Raja Abdullah, menghadiri Konferensi Antar Agama di Madrid, Spanyol, dan menyerukan bagi rekonsiliasi antara Muslim, Kristen & YAHUDI pula! Ya, anda tidak salah dengar!

Sambil mencoba mencari simpati para hadirin kafir, Raja Abdullah --- bak kaset rusak yg diulang berkali-kali-- memohon agar pihak kafir lebih sabar dan lebih mengerti rekan-rekan Muslim mereka, bahwa segala kekerasan yg dilakukan atas nama islam hanyalah salah tafsir belaka, dan Islam adalah agama damai, penuh toleransi... obladi..oblada bladibladiblablabla ...

SPANYOL, Juli 2008: Raja Saudi ABDULLAH, 'Tinggalkan Sikap EKSTREM' ...Islam agama toleran... Klik-Link

SAUDI, Agustus 2008: 12 Kristen dideportasi karena ibadah dlm rumah! Klik-Link


Dilain pihak, Abdullah al-Turki, Sekjen OKI mengatakan bahwa “pilihan mereka mengadakan konferensi di Spanyol --bekas jajahan Islam selama 800 thnn-- mengingatkan mereka kpd kejayaan Islam dulu," ketika Spanyol masih disebut Al-Andalus.

Ah, iya, al-Andalus, Shangrila-nya Islam, dimana 'pengikut ketiga agama nabi Ibrahim hidup berdamai dlm keadaan damai sentosa'... atau begitu bunyi propaganda OKI.

Padahal al-Andalus menyimpan sebuah taqqiya (kebohongan) besar yg tidak akan pernah diungkapkan para pejabat OKI itu:

Thn 711/712 Islam ‘menaklukkan’ Toledo, bukan dgn cara damai, tapi dgn cara PEDANG. Thn 713, para aristokrat Toledo berontak melawan penjajah berturban dari Arab itu. Pasukan Islam lagi-lagi membalas dgn cara khas mereka: dgn kekerasan total. Toledo dijarah habis, semua aristokrat dibunuh secara masal dgn cara Islami sekali: dipenggal atau digorok leher mereka dan semua kekayaan mereka diborong utk Allah. Thn 730, Uskup Cerdagne DIBAKAR HIDUP-HIDUP.

Kristen dan Yahudi kini dilarang mendirikan gereja ataupun sinagog baru. Kristen diberi pilihan: bayar jizyah (uang perlindungan berupa pajak tinggi per kepala) ATAU masuk Islam. Mereka yg menolak keduanya akan dikejar, disiksa, dicabut anggota tubuhnya. Genocida ini terjadi di Toledo, Kordoba, Saragossa & Merida.

Ah, ya, mari kita ingat kembali pada hari-hari indah dimana teriakan “Allahu akbar” membangkitkan bulu kuduk penduduk non-Muslim al-Andalus.

Memang kita harus sopan dan tidak boleh menuduh Raja Abdullah atau pejabat OKI lainnya, sedang berbohong. Itu terlalu mudah. Mungkin mereka sama sekali tidak sadar bahwa mereka sedang berbohong walau Islam sudah memalsukan sejarah selama 1.400 thn. Mungkin juga, Muslim tidak kuat menghadapi kenyataan sejarah. Jadi, kita --para kafir najis ini-- perlulah sedikit sensitif terhdp perasaan para Muslim berlidah dua ini.

Tapi jangan pernah lupakan kata-kata Vaclav Havel, pejuang anti-komunis asal Ceko. “Barang siapa takut kpd masa lalunya sendiri juga harus takut pada kebohongan yg ada didepannya.”

“Berbohong tidak akan pernah menyelamatkanmu dari kebohongan itu. Pemalsu sejarah tidak bisa menjamin kebebasan, tapi justru membahayakannya.” Havel rupanya sudah membaca buku “1984,” karya George Orwell, dan Raja Abdullah belum. Kalaupun sudah, ia tidak mendapatkan pelajaran apa-apa darinya. Atau ia lebih suka kehangatan kebohongan Islam?

Atau mungkin Raja Abdullah sudah pikun? Tgl 5 Agustus, para muttawa-nya mendeportasi orang-orang Kristen yg disweeping pd tgl 25 April itu. Janji-janji yg dibuat Abdullah di Madrid tidak dipedulikan atau sudah menguap dari benaknya.

Tapi ah... kalau cuma diusir dari negara Muslim aja sih tidak apa-apa. Yg paling parah adalah nyawa kita hilang atau kita masuk islam karena dipaksa.


Sumber:
http://www.indonesia.faithnfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=27543

mailto:maxflack@charter.net